「 Chapter 8 - A Dream & A Song of Memory 」

444 45 23
                                    

Just warning!
Toxic words! (?) Typo! Kata non baku!
Tidak sesuai alur Viva Fantasy! Only AU!
.
.
.
"Chapter 8 - A Dream & A Song of Memories"

--------------------------------------------------

Di sebuah tempat yang putih dan kosong, terlihat kalau Peppey berada di sana dan masih memejamkan mata. Saat dia membuka matanya, dia mulai berpikir sejenak. Apakah ini mimpi lagi? Kenapa aku berada di sini? Namun, ketika dia sedang merenung, tiba-tiba saja ada sosok yang muncul dihadapannya. Seseorang dengan kimono biru bermotif awan, memiliki surai cokelat tua dan memiliki iris biru langit. Tunggu dulu, orang itu tidak asing baginya.

"Master Nevin??"

Orang yang dipanggil "Master Nevin" itu hanya tertawa saja dan menganggukkan kepalanya.

"Ya, itu aku," ucap Nevin dengan senyumannya yang khas itu.

"K-kok.." ucapan Peppey mulai terbata-bata karena kebingungan.

Nevin terkekeh ketika melihat Peppey yang mulai terbata-bata, dan hanya menjawabnya dengan santai.

"Aku hanya ingin membuat percakapan denganmu saja.."

"Oh.." Peppey hanya ber-oh ria dan menganggukkan kepalanya.

Peppey terdiam sesaat, lalu mengangkat suara kembali.

"Hey, Master.."

"Hm?"

"Aku minta maaf.. Karena telah membunuhmu waktu itu, aku memang bodoh dan naif," ucap Peppey dengan nada yang pelan lalu menundukkan kepalanya.

Nevin hanya menghela nafas dan tersenyum.

"Tidak apa-apa.. Aku tau kau pasti punya alasan.."

Peppey menghela nafas lega, dia lega kalau Nevin telah memaafkannya. Tapi, Peppey memiliki suatu pemikiran yang sangat mengganggu pikirannya. Maka dari itu, dia ingin menanyakan hal ini tentang hal yang dia pendam selama setahun ini.

"Uhm.. Master.."

"Ya?"

"Emang benar ya aku pantas untuk mati..?"

Nevin tertegun mendengarnya. Pertanyaan macam apa itu?

"Kenapa kamu bilang begitu?"

Peppey terdiam sejenak, lalu menjawabnya.

"Karena.. Perkataan mereka berdua masih menghantui pikiranku.."

"Lalu? Lagipula itu kan sudah setahun yang lalu.. Dan juga, Asclepius sudah menghidupkan mu kembali.."

"Iya.. Hanya saja.."

"Masa lalu adalah masa lalu. Tidak baik mengingat masa lalu terutama jika itu adalah masa lalu yang buruk."

Peppey langsung diam mendengarnya. Apa yang dikatakan oleh Nevin ada benarnya. Seharusnya dia tidak terus berpikir tentang mati, mati dan mati. Setiap orang berhak mempunyai kesempatan kedua.

"Ya.. Sampean benar.."

Nevin tersenyum dengan jawaban Peppey.

"Bagus, lalu apakah ada yang bisa kamu pelajari dari semua ini?"

Peppey terdiam untuk memikirkannya. Kemudian Peppey mengangguk terhadap pertanyaan itu.

"Ada.."

"Apa itu?"

Peppey menghela nafas, rasanya berat untuk mengucapkannya. Tapi dia tidak ingin membuat Nevin menunggu, maka dari itu dia langsung mengatakannya.

"We used to be close, but people can go. From people you know to people you don't. And what hurts the most is people can go. From people you know to people you don't."

Reinkarnasi di Tubuh Baru 「 Viva Fantasy AU 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang