˖✦ 𝟬𝟬. ›

5.8K 759 36
                                    

🥐
.


Kala itu, Mash kecil yang tengah berjalan di hutan sambil memakan cream puff kesukaannya, dikejutkan oleh seorang gadis sepantaran-nya yang tengah berlari kencang, seolah dikejar oleh sesuatu. Gadis itu tak sengaja menabrak Mash, yang membuat mereka jatuh bersamaan. Tak terkecuali kue cream puff kesayangan Mash, yang terlempar ke tanah.

Ya.

Cream puff kesayangan Mash.

Mash kecil menatap nanar kue miliknya yang sudah tak bisa terselamatkan itu. Ia kemudian beralih menatap seorang gadis di hadapannya. "Kue ku—"

Belum tuntas kalimat yang diucapkannya, gadis kecil itu dengan sigap menutup mulut Mash mengguanakan telapak tangannya. "Ssstt." bisiknya.

Mash berkedip bingung.

"Kesini." ucap gadis itu pelan, menarik tangan Mash untuk bersembunyi di salah satu pohon besar di dekat mereka.

Mash hanya diam menurut. Menatap gadis di depannya itu dengan raut datar.

Beberapa menit berlalu. Setelah merasa keadaan yang sudah aman, gadis itu menghela napas lega. Seolah bersyukur karena telah lolos dari penculik. Dia menoleh melihat Mash, kemudian tersenyum.

Lagi, Mash tidak tau harus bereaksi apa. Yang ada di pikirannya hanya satu. Mash menegeakkan kepalanya menatap gadis itu, kemudian berkata, "Kue ku—"

"Maaf menabrakmu tiba-tiba. Aku dikejar oleh bawahan ayahku." potong gadis itu. "Nama ku [Name] Edevane." ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya, tersenyum.

Mash tak bergeming. "Kue sus.."

[Name] mengerutkan dahinya, bingung. Perlahan menarik uluran tangannya kembali. "Kue... sus?"

Mash menoleh miris ke tempat dimana kue cream puff nya jatuh, diikuti oleh [Name].

Setelah paham dengan kondisi Mash, [Name] langsung merogoh saku bajunya, mengambil beberapa koin emas, kemudian menyodorkannya pada Mash. "Kau bisa membeli ratusan kue sus dengan itu."

Setelah mendengar kata 'ratusan kue sus' dari [Name], tanpa pikir panjang Mash langsung menerima koin emas itu dengan sepenuh hati.

"Kau sangat suka dengan kue sus, ya?"

Mash menundukkan pandangannya, kemudian mengangguk sambil memeluk koin emas-nya.

[Name] tertawa kecil. Gadis kecil dengan satu tanda garis hitam di pipi kirinya itu mengelus kepala Mash pelan.

Hal itu membuat Mash sedikit tertegun di tempat. Ah, kenapa rasanya nyaman sekali? Tiba-tiba bibirnya gatal ingin tersenyum. Dan entah kenapa... jantungnya jadi melaju cepat seperti ini. Apa gadis itu sedang memantrainya dengan sesuatu?

Ah, Mash mulai berkhayal.

"Baiklah. Aku akan pergi sekarang." ucap gadis itu, menarik kembali tangannya dari kepala Mash, kemudian berdiri. "Sampai jumpa lain kali."

Mash masih diam tak bergeming. Ia seolah terjebak dalam lamunannya, dan membiarkan [Name] melangkah pergi dari hadapannya.

Tak lama kemudian, langkah [Name] mulai hilang dari pelupuk matanya, hal itu membuat Mash jadi tersadar dari khayalannya yang berlebihan. Dia kemudian memegang kepalanya yang tadinya telah dielus oleh [Name].

Oh, tidak. Jantungnya berdegup lagi.

Dan itu.. terus terjadi sampai saat ini.

Misalnya, saat ia dan [Name] mendaftar di sekolah Akademi Sihir Easton.



🥐
.



OHOEQ OHOEQ!
Mash sakit apa tuh? Sakit cinta, aowkwow
Btw, yang suka Lance Crown bisa kali mampir di book sebelah punya nya Chii, hehe kali suka 👉🏻👈🏻

Vomen yawww cintaaaa unchhh 😽😽
Apa ga penasaran sama kelanjutannya? ( ͝° ͜ʖ͡°)

my big boy ; mash burnedeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang