Kisah lama

5 1 0
                                    

Pinkan kembali dengan membawa minuman dan langsung dibagikan satu persatu kepada teman-temannya. Semuanya berterimakasih kepada Pinkan dan lanjut memainkan ponsel mereka masing-masing.

"Khusyuk banget main handphonenya." Ucap Pinkan dan dibalas seringai oleh semuanya.

Tiba-tiba Tamara melontarkan kalimat yang membuat perhatian mereka pada handphone berhenti.

"Angga, lo ganteng banget deh. Instagram lo apa? Mau gue follow, nanti follback ya. Dan lo udah punya pacar belum? Kalau belum bolehlah sama gue, heheh." Ucap Tamara kepada Angga.

"Buset itu mulut apa petasan tahun baru, kagak ada remnya." Ucap Aleah.

"Sst." Ucap Tamara mengisyaratkan agar Aleah diam dan langsung melontarkan senyum mencurigakan kepada Angga. Aleah memutar bola matanya malas.

"Angga, jawab." Suruh Tamara.

"Yang mana dulu nih yang gue jawab? Instagram dulu ya, instagram gue nicknamenya Anggara Febyan. Udah gitu aja." Jelas Angga seadanya.

"Oke, bentar gua cari. Sip dah gue follow. Lanjut kepertanyaan kedua." Ucap Tamara terburu-buru.

"Kalo pacar alhamdulilah gak punya, pacaran haram." Ucap Angga tegas.

"Oh, gitu. Lanjut kepertanyaan selanjutnya." Ucap Tamara tidak menyerah.

"Woy, sadar Ra. Jangan ampe gua rukyah lu." Ucap Aleah emosi.

"Pacaran haram tuh, dengerin." Ucap Sintia menambahkan.

Pinkan sedang menyimak mereka, sedangkan Haikal dan lainnya terlihat tidak peduli, mereka sibuk memainkan ponselnya. Teman-teman Angga yakin bahwa iman Angga kuat.

"Wala taqrobuzzina." Ucap Angga.

"Apa artinya?" Tanya Tamara.

"Janganlah kamu mendekati zina, surah al-isra ayat tiga puluh enam." Jelas Angga.

"Masya Allah, taatnya Angga." Puji Sintia.

"Itu artinya lo ditolak Ra, ditolak secara halus." Ucap Pinkan.

"Kecewa hueee. Pinkyy gue abis ditolak gitu ajaaa, hueee Pinkyyy." Ambek Tamara.

"No comment." Ucap Pinkan dan ditertawakan oleh semuanya.

Para lelaki mematikan handphone mereka dan mulai meminum minuman yang sudah dipesankan Pinkan. Ketika Haikal minum banyak sekali yang memfotonya bahkan sampai merekamnya. Yang lebih parah lagi flash kameranya menyala dan ada yang tepat mengarah kewajah Aleah yang membuat Aleah naik darah karena emosi.

"Huft... Sabar...sabar. Orang sabar disayang tuhan." Ucap Aleah sambil mengelus dada.

"Bukannya lo tadi juga fotoin Haikal and the gank ya?" Tanya Sintia kepada Aleah.

"I-iya, hehe." Seringai Aleah seperti tak berdosa.

"Lo ga marah Kal, difotoin seenaknya?" Tanya Azmi.

"Udah biasa." Jawab Haikal yang membuat Pinkan and the gank tertegun.

"Nasib jadi orang ganteng ya gitu." Celetus Rio.

"Aamiin." Ucap Haikal.

"Kok amin? Kan lo emang ganteng Kal." Ujar Angga.

"Kalau ada yang memuji kita dan kita merasa belum pantas memilikinya maka sebaiknya kita ucapkan amin." Jelas Haikal.

"Shap, ustadz Haikal." Ucap Angga serius.

"Kalau lo gak ganteng trus gue apa Kal?" Tanya Rio serius.

"Ya lo ganteng, kan lo cowok." Ucap Haikal seadanya.

AllureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang