Ungkapan kecil

7 1 0
                                    

Kediaman keluarga Choi Yj (Keluarga Minho)

" Yeobo kau sudah dengar kalau katanya hari ini sulli akan pulang " kata jongsuk yang saat itu sedang duduk membaca koran diteras rumah ditemani istri tercintanya

" Nde yeobo, yoona sudah memberitahu ku, minho pasti senang saat tau sulli kembali " kata istrinya sambil merajut kain

" Kau benar, Anak itu sudah sangat lama mengidolakan sulli bahkan sampai saat ini pun masih " younji hanya tersenyum ia tau kalau anaknya itu sangat menyukai sulli sejak kecil walaupun usia mereka terpaut sangat jauh

" Apakah tidak apa kalau minho menyukai sulli yg notabenya umurnya masih 25 tahun sedangkan minho hampir 40 tahun " Tanya sang suami, younji menghela napas panjang menghentikan rajutan kain ditangannya sambil menatap kosong kedepan dengan menjawab

" Aku tidak tau yeobo, aku tidak yakin yoona dan suaminya akan menyetujuinya atau tidak, karena ini bertentangan dengan usia " ucap younji sedih, jongsuk langsung menggapai tangan istrinya mencoba untuk menenangkan perasaannya, pasalnya istrinya memang menyukai sulli, selain parasnya yg cantik sulli juga sangat polos menurut yeonji, ia bahkan mendukung perasaan minho yg memang sejak awal tau kalau anaknya itu sangat menyukai sulli walaupun usia mereka sangatlah jauh, tapi belum tau bagaimana dengan sulli nantinya ia bahkan tidak tau apakah sulli juga menyukai minho atau hanya sebatas menganggapnya sebagai kakak saja.

" Biarkan waktu yg menentukan mereka" kata jongsuk kemudian merangkul pundak istrinya.
.
.
RUMAH

" Aku pulangggg " Teriak sulli saat memasuki kediaman rumah yg sangat ia rindukan, dengan girang dan penuh semangat ia berlarian kesana kemari memasuki rumah yg sudah sangat lama ia rindukan.

" Selamat datang kembali sulli "

Sulli menoleh kesumber suara, terlihat seorang pria dengan pakaian casual sedang menuruni anak tangga sambil merentangkan tangannya, berharap yg punya nama datang menghampirinya

" oppaaaaa " teriak sulli dengan air mata mengepul, ia berlari menghampiri kakaknya suho yg saat itu sudah menunggu kedatangannya, ia memeluknya sangat erat tidak tau lagi seberapa beratnya rindu ini tertahan akhirnya tumpah serta terbalaskan juga.

" Bogoshippoh hikss bogoshippoh " tangisnya tiba-tiba meledak seketika pelukan suho semakin melekat dan air mata pun ikut jatuh, karena juga merindukan adik semata wayangnya itu

" Oppa juga merindukan mu sulli, kami semua sangat merindukan mu " kata suho mengusap punggung sulli

" Jinjha " ia menoleh ke suho yg tengah mengusap air matanya sambil mengangguk pasti

" Kalau rindu kenapa oppa tidak datang menemuiku, hikkss huaaaa " tangisnya kembali pecah melihat itu suho kebingungan lalu menatap ayah dan ibunya yg sejak tadi menatap mereka.

Dengan mengkode dagu seolah bertanya kenapa dengan sulli tiba-tiba histeris seperti ini. melihat itu ibunya tersenyum menghampiri mereka

" Dia lelah, kau pasti paham bukan apa tugas mu saat ia masih kecil apa yg harus kamu lakukan " kata ibunya mengingatkan suatu hal dimasa kecil mereka

suho yg paham itu tersenyum mengiakan lalu mengajak sulli membawanya kedalam kamar ia tau kalau adiknya saat ini sedang kelelahan dan perlu sesuatu untuk ditenangkan, kemudian ia membawa sulli masuk kedalam kamarnya, bukan dikamar suho melainkan kamar sulli yg berada dilantai dua kamar masa kecil sulli yg dulunya berhiaskan pernak pernik warna warni kini tidak lagi, yg ada hanyalah lemari serta meja rias sudah terisi alat make up serta semacamnya bukan lagi boneka ataupun mainan kecilnya dulu.

ia lalu membawa sulli keatas kasur springbad besar yg bernuansa pink putih, merebahkan tubuh sulli menarik selimut menutupi sebagian tubuhnya, suho lalu mengambil bangku meja rias yg tak jauh darinya menduduki dirinya ditepi ranjang sambil menepuk pelan pundak serta mengusap kepala adiknya, membiarkan adiknya terlelap akibat lelah menangis saat bertemu dengannya beberapa saat yg lalu.

Early loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang