0.8

5 0 0
                                    

Setibanya dirumah sulli langsung berlari memasuki kamar dan menguncinya, hal itu membuat ayah dan ibunya bertanya-tanya apa yg sedang terjadi setelah kepulangannya dari tempat keluarga Cyj.

" Yeobo apakah sulli baik-baik saja " tanya istrinya takut sulli kenapa-napa

" Sudahlah yeobo mungkin sulli sedang sakit perut makanya dia terburu-buru" kata suaminya

" Tapi sikapnya sangat berbeda " kata istrinya lagi memandangi pintu kamar putrinya berharap sulli keluar dan mengatakan sesuatu

" Tidak apa kamu tenang saja, itu wajar untuk anak muda yg sedang kasmaran " kata suaminya lagi

" Hmm kau ini selalu saja membuat lelucon cobalah lebih serius " kata istrinya kesal memasuki kamar mereka yg berada dilantai 1

" Aku serius yeobo yeobo " ujr sang suami menyusul istrinya masuk kedalam kamar.
.
.
" Ya tuhan apa ini " ucp sulli ia menduduki dirinya tepat dibelakang pintu kamarnya sembari memegangi bibirnya

" Aku tidak mimpi kan, pasti ini cuma mimpi "

Plak plak plak
Menepuk keras pipinya " Argh appo " ringisnya

" ini bukan mimpi " lalu seburat merah serta senyum sumbringah tersirat diwajahnya. ia tersenyum senang sembari menjatuhkan tubuhnya keatas kasur sambil menghentakan kakinya bahagianya sangat sulit untuk diartikan seperti orang yg sedang kasmaran.

ia kembali teringat saat masa lalu, dimana bibirnya tak sengaja menyentuh bibir minho yg juga saat itu tepat berada didepannya ia begitu tekejut hingga mendorong bahu minho dengan keras, ia tidak tau apa yg harus dilakukan, saat itu sulli memilih pergi meninggalkan minho dengan secepat kilat, air matanya terjatuh saat mengetahui ciuman pertamanya direbut oleh minho meski pun itu tidak sengaja namun disisi lain ia senang namun juga takut, takut kalau oppanya tau dia dan minho melakukan yg tidak diharapkan maka itulah sulli terus menghindar dari minho, setiap kali minho berkunjung kerumah atau bertemu dijalan saat berpapasan pulang sekolah sulli selalu menghindarinya, dia tidak mau kalau semakin bertemu dengan minho akan membuat sebuah perasaan muncul dari dalam dirinya, itulah kenapa sulli tiba-tiba pergi keluar negeri untuk menghindari minho agar ia bisa perlahan melupakan kenangannya bersama, meski itu sangatlah sulit karena walaupun jauh dimata minho masih saja menghubunginya, meski sulli tidak membalas sedikit pun.

Hingga buih-buih perasaan itu mulai memudar ia mencoba berkenalan dengan seorang pria hanya sekedar dekat, entah kenapa seperti ada perasaan yg membuatnya enggan untuk berpacaran dengan orang lain, dihatinya ia lebih memilih minho, sampai ia harus berkenalan dengan beberapa pria namu tetap saja, hal itu tidak mengindahkan perasaannya.

Sampai ia kembali pun perasaan campur aduk selalu menghantuinya,selama diamerika sulli mencoba menyesuaikan dirinya mencoba membuka kepribadian barunya untuk menjadi seorang wanita yg lebih feminim hingga menjadi seorang wanita yg sangat cantik.

Tok tok tok ..

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya ia segera berdiri membuka pintu yg ternyata itu adalah suho kakaknya yg baru saja pulang terlihat dari pakaiannya masih mengenakan jas dan juga tas kerja ditangannya.

" Oppa kau sudah pulang " Tanya sulli

" Nde baru saja, sull gwenchana " tanya suho balik, membuat sulli mengeryitkan alisnya

" Maksud oppa "

" Kata ibu kau buru-buru masuk kamar apa terjadi sesuatu saat makan malam tadi " Sulli menggeleng lalu membuka pintu lebar-lebar membiarkan oppanya masuk

" Benarkah "

" Nde oppa "

" Kau yakin " tanya suho masih penasaran, melihat gelagat adiknya sedikit berbeda terlihat jelas adiknya dari tadi sedang senyum-senyum sendiri

Early loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang