T for Tea Time Date

10 5 0
                                    

"Silakan masuk Tante."

Minji tersenyum ramah sambil menyapa tamu mamanya yang datang ke rumah untuk melakukan acara minum teh sambil berbincang santai.

"Halo, Minji!"

"Tante Jisoo!"

Minji bersama teman mamanya –Jisoo– langsung berpelukan di depan pintu rumahnya. Minji itu paling dekat dengan Jisoo karena waktu kecil sering bermain bersama ketika mamanya tidak bisa menemaninya di rumah.

"Udah besar, ya, sekarang. Apa kabar?"

"Baik, Tante. Tante apa kabar?"

Keduanya masuk dengan tangan yang saling bergelayut satu sama lain. Bisa dibilang Jisoo ini seperti mama ketiganya Minji setelah mama kandungnya dan bundanya Junhyeon.

"Bentar, ya, semuanya. Aku masih buat sesuatu di dapur," ucap Jennie yang keluar dari dapurnya dengan masih menggunakan apronnya.

Minji membantu mamanya untuk mengobrol sebentar dengan ketiga tamu sekaligus teman mamanya. Layaknya teman sebaya, teman-teman mamanya ini sama sekali tidak membebankan Minji dalam topik obrolannya. Itu yang membuat Minji suka dengan teman-teman mamanya ini.

"Minji udah kelas berapa sekarang?"

"Gimana sekolahnya, sayang?"

"Mama masih sibuk kayak dulu enggak?"

Tentunya Minji menjawab dengan senang hati. Tidak ada pertanyaan yang membuatnya overthinking seperti orang tua lainnya. Tetapi, Minji memang bukan orang yang sensitif. Dia hanya pemikir yang terlalu keras berpikir saja.

"Minji! Main, yuk!"

Jisoo, Rose, dan Lisa saling bertatapan. Tatapan menelisik untuk anak temannya. "Siapa, tuh, Minji?"

"Pacar, ya?"

Ini bukan pertanyaan yang membuatnya ingin menjawab. Minji hanya tersenyum menanggapinya.

"Ajak masuk aja temannya."

Tante Jisoo aja yang peka sama Minji.

Tante Jisoo aja yang peka sama Minji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah, ayo!"

"Bentar, Min. Gue mau macaron."

"Lo udah ambil banyak. Jangan malu-maluin."

Jennie dan ketiga temannya itu tertawa melihat drama gratis di depan mata mereka. Minji dengan teman atau yang disangka pacarnya itu masih ribut dengan makanan yang sebenarnya disiapkan Jennie untuk teman-temannya.

"Ambil aja, Junhyeon. Jangan malu-malu."

"Tuh, boleh!" Minji memberikan tatapan datar pada Junhyeon. Junhyeon jadi terintimidasi. "Enggak jadi, Tan. Saya ini aja. Maaf ganggu acaranya."

Junhyeon langsung ditarik Minji menuju kamarnya. Jennie hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat anak tunggalnya yang benar-benar jiplakan suaminya, tatapan yang mengintimidasi siapapun.

FriendateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang