Sulli pov.
Aku tidak percaya apa ini, apa yg sedang aku lihat, apa benar aku tidak salah lihat seorang yg selama ini sering menganggu hidup ku yg memutuskan ku harus pergi jauh darinya, kenapa sekarang setelah sekian lama aku melupakannya tiba-tiba dia ada dihadapan ku, apakah dunia sesempit ini hingga kami harus dipertemukan ditempat ini walau secara kebetulan.
" Hai " panggilnya, aku hanya diam, dia sudah duduk beberapa menit dihadapan ku tapi aku tidak ada niatan untuk membuka suara. aku malu? entahlah saat dikantor aku tidak percaya bertemu dengannya sampai nafas ku sendiri tidak beraturan saking gugupnya berpidato, sekarang? apalagi ini kenapa dan mengapa??
" Sulli " panggilnya lagi, dan kini mental ku seakan runtuh aku tidak tahan tidak menatapnya, akhirnya ku beranikan menatapnya
" Nde " ucap ku dengan senyum dipaksakan.
" Kau masih ingat aku " ucapnya, aku mengangguk. Mungkin harus ku coba membuka suara dan memulai percakapan
" Nde, aku ingat~~ minho oppa " ucap ku gugup, terlihat ia tersenyum senang, aku pun ikut tersenyum ternyata sikapnya tidak berubah dia terlihat pede walau hanya sekedar kata singkat.
" Bagaimana kabar mu " Tanya minho oppa sebelum beberapa menit minuman pesanan ku datang dengan soft cake strawberry.
" Aku baik oppa, bagaimana dengan mu" Tanya ku balik sembari menyesap minuman, hmm tidak ku sangka minuman disini sangat enak pantas saja banyak pelanggan wanita yg berdatangan rata-rata karyawannya laki-laki dan hanya ada satu perempuan saja.
" Aku baik, bagaimana kau menyukainya " tanya minho oppa menanyakan coffe yg sedang ku minum bagaimana dia tau kalau aku sesuka itu.
Aku mengangguk malu" Cafe ini milik aku dan suho, kami mengelolanya bersama dengan mempekerjakan beberapa karyawan " kata minho oppa, ohh pantas saja SM Cafe ternyata insial mereka berdua.
" Suho oppa maksud mu? " ia lalu mengangguk
" Aku tidak percaya begitu lama aku pergi ternyata kedua oppa ku sudah sesukses ini " kata ku sambil melihat sesekeliling" kedua oppa ya " Ucp minho seketika sedih dengan senyum dipaksakan
" Sull, kau ingatkan hari ini akan ada makan malam dirumah ku " kata minho
" Ahh aku juga diundang, aku pikir hanya ibu dan ayah saja " ucp ku, oh tuhan apakah aku terlihat malu-malu sekarang kenapa rasanya wajah dan tubuh ku terasa panas, dan kenapa pula mata ini tidak sanggup melihat minho oppa.
" Sulli gwenchana, apa kau sakit " tanyanya, tiba-tiba memegang tangan dan kening ku, ya tuhan bagaimana ini tubuh ku semakin memanas, dia akan berpikir kalau aku sedang sakit sekarang
" A.. aku .aku tidak apa, em maaf sepertinya aku harus pergi "
" Kau naik apa biar ku antar " tawar minho oppa
" Tidak perlu oppa, aku naik taksi saja " kata ku hendak berdiri
" Tidak, aku akan mengantar mu, suho akan marah kalau tau adiknya pulang sendiri tanpa sepengatuannya, ayo " minho lalu menarik tangan sulli, sentuhan tangannya begitu sangat lembut hingga membuat sulli hampir melayang dibuatnya, ia membawa sulli keluar dari cafe setelah meninggalkan beberapa uang serta tips untuk pegawainya, lalu membawa sulli masuk kedalam mobil yg tidak jauh terparkir dari tempat itu.
sulli pov end.
Sepanjang perjalanan tidak ada sepatah katapun yg keluar dari mulut sulli maupun juga minho, keduanya memilih diam dan bungkam sama seperti saat berada dicafe tadi.
Entah apa yg sedang dipikirkan masing-masing keduanya terlihat lebih berfokus pada jalanan, sampai akhirnya mobil yg ditumpangi sulli berhenti tepat didepan rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Early love
Romance™Dia hanyalah anak kecil yang tidak tau apapun, menganggap suatu kata menyukai hanya sekedar candaan namun dibalik ucapannya tersimpan sebuah perasaan yg sulit diartikan dikala usianya baru 12 tahun kala itu. Cerita by: Maycha5