「 Chapter 9 - A Mysterious Cave 」

391 41 1
                                    

Just warning!
Toxic words! (?) Typo! Kata non baku!
Tidak sesuai alur Viva Fantasy! Only AU!
.
.
.
"Chapter 9 - A Mysterious Cave"

--------------------------------------------------

Setelah mereka sarapan, mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Ditengah perjalanan, Samsul selalu mengoceh dan bergosip tentang Marvel sementara Peppey hanya mendengarkan dan tertawa sesekali. Mereka terus berjalan dan berjalan, menyusuri hutan itu semakin dalam. Mereka terus berbincang sampai mereka tak sadar bahwa mereka telah memasuki kawasan yang penuh akan ilusi yang sangat kuat.

Di tempat ini lah Peppey mengalami mulai ilusi. Tiba-tiba saja dia mendengar suatu bisikan. Peppey langsung membeku di tempat, yang membuat Samsul kebingungan. Dan tiba-tiba saja Peppey jatuh berlutut, yang dimana membuat Samsul ikut kaget. Ada apa dengannya? Namun, Peppey masih diam saja dan kemudian menutup telinganya untuk menghalau bisikan-bisikan yang penuh akan kebencian.

"Kau tidak pantas hidup."

"I hate you! I hope you die!"

"Gue kecewa sama lu!"

"Jangan berharap kita berteman lagi."

"Seorang penghianat memang pantas di neraka."

Peppey mulai menyembunyikan wajahnya dari pandangan Samsul yang membuat Samsul semakin bingung. Samsul juga semakin terkejut dikarenakan air mata yang mengalir dari matanya Peppey. Samsul tak paham dengan apa yang terjadi, dan juga tiba-tiba saja Peppey mengangkat suara.

"Stop, the judgmental sound about me. I just get annoyed as if they're the noise between floors. At some point, I started to hear these nagging sounds only. Now it's noisy, I don't wanna hear no more."

Samsul tidak mengerti dengan apa yang terjadi kepada Peppey. Tapi, ketika dia melihat ke arah Peppey, terlihat kalungnya mengeluarkan cahaya, begitu juga dengan batu Topaz yang berada di pergelangan tangan Samsul. Awalnya Samsul tak paham, tapi kemudian dia pun paham maksudnya. Peppey telah terkena ilusi sedang.

Walaupun kawasan di sekitar mereka adalah kawasan yang kuat akan ilusi, tapi tetap saja kemungkinan bagi mereka adalah kecil. Karena mereka memiliki penghalang ilusi masing-masing seperti kalung milik Peppey dan batu Topaz. Itulah sebabnya, Peppey terkena ilusi sedang di kawasan itu. Samsul pun menepuk bahu Peppey untuk menyadarkan Peppey dari ilusi tersebut.

"Itu semua cuman ilusi, Al.."

Peppey langsung mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Samsul. Peppey yang sadar kalau dia menangis pun langsung mengusap air matanya, tak ingin terlihat lemah dihadapan semua orang. Samsul yang menyadari itu, hanya bisa menghela nafas.

"Jangan sembunyikan itu.. Aku sudah tahu.." ucap Samsul dengan nada yang pelan dan masih menaruh tangannya di pundak Peppey.

Samsul kemudian menjauhkan tangannya dari pundaknya Peppey, lalu berdiri dan mengulurkan tangannya. Peppey yang melihat itupun menerima uluran tangannya dan ikut berdiri. Setelahnya, Samsul menanyakan tentang ilusi yang dialami oleh Peppey.

"Ilusi apa yang lu alami? Apakah itu bisikan tentang masa lalu, dan bisa saja.. Membawamu menuju bunuh diri?" tanya Samsul yang langsung ceplas-ceplos, tanpa memikirkan tentang pertanyaan tersebut.

Peppey terkejut mendengar pertanyaan itu, dia bingung menjawabnya. Bisa dibilang iya, bisa dibilang tidak. Karena dia hanya memikirkan tentang mati, mati dan mati. Belum memikirkan sejauh itu, seperti bunuh diri. Karena itulah Peppey hanya menggelengkan kepalanya, dan menjawabnya dengan lirih tentang isi hatinya mengenai ilusi yang berusaha mengubah dirinya dan juga terjebak di dalam ilusi itu selama mungkin.

Reinkarnasi di Tubuh Baru 「 Viva Fantasy AU 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang