Kepulangan

5 0 0
                                    

      Suara detingan sendok disetiap piring keluarga besar yg sedang melahap makan malam bersama saat itu.
Terlihat dari mereka begitu menikmati hidangan yg tersedia dihadapan masing-masing, termaksud sulli ia begitu lahap sekali makan memasukan hampir setiap lauk dihadapannya.

Kedua orang tua serta sang kakak suho hanya bisa tercenggang sesekali tertawa melihat tingkah sulli, seperti orang tidak pernah makan berhari-hari.

" EHERMM " Tiba-tiba suho mendehem, seketika sulli menghentikan kunyahannya dan menatap ketiga orang yg ia lupakan sejak tadi karena asik sendiri

" Ahh ..emm hehe mianhae ibu ayah " ucpnya tertunduk malu dengan mulut penuh

" Aigho putri ayah, kau pasti sangat lapar makanlah sayang makanlah sepuas mu " kata ayahnya menyerahkan beberapa lauk lagi kepada sulli, ia mengangguk lalu mengambil beberapa

" Gomawo, mianhae sulli sangat rindu masakan ibu, seakan tidak mau berhenti mengunyah " membuat ibunya tersenyum senang

" Makanlah sayang, setelah ini kau bisa menikmatinya setiap hari " kata ibunya sulli mengangguk

" Sull, kau menetapkan " kata suho menoleh ke adiknya yg masih mengunyah makanan

" Nde oppa, waeyeo "

" Syukurlah, aku senang mendengarnya" kata suho mengusap kepala sulli.

" Lalu bagaimana dengan pekerjaan mu" tanyanya lagi

" Aku resign oppa " Katanya menyudahi makan dikarenakan sudah habis tak tersisa lagi, ia lalu mengambil tisu untuk mengusap mulutnya.

" Hm kenapa harus resign, kaukan bisa memperpindah tugas kerja mu disini"Kata suho

" Kau benar sulli kenapa harus resign " sekarang ibunya ikut bertanya

" Huft tidak mudah bekerja disana bu, kalau hanya sekedar mengurus surat pindah kerja akan memakan waktu setahun lagi untuk ku bekerja dan aku tidak mau "

" Waeyeo apakah ada masalah dengan pekerjaan mu sayang " kata ayahnya pula

Sulli menggeleng lalu menjawab
" Kalau aku memperpanjang pekerjaan ku sama saja aku tidak dapat bertemu kalian lagi, kalian tau kan aku sangat merindukan kalian semua bahkan aku harus menangis seorang diri menahan lapar ketika ingin makan masakan ibu, aku tidak mau berlama-lama disana " tanpa diminta air matanya jatuh seketika

" Aigho uri sulli mianhe sayang kami tidak tau kalau kau sesulit itu " kata ibu menghampiri sulli lalu memeluknya

" Apa kau merasa kekurangan disana sull " kata suho, sulli lalu menggeleng

" aku tidak kekurangan oppa, semua fasilitas sudah lengkap diapartemen uang jajan pun cukup kalian kirimkan setiap bulan, tapi bagi ku belum cukup hidup tanpa kalian aku kesepian, aku iri melihat orang lain hidup berdampingan dengan orang tua mereka sedangkan aku hanya sendiri, walaupun teman-teman ku banyak tapi rasanya berbeda kasih sayang orang tua dengan teman itu beda "

" Maafkan kami sayang, kami terlalu sibuk karena tidak pernah menjenguk mu sama sekali selama lima tahun ini " kata ibunya

" Gwenchana bu, sekarang aku sudah disini bertemu kalian rasanya sangat bahagia terimakasih sudah menyambut ku dengan baik " kata sulli sambil memeluk erat ibunya

" Ini semua salah ayah membiarkan mu pergi seorang diri seharusnya ayah mencegah mu dari awal "

" Ayaahh .. ini bukan salah ayah " sulli menghampiri siwon yg sudah menangis tersedu-sedu

" Maafkan ayah sulli, ayah belum bisa jadi yg terbaik "

" Aniyaa .. ayah adalah kebanggaan sulli sampai kapan pun terimakasih ayah masih sayang sama sulli "

Early loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang