Naninu

986 55 1
                                    

.
.
.
.
.
Selamat baca <3

Mereka berdua sudah selesai dengan sarapannya, Jeongwoo membawa piring yang kotor ke wastafel.

"Jeongwoo kek biasa!"

"Bentar!"

Nanti saja nyucinya, masih banyak waktu :>

Jeongwoo berlari ke ruang tamu, disana ada Haruto yang berdiri sambil menatap nya dengan cengiran kuda. Jeongwoo tersenyum kecil dia berjalan mendekati Haruto sesampainya langsung merebut dasi dari tangan Haruto.

"Nundukkan deh, kebiasaan!"

"Lo kek nya pendek banget ya." Jeongwoo yang mau mulai masangin dasi langsung berhenti matanya menatap Haruto dengan marah.

"Siapa yang pendek?! Lo aja yang ketinggian!"

"Tch, pendek mah pendek aja. Udah pendek, kontet lagi."

"Woy anjirtttt!!! Masih pagi lo tuh udah ngajak ribut!"

"Tuh pake sendiri, males ah gue!" Jeongwoo ngembaliin dasi Haruto ke tangan yang punya. Haruto yang ngeliat Jeongwoo ngambek cuma senyum kecil.

"Pasangin dapet es krim dua!!" Jeongwoo langsung berhenti, dia balik badan menatap Haruto dengan mata berbinar.

"Yang bener?!"

"Pasangin dulu."

"Yaudah sini!" Haruto terkekeh kecil, tangannya menepuk nepuk pucuk kepala Jeongwoo.

"Udah! Pulangnya bawain ya!"

"Iya sayang. Oh iya lo liburkan?"

"Iya."

"Bawain gue bekel dong, buat makan siang."

"Bekel?" Haruto ngangguk semangat.

"Jam berapa?"

"Jam dua belas pas, lo kekantor gue. Dan langsung ke ruangan gue yang waktu itu."

"Jam dua belas? Oke deh, tapi kalo inget ya."

"Harus dong, kan suami kamu yang ganteng ini pengen dibawain bekel."

"Jijik anjing!" Jeongwoo memukul lengan Haruto.

"Aduh!" Jeongwoo kalo mukul tuh gak main main, dia beneran pake tenaga.

"Berangkat sana!"

"Ciumnya belum?"

"Ngga ah! Udah Sono!" Jeongwoo mendorong tubuh bongsor Haruto supaya berjalan keluar pintu, tapi lelaki jangkung malah membalikkan badan dan menangkup wajahnya menggunakan satu tangan.

Tangan kekar Haruto menangkup wajah kecil Jeongwoo, membuat pipi gembul Jeongwoo mengembung dengan bibir monyong. Haruto terkekeh kecil melihat wajah imut Jeongwoo.

"Lwepas! Bwabi!"

Cup

Cup

Cup

Cup

Haruto mengecup pipi gembul Jeongwoo kiri dan kanan, lalu hidung kecil Jeongwoo dan terakhir mengecup bibir lelaki manis dengan sayang. Selesainya dia melepaskan tangannya, Jeongwoo melotot menatap Haruto dengan horor. Tangan Jeongwoo mengelap elap wajahnya, dan membuat mimik wajah seperti jijik.

"Tch, sok-sokan jijik, kok pipinya merah?"

"Mana ada!"

"Gue cium sampe pingsan, mau?" Haruto menatap lelaki manis dengan tatapan pedo.

[Destined Love] Hajeongwoo's Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang