jadi part ini harusnya Ngel update kemaren pas ultahnya si Jaembul tp kelupaan 😭 maapin yakk otaknya Ngel emg rada konslet dikit 🥲🗿
•
Siapakah Lee Taeyong dan kenapa bocah ingusan tersebut bisa mengacaukan kehidupan Jaehyun yang damai hanya dalam kurun waktu semalam saja?
Jawabannya sederhana saja. Lee Taeyong adalah remaja polos yang hidup terlunta-lunta di tengah kerasnya kota Seoul. Ayahnya sudah lama meninggal dunia, sementara hyung dan ibunya menghilang entah kemana. Kedua manusia tersebut pergi meninggalkan Taeyong setelah kematian ayahnya dan hingga kini, tak pernah diketahui keberadaannya.
Meski hidup sebatang kara dalam kondisi ekonomi yang serba terbatas, Taeyong berhasil menamatkan sekolahnya hingga tingkat SMA. Berbekal ijasah tersebut, ia bisa bekerja di beberapa tempat sekaligus. Diantaranya sebagai office boy di sebuah kantor televisi, pelayan di restoran ayam goreng, serta penjaga kasino.
Kehidupan Taeyong memang tidak pernah mudah sedari awal. Namun setidaknya, itu sedikit lebih baik jika Jaehyun tidak pernah menerobos masuk dan mengacak-acak serpihan kaca yang memang sudah bertebaran didalamnya.
Tiga tahun lalu dipertengahan bulan November, awal musim dingin tahun itu, Taeyong yang memang sudah hancur lebur dipertemukan dengan Jaehyun yang juga memiliki sisi gelapnya sendiri.
kisah ini berawal dari Instagram~ *yang bener aja anj
Kisah ini berawal dari kasino tempat Taeyong bekerja; De' La Perle.
De' La Perle adalah salah satu kasino mewah yang terletak di distrik Gangnam dan dimiliki oleh seorang pria berkebangsaan Jepang bernama Na Yuta.
Selain jasa perjudian dan menjual alkohol sebagaimana kasino ( dan bar ) pada umumnya, De' La Perle juga menawarkan fasilitas private-user only berupa ruangan vvip mewah berharga fantastis.
Hanya sebatas embel-embel karena faktanya, ruangan vvip di kasino ini lebih sering dialih-fungsikan menjadi sarang transaksi jual-beli senjata illegal serta perdagangan narkoba dan obat-obatan terlarang, wadah bagi para tikus berdasi melakukan pencucian uang kotor mereka, serta tidak jarang pula menjadi tempat para mafia dan penjahat bawah tanah untuk melakukan pekerjaan-nya.
Dan keseluruhan cerita ini bermula pada malam dimana Taeyong mendapatkan perintah dari rekan kerjanya untuk mengantarkan minuman milik salah satu pelanggan vvip mereka; Jeong Jaehyun.
"Kai hyung, aku tidak pernah melayani tamu vvip. Bagaimana jika aku melakukan kesalahan?" Taeyong remaja bertanya dengan wajah g̶u̶g̶u̶p lucu-nya sambil menenteng nampan berisi gelas kosong dan beberapa botol alkohol yang harganya setara dengan gaji-nya selama tiga bulan.
Kai hanya mengulum senyumnya saat mendengar keresahan hati makhluk imut didepannya itu. Pria berkulit tan sexy itu lantas menepuk-nepuk pundak sempit Taeyong untuk menyemangati si kecil.
"uri Taeyong-ie, kau tidak perlu takut karena pelanggan yang akan kau layani ini adalah teman baik boss dan beliau juga sudah berada disana. Jadi, jangan khawatirkan apapun, eum?" Ucap Kai sembari mencubit gemas pipi Taeyong.
Maka dengan sisa keberanian yang dia miliki, Taeyong melangkahkan sepasang kaki kecilnya untuk memasuki ruangan vvip dilantai teratas kasino ini. Dan saat pintu kayu jati yang dijaga puluhan body guard itu terbuka, mata Taeyong langsung dimanjakan oleh kemewahan ruangan yang didominasi warna merah ini.
Lukisan mahal, lampu gantung yang luar biasa cantik, dan jendela besar yang langsung memperlihatkan keindahan malam kota Seoul. Perfect match.
Ditengah ruangan, Taeyong melihat boss nya sedang berbincang dengan pria yang dia perkirakan adalah pelanggan yang dimaksud oleh Kai tadi. Dengan sopan, Taeyong menghampiri mereka dan menyajikan minuman yang dibawanya.
"Minuman anda, tuan."
Entah mengapa, suara halus itu malah terasa menggelitik pendengaran Jaehyun.
"a minor? for sure, Na bastard Yuta?"
Dan suara berat milik pria itu pun mengalun setelahnya, membuahkan tawa keras dari sang lawan bicara.
"Ini tidak seperti isi kepalamu itu, Jay. Si kecil ini hanya membutuhkan bantuanku untuk bertahan hidup dan kau tau aku dengan senang hati akan mengulurkan tanganku untuknya." Na Yuta menyahut kemudian meneguk alkohol-nya.
Taeyong yang merasa semakin gugup hanya bisa meremas tangannya karena dia memang masih harus melayani keduanya dan belum boleh keluar ruangan.
"Siapa namamu?" Jaehyun bertanya dan menatap Taeyong dengan penasaran.
"Le-lee Taeyong, tuan."
Mendengar itu, Jaehyun menyeringai dan berdiri dari sofa. Pria itu mengambil langkah cepat, mendekati Taeyong dan mengusap lembut pipinya, membuat Taeyong melotot terkejut.
"Bawakan aku sampanye." Pria itu berbicara santai, berjalan menjauh menuju jendela dan meninggalkan Taeyong dengan wajah melongo.
Lelaki manis itu kemudian berlari cepat keluar ruangan untuk mengambil sampanye permintaan Jaehyun.
"Yut, may I?" Jaehyun bertanya sambil menghisap rokok premium-nya dan menatap pemandangan diluar jendela.
Dan Yuta tidak bisa menahan rasa terkejutnya. "Demi Tuhan, Jay! Bocah itu anak dibawah umur." Pekik-nya kemudian.
Jaehyun balik menatap Yuta lalu terkekeh. "Charlotte cheated on me dan aku butuh pelampiasan." Ujarnya santai.
"Again? Aku benar-benar tidak memahami isi otak-mu itu, Jayden. Kenapa kau masih bersikeras mempertahankan pernikahanmu disaat istrimu berselingkuh berulang kali." Yuta berkata sinis.
"Dan lagi, daripada kau melampiaskan hasrat binatang-mu itu pada karyawanku yang tidak mengetahui apa-apa, kenapa kau tidak pulang dan menghajar lubang longgar istrimu itu saja, hah?!"
Terberkatilah Na Yuta dan mulut-nya.
Namun, bukan Jeong Jaehyun namanya jika ia tidak bisa mendapatkan keinginannya. Pria itu dengan santai menodongkan handgun yang ia sembunyikan dibalik jas-nya, tepat didada kiri Yuta dan menyeringai. "Gimme that damn boy or I'll take him myself." Dan Yuta tidak bisa mengatakan 'tidak' padanya.
─ to be continued
jepri... jepri... nyengir mulu lu kek kambing aja 🗿
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.