TERUNGKAP?

60 22 0
                                    

"Kehilangan itu pasti ada,dan aku belum siap untuk itu"
°Alesya Liyyana Garcia°








A&A

Saat mereka tiba di rumah Alaska, mereka terkesima dengan keindahan mansion tersebut. Mereka turun dari mobil dan motor masing-masing.

"Astoge, ini rumah apa, Istana?" kata Zea tanpa berkedip saat melihat bangunan mewah di depannya.

"Haha, ini rumah yang tadi Zara sebut jelek, buset. Cek sana mata lo, Zar," kata Zoe sambil melirik Zara.

"Jangan langsung di ulti, dong, Zo," jawab Angela.

"Berisik kutu kupret, lebih baik kita langsung masuk. Di luar bahaya," kata Zara sambil pergi lebih dulu dari teman-temannya.

Di samping pintu mansion, ada seorang pria berjas hitam dengan kacamata yang sedang berjaga. Ia langsung menghalangi Zara untuk masuk.

"Bapak-bapak tercinta, Zara yang kece ini ingin masuk. Tolong dengarkan perkataan yang lebih muda," kata Zara dengan percaya diri.

Pria berjas hitam dengan kacamata itu tidak merespons dan tetap tidak membiarkan Zara masuk.

Zara yang kesal mencoba menerobos masuk, tetapi ia langsung dihadang oleh lengan kedua bodyguard tersebut. "Woi, minggir atau gue patahin lengan lo. Lo gak tau gue siapa, hah?! Gue Zara, juara 2 karate," kata Zara sambil mencoba menerobos. Di mata kedua bodyguard tersebut, Zara terlihat seperti gadis kecil yang sangat cerewet.

Alaska dan yang lainnya melihat adegan tersebut dan menahan tawanya. Bodyguard yang melihat tuannya datang langsung menunduk hormat.

"Kenapa lo menunduk begitu, huh? Takut lo sama gue? Makanya jangan bawel jadi cowok," kata Zara dengan percaya diri sambil mengancang-ancang untuk memukul.

"Heh, Zar, dia gak menunduk ke lo, tapi ke Alaska," kata Zea.

Zara berbalik dan melihat teman-temannya sedang menunduk dan menahan tawa. Tentu saja, Zara merasa malu karena salah mengira bahwa bodyguard itu menunduk takut padanya.

"Udah, ayo kita masuk saja," kata Angela.

Alaska masuk duluan, diikuti oleh yang lainnya. Zara melihat kedua bodyguard itu dan berkata, "Awas, kalian berdua. Suatu saat gue akan membalas dendam. Gue gak akan mematahkan lengan kalian, tapi memotong aset berharga lo di antara sana," ancam Zara sambil menunjuk ke arah selangkangan kedua pria itu. Mendapatkan sebuah ancaman dari gadis kecil yang sangat berani di samping nya Bodyguard itu hanya bisa menelan ludahnya sendiri sambil tetap menunduk. Setelah Zara mengatakan itu, ia langsung masuk menyusul teman-temannya.

Setelah mereka masuk ke dalam mansion, mereka terpesona dengan kemewahan dan keindahan interior rumah tersebut. Ruangan-ruangan yang luas, perabotan yang elegan, dan dekorasi yang indah membuat mereka terpana.

"Ya ampun, rumah ini benar-benar sugoi," puji Zea sambil melihat sekeliling.

"Daebak, Rasanya seperti masuk ke dalam istana," tambah Angela dengan antusias.

Mereka kemudian mulai menjelajahi mansion tersebut. Ada ruang tamu yang megah dengan sofa empuk dan perapian yang elegan, ruang makan yang mewah dengan meja besar dan kursi-kursi yang nyaman, serta dapur yang dilengkapi dengan peralatan modern.

"Gue juga mau nih nginep disini sya," ujar Zara sambil membayangkan ia menginap dirumah mewah ini.

Mereka juga menemukan ruang hiburan yang dilengkapi dengan permainan video, meja biliar, dan bioskop pribadi. Mereka berencana untuk menghabiskan waktu bersenang-senang di ruangan tersebut.

D'TOPENG [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang