20

841 115 6
                                    

Diperjalanan pulang. Jennie mendapat kabar jika sang Mommy dan daddy'nya akan menginap malam ini karena besok Mommy kim akan menemani sang suami ke luar negeri untuk perjalanan bisnisnya.

Sesaat sampai dirumah bertepatan dengan mommy dan daddy kim yang baru saja datang. Jisoo menggendong sang anak yang tertidur dipangkuan Jennie.

"Eoh, Mom.. Dad?" sapa Jennie keluar dari mobil.

"Kau bawa anak dan istrimu pergi bekerja Ji?" tanya Daddy kim yang melihat sang cucu tertidur di gendongan Jisoo.

"Tidakk dad, mereka menyusulku.." jawab Jisoo canggung.

"Sudah.. sudah. Sebaiknya kita masuk kedalam." ucap Jennie masuk ke dalam rumah dan di ikuti oleh mereka semua.

"Mom.. Dad.. Jisoo ke kamar Jay dulu." pamit Jisoo pada orangtua Jennie yang di balas anggukan.

"Jennie juga ke kamar dulu mom, dad. Kalian juga beristirahatlah."

Jennie berjalan menuju kamar, begitu dengan Mommy dan Daddy Kim yang juga berjalan ke kamar yang memang sudah Jisoo siapkan jika kedua orangtua Jennie menginap.

Setelah menidurkan Jayden, Jisoo menyusul Jennie di kamarnya. Ia langsung masuk ke dalam kamar mandi karena merasa perutnya sedikit sakit.

Jennie tiduran di atas kasur sembari menunggu Jisoo. Ia sangat lelah karena meeting tadi di tambah sang anak yang selalu merengek ingin menemui daddy'nya.

Ketika Jisoo membuka pintu kamar mandi, dilihatnya Jennie yang ternyata ketiduran. Jisoo berjalan mendekati Jennie untuk mencium pucuk kepala sang istri, lalu ia berjalan ke arah sofa. Ia duduk di sofa kamar sembari menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda kemarin.

Jam sudah menunjukan pukul 19.00 PM. Jisoo membangunkan sang istri untuk makan malam.

"Sayang.. bangun." Jisoo mengelus pipi sang istri dengan lembut.

"Hmmm.. Jam berapa sekarang chu?" Tanya Jennie dengan suara khas bangun tidur.

"Sudah jam 7 malam, sekarang bangun ya? Makan malam dulu." Jisoo mengecup singkat bibir sang istri yang di balas senyuman oleh Jennie.

Jennie beranjak menuju kamar mandi untuk cuci muka, kemudian ia keluar berjalan menuju dapur yang dimana sudah ada mommy, daddy kim dan juga sang anak Jayden.

"Dimana Jisoo?" tanya daddy kim

"Masih di kamarnya, sebentar lagi dia bergabung."

Daddy kim menemani sang cucu bermain di ruang tengah, di lihatnya Jisoo yang baru turun dari kamar ia berjalan ke ruang tengah untuk bergabung.

"Dad.." teriak sang anak yang melihat daddy'nya datang.

"Eoh.. Jay sedang bermain apa sayang?"

"Jay sedang membuat lumah-lumahan dad."

Jisoo mengangguk, ia mengecup singkat pipi sang anak kemudian duduk di sofa bersama Daddy kim.

"Daddy akan melakukan perjalanan bisnis kemana?" tanya Jisoo basa-basi.

"Daddy dan mommy akan pergi LA."

Jisoo mengangguk mengerti, Jayden yang mendengarkan pembicaraan sang daddy dan kakeknya, ia berjalan mendekat dan duduk di pangkuan Jisoo.

"Dad.. Jay ingin ikut glanpa."

"Mwo?? Tidak sayang, glanpaa akan pergi bekerja bukan untuk liburan." Jisoo mengelus kepala sang anak.

"Ndee~ granpaa kan akan bekerja sayang" jawab Daddy kim.

"Tapi kenapa bekelja di lual negeli?" tanya Jayden polos.

"Karena memang ada pekerjaan di sana sayang.." jawab Daddy kim gemas.

"Nanti saja yaa kita liburan bareng ke luar negeri?" Lanjut daddy kim pada sang cucu.

"Tapi kapan? Jay penginnya sekalang glanpaa" rengek Jayden.

Jisoo menghela nafasnya, kemudian ia mencium pipi sang anak dan berkata lembut "nanti saja nee? Kan sebentar lagi Jayden akan berulang tahun?".

Jayden mengerucutkan bibirnya. "Kau ajaklah anak dan istrimu pergi berlibur. Jangan hanya bekerja dan tidak ada waktu untuk anak dan istrimu Jisoo!!" ucap Daddy kim tegas.

"Ndee dad.. nanti pasti Jisoo akan mengajak anak dan istri Jisoo pergi berlibur" jawab Jisoo pelan.

"Sudah daddy bilang, jangan terlalu sibuk sampai mengabaikan keinginan anak dan istrimu."

"Kau itu kalau di bilangin keras kepala yaa? Jika memang kau tidak punya waktu untuk mengurus anak dan istrimu, biar Jennie dan Jayden tinggal bersamaku dan mommynya" Daddy kim memarahi dan mengancam Jisoo.

"Mianhae dad.. Jisoo janji setelah acara ulangtahun Jayden nanti Jisoo akan mengajak Jennie dan Jayden pergi berlibur." ucap Jisoo lirih dan menundukan kepalanya.

Daddy kim menghela nafasnya kasar. "Awas saja kau sampai mengabaikan anak dan istrimu, maka daddy akan menjemput Jennie dan Jayden dengan paksa untuk tinggal bersamaku." Marah daddy kim.

Jisoo hanya menganggukkan kepalanya dan menunduk. Jayden yang melihat daddy'nya di marahi ia memeluk leher sang daddy.

Suasana menjadi tegang dan serius, Jisoo yang menjadi canggung lebih memilih diam saja. Beberapa menit kemudian Jennie datang  memanggil mereka untuk makan malam di meja makan.

"Kenapa wajah kalian seserius itu?" ucap Jennie yang melihat wajah daddy dan suaminya yang menjadi serius.

"Anniyaa, kami hanya membicarakan bisnis tadi." ucap Jisoo berbohong

"Baiklah, sekarang kita ke meja makan untuk makan malam. Aku dan mommy sudah menyiapkan makanan"

Kini Jisoo, daddy kim dan Jayden berjalan ke arah meja makan dan duduk untuk menyantap makan malam dengan tenang.

~

Setelah selesai dengan makan malamnya, kini Jay sedang bersama mommy, kakek dan neneknya bermain di ruang tengah. Sedangkan Jisoo sudah berpamitan untuk pergi ke kamar, ia tidak ingin bergabung dengan mereka karena masih merasa canggung dengan obrolan daddy kim.

"Jisoo kenapa Jen?" Tanya mommy kim yang heran karena tidak biasanya Jisoo menjadi lebih pendiam dan tidak ikut bergabung bersama mereka.

Jennie mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu. Ia juga heran karena semenjak makan malam tadi Jisoo menjadi pendiam, bahkan ia berbicara saja hanya menjawab singkat jika ditanya.

"Tumben sekali jam segini sudah masuk ke kamar, apa dia sakit?" tanya mommy kim kembali

"Aku tidak tahu mom, mungkin dia lelah karena seharian ini dia harus menemui client untuk meeting." Jawab Jennie.

"Sudah daddy katakan jika suamimu hanya sibuk dengan pekerjaannya lebih baik kau dan anakmu tinggal bersama kami." ucap daddy kim.

"Kau lihat, bahkan saat di rumahpun dia tidak pernah ada waktu untuk anak dan istrinya. Ck!!" Lanjut daddy kim

Jennie dan Mommy kim menghela nafasnya kasar, menurutnya daddy kim terlalu berlebihan. Mereka tahu jika daddy kim sangat menyayangi cucu pertamanya. Bahkan sangat posesif terhadap cucunya sehingga daddy kim tidak ingin cucunya merasa kurang sedikitpun termasuk kasih sayang.

"Sudah daddy bilangin berapa kali juga tetap saja keras kepala anak itu." gerutu daddy kim pelan yang masih di dengar oleh anak dan istrinya.

"Mwo? Apa kau bilang?" ucap Mommy kim

"Anniya, aku tidak mengatakan apa-apa." balas Daddy kim cepat

Jennie menghela nafasnya, ia jadi curiga jika Jisoo menjadi pendiam dan memilih tidak bergabung bersama mereka karena sang Daddy yang pasti sudah memarahi suaminya.

Familly JensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang