repub ─ 05

3.7K 299 20
                                    

hallo warga!
masih sehatkah jiwa kalian ditengah gempuran beruntun jaeyong, markhyuck, johnten, jichen dan nomin? wkwk

Tiga tahun lalu, Lee Taeyong adalah sosok bocah ingusan yang baru saja tamat SMA. Karena keterbatasan biaya, lelaki malang yang kala itu berusia 16 tahun tersebut tidak mampu melanjutkan pendidikannya. Sebagai gantinya, ia terpaksa bekerja serabutan demi menyambung hidup.

Dan saat ini, Jaehyun seakan mendapati lagi sosok Taeyong dalam versi remaja-nya, seperti yang ditemuinya untuk kali pertama, tiga tahun lalu. Lelaki kecil polos nan lugu yang menggemaskan serta berwajah manis dan cantik ─tentu saja.

Hanya bedanya, saat ini lelaki manis itu sedang dalam kondisi tertidur pulas ─lebih tepatnya sedang tidak sadarkan diri.

"Ahjussi,─ kau akan bertanggung jawab bukan?" Suara lemah terbata yang terdengar sarat akan harapan berbalut nada putus asa itu masih kerap kali berdengung dan menyayat jiwa Jaehyun.

Dan bayangan berupa sosok Taeyong dengan perut buncitnya yang tengah menunduk gelisah sembari meremat ujung sweater berwarna pink lusuh itu pun kembali menghantui pikiran Jaehyun.

Lamunan Jaehyun terusik saat pintu kamar itu diketuk beberapa kali. Saat pintu itu terbuka, tampaklah sosok lelaki berwajah manis dengan sneli-nya tengah tersenyum ramah sambil memegang beberapa lembar kertas dan stetoskop.

"Ada apa?" Jaehyun bertanya.

Dan laki-laki yang diperkirakan berusia sama dengan Jaehyun itu pun menggeleng pelan. "Aku kemari membawa hasil pemeriksaan yang kau inginkan." Katanya.

Mendengar itu, Jaehyun pun sontak mundur beberapa langkah, membiarkan lelaki itu masuk ke dalam kamarnya.

"Begini, Jae. Menurut pemeriksaan ku, rahim Taeyong saat ini berada didalam masa suburnya. Kau bisa membuahinya secara langsung, tanpa perlu melakukan proses bayi tabung. Hanya saja,─" Ucapannya terpotong dan lelaki itu tampak ragu untuk melanjutkannya.

Hal itu membuat Jaehyun mengangkat sebelah alisnya dan bertanya penasaran. "Hanya apa, Winwin?"

"Bagaimana kau akan melakukannya?" Lelaki itu bertanya. "Dia pasti akan menolakmu saat sadar." Sambungnya.

Jaehyun menyeringai. "Itu perkara mudah. Aku hanya perlu membuatnya lumpuh dan menghamilinya." Dan perkataan itu sukses membuat Winwin melayangkan tamparan keras diwajah tampan Jaehyun.

"Apa kau sadar tentang apa yang baru saja kau katakan?" Tanya lelaki yang ternyata bernama Winwin itu.

"Jaehyun, aku juga seorang submissive carrier jika kau lupa. Dan perlu kau tau, kehamilan itu bukan sesuatu yang dapat kau paksakan, apalagi jika kehamilan itu disertai trauma." Winwin membentak.

"Saat dia bangun nanti, tanyakan padanya apa yang dia alami selama kehamilannya dulu. Setelah mendengarnya langsung dari Taeyong, putuskanlah apa yang harus kau lakukan. Namun, jika kau masih seorang manusia, kau tak akan bertindak seperti bajingan yang obsesif terhadap seks dan keturunan." Winwin menunjuk wajah Jaehyun dengan kesal sebelum pergi dari kamar tersebut dengan tergesa.

Sepeninggalan Winwin, Jaehyun pun termenung. Pikirannya berkecamuk; tak tentu arah. Matanya menatap nanar Taeyong yang tertidur diatas ranjangnya beserta sang putra yang berada didalam box bayi disebelahnya dengan kondisi yang tak berbeda dari si ibu.

"Aku jahat. Namun kali ini saja, ijinkan aku egois karena memaksa kalian bersamaku." Dan suara lirih itu pun terbang, terbawa sejuknya angin malam kota Seoul hari itu.

to be continued

perhatian untuk seluruh pembaca Dear M supaya pegangan yang erat karena kita udh mulai memasuki babak konflik akwokwokwok

mungkin di chapter depan bakal Ngel spill tipis2 proses tanam saham nya bapak Jung hingga menghasilkan seonggok daging lucu bernama Mark Lee wkwk

jadi mohon bersabar ya wak wkwk 🤪

𝐃𝐞𝐚𝐫 𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang