Z for Zoo Date

16 4 0
                                    

"Good morning!"

Minji yang baru membuka pintu mobil milik tetangganya tersenyum sebelum membalas sapaan Junhyeon. "Good morning." Minji tersenyum. "Selamat, ya udah dapat SIM."

Junhyeon ikut tersenyum juga setelah menerima ucapan selamat. Laki-laki itu mengamati setiap pergerakan Minji yang masuk ke mobilnya. Dari mulai melepaskan sling bag-nya, mengikat tali sepatu yang belum terikat dengan rapi, merapikan rambutnya, dan memasang seatbelt.

Merasa tidak ada tanda-tanda kehidupan di sampingnya, Minji menoleh dan melihat wajah Junhyeon yang masih tersenyum. "Senyum terus. Enggak kering itu giginya?"

Junhyeon menggeleng. "Kita nge-date di rumah aja, yuk?"

"Kalau nge-date di rumah dengan tujuan supaya lo lihatin gue terus, mending jangan. Gue yang takut. Lo seram."

Junhyeon tertawa. "Udah siap?" Pertanyaannya dijawab dengan anggukan antusias dari penumpangnya. "Okay, let's go!"

"Outfit lo udah kayak penjaga di kebun binatang, Min

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Outfit lo udah kayak penjaga di kebun binatang, Min. Kontras sama tempat tujuan kita."

Minji melihat penampilannya hari ini. Ia tersenyum dan tertawa kecil menanggapi perkataan Junhyeon. "Gue enggak sengaja nemu outfit ini di lemari. Mama nyaranin buat pakai ini juga, sih."

"Looks good on you."

"Thanks."

"Tapi, lo jadi mirip pawang binatang buas yang suka ngelatih mereka."

Senyuman yang terukir di wajah Minji hilang seketika. "Binatang buasnya lo!" Minji memukul lengan Junhyeon yang sedang menyetir itu. "Gue enggak suapin sandwich-nya lagi. Makan sendiri. Tuh."

Minji meletakkan tempat bekal yang berisi roti lapis itu di paha Junhyeon. Junhyeon gelagapan. Matanya tidak fokus, antara Minji, sandwich, dan jalanan di depannya. Bibirnya mengerucut. "Ah...ayo, suapin lagi. Please?"

"Enggak." Minji menyilangkan tangannya di depan dada.

"Gue berhentiin mobilnya. Kalau lo enggak suapin gue, mobil gue mogok jalan. Amunisinya ada di gue soalnya."

Minji melirik Junhyeon sekilas. Tanpa mau berkontak mata dengan laki-laki di sampingnya, tangan Minji mengambil kembali tempat bekalnya dan mulai menyuapi Junhyeon, si bayi besarnya.

"Enggak mau lihat sini? Cemong, lho, muka gue nanti."

Minji mendengus. "Iya. Dilihatin, nih!"

Junhyeon tertawa. Perjalanan itu kembali dilanjutkan setelah lampu berganti warna menjadi hijau. Apakah Minji tidak sadar bahwa mobilnya memang tidak akan berjalan karena tadi lampu sedang merah?

 Apakah Minji tidak sadar bahwa mobilnya memang tidak akan berjalan karena tadi lampu sedang merah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FriendateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang