38

849 106 6
                                    



Pukul 01.00 malam, Jennie terbangun dan berlari menuju kamar mandi. Ia merasa mual dan terus memuntahkan isi di dalam perutnya namun tidak ada yang di keluarkan selain cairan bening.

Jisoo mendengar ada samar-samar suara, ia terbangun dan mencari keberadaan sang istri yang tidak ada di sampingnya.

Jisoo celingukkan mencari sang istri dan ia mendengar suara Jennie yang sedang muntah di kamar mandi, ia bergegas menghampiri sang istri dan memijat tengkuk Jennie.

"Gwenchana Jen?"

Jennie hanya mengangguk dengan tubuh yang lemas, setelah dirasa tak mual lagi Jisoo menggendong Jennie untuk berbaring ke kasur.

"Mianhae membangunkanmu" ucap Jennie sangat lirih

"Kau tidurlah, besok kita ke dokter"

"Tidak, aku tidak ingin pergi ke dokter"

Jisoo menghela nafasnya, ia memijat kepala sang istri yang sudah memejamkan matanya.

Setelah mendengar dengkuran halus dari sang istri, Jisoo kembali berbaring di samping Jennie dan melanjutkan tidurnya.

-

Esok paginya seperti biasa, Jennie kembali merasa mual dan muntah. Jisoo menyuruh Jennie untuk istirahat saja, dan ia yang akan membuatkan bubur serta sarapan untuk dirinya dan juga Jayden.

Setelah semua sudah selesai dengan sarapan, Jayden ikut masuk ke dalam kamar dan memijat kepala samg Mommy.

Tanpa sepengetahuan Jennie, Jisoo memanggil dokter untuk datang ke rumahnya pagi ini, dan ia juga tidak berangkat ke kantor karna melihat kondisi sang istri yang sedang sakit.

Pukul 08.00 pagi, dokter datang. Jisoo mempersilahkan masuk dan berbincang sedikit dengan sang dokter.

"Maaf dok, saya merepotkan" ucap Jisoo

"Gwenchana tuan"

"Baiklah mari kita ke kamar, istri saya sedang istirahat"

Jisoo dan dokter berjalan menuju kamar, ketika pintu di buka ia melihat Jennie yang sedang di pijat sang anak.

"Daddy.." panggil Jay

"Sini sayang, biar dokter memeriksa Mommy dulu" jawab Jisoo yang di angguki sang anak

Jennie yang memang tidak tidur dan hanya memejamkan matanya saja kini membuka matanya dan menatap Jisoo yang datang bersama dokter.

Setelah di jelaskan keluhan yang di rasakan Jennie oleh Jisoo, dokter langsung memeriksa Jennie.

"Bagaimana dengan istri saya dok?" tanya Jisoo yang di balas senyuman oleh dokter.

"Anda tidak perlu khawatir tuan. Istri anda baik-baik saja.. hanya..." Ucapan dokter terpotong oleh Jisoo yang merasa sangat khawatir pada istrinya.

"Hanya apa dok?"

"Tenanglah tuan.. sebelumnya saya ucapkan selamat, istri anda tengah mengandung" jelas dokter

Jisoo dan Jennie yang mendengar di buat kaget kemudian tersenyum bahagia.

"Hamill??" ucap Jisoo memastikan

"Nee.. usia kehamilannya sudah memasuki 4 minggu"

"Mommy hamil? Belalti Jay akan punya adik?" tanya Jayden antusias

"Ndee tuan muda kau akan memiliki adik" jawab sang dokter

"Yyeaayyyyy" Jayden bersorak kemudian memeluk Jennie

"Terimakasih dok.. maaf merepotkan sudah datang kesini" ucap Jisoo yang mengantar dokter keluar

"Sama-sama tuan.. tolong di jaga dengan baik istri dan janinnya" ucap dokter yang di angguki Jisoo

Setelah dokter pergi, Jisoo masuk kembali ke kamar untuk bergabung bersama istri dan anaknya.

"Terimakasih sayang.." Jisoo mencium kening Jennie dengan lembut.

Jennie tersenyum dan menganggukkan kepalanya, ia mengelus perut ratanya.

"Apa Jay senang sebentar lagi punya adik?" tanya Jennie menatap sang anak

"Ndee.. Jay sangat bahagia, akhirnya Jay akan punya adik.. gomawo Mommy.. Daddy" ucap Jayden antusian

Kini ketiganya berbaring dan saling berpelukkan. Mereka merasakan kebahagiaan yang semakin bertambah di keluarga kecilnya.


Tak terasa waktu semakin cepat, kini usia kandungan Jennie sudah memasukki usia 5 bulan. Bertepatan dengan Jayden yang akan berulang tahun keluarga Kim akan mengadakan party kecil-kecillan untuk merayakan bertambahnya usia Jayden dan juga doa bersama untuk kandungan Jennie.

"Sayang aku pulang" teriak Jisoo setelah pulang bekerja

"Daddy.." ucap Jayden berlari menghampiri Jisoo

"Eohh jagoan daddy.. dimana Mommy?" tanya Jisoo yang kini menggendong sang anak.

"Mommy sedang mandi dad.."

"Baiklah, kau bermain dulu disini ya? Daddy akan mandi setelah itu kita makan"

"Nee dad.."

Jisoo menurunkan Jayden di ruang tengah, ia berjalan ke arah kamar dan menemukan Jennie yang sudah segar.

"Kau sudah pulang Chu?" tanya Jennie

"Nee, aku akan mandi dulu"

Chuupphh

Jisoo mengecup kening sang istri kemudian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Jennie menyiapkan pakaian untuk suaminya, kemudian ia berjalan keluar untuk menemui sang anak yang berada di ruang tengah.

"Jay.. ayo kita tunggu daddy di meja makan" ajak Jennie yang di angguki Jayden.

Setelah beberapa menit mereka sudah duduk di meja makan dan akan menikmati makan malamnya,

Selesai dengan makan malam, mereka seperti biasa berkumpul di ruang tengah untuk menikmati quality time.

"Sayang.. Jay ingin di pesta ulang tahunnya teman-teman dia menggunakan kostum sepak bola" ucap Jennie pada Jisoo

"Nee.. besok aku akan menghubungi yang lain untuk datang memakai pakaian bola" Jisoo mengelus perut Jennie.

"Dede bayi sedang apa hmm" tanya Jisoo mengelus perut Jennie

"Eohh, dedenya bergerak chu" ucap Jennie yang merasa ada gerakan dari dalam perut

"Dede bayi jangan nakal yaa? Kasihan mommy nanti kesakitan"

Jayden yang mendengar kini ia mendekat dan juga mengelus perut Jennie.

"Dede bayi.. jangan nakal nee? Kasihan mommy" ucap Jayden mengikuti Jisoo

Jisoo dan Jennie terkekeh pelan, mereka berpelukan dengan Jisoo dan Jayden yang mengelus perut buncit Jennie.





Gaes gue coba ikutan puasa tapi lupa makan daging babi hehe,😫 🙏 btw kalian yang puasa hebatt 🫶🏻

Familly JensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang