BERSATU KEMBALI

11 1 0
                                    

"Aura lu apa? Aura-auran ya, gue mah aura magrib cuy senggol dong"

°Netizen Indonesia°






Alarm berbunyi nyaring, membangunkan Zara dari tidurnya. Ia mengerang, menarik selimut menutupi kepalanya. "Ah, lima menit lagi," gumamnya, ingin kembali tertidur. Namun, suara alarm yang membandel terus berbunyi, mengingatkannya pada jadwal sekolah yang ketat. "Astaga!" pekiknya, mata terbelalak melihat jam yang menunjukkan pukul 07.45. Sekolah dimulai pukul 08.00!

Panik melanda Zara. Ia buru-buru bangkit, menarik selimut dan berlari ke kamar mandi. Selesai mandi dan berpakaian, Zara berlari ke dapur, menyeruput segelas susu dengan cepat dan mengunyah sepotong roti sambil berpakaian seragam. Ia berusaha mengingat apa yang terjadi semalam. Ia ingat bahwa ia menonton film sampai larut malam, lalu tertidur di sofa. "Kenapa gue bisa tidur di sofa?" gumamnya bingung. "Ah, pasti gue ketiduran sambil nonton film kemarin," gumamnya lagi, mencoba mencari alasan.

"Astaga, lagi-lagi terlambat!" gumam Zara, berlari ke luar rumah. Namun, nasib lagi-lagi tak berpihak padanya. Tak ada satu pun kendaraan yang tersedia. Biasanya ia menaiki helikopter sekolah, tapi hari ini helikopter tersebut sudah terbang. "Kenapa gue gak mendengar helikopter pagi ini?" gumamnya lagi, mencoba mengingat. "Ah, pasti gue tertidur pulas kemarin."

"Sial! Sekolah dekat kok!" gerutu Zara, kemudian memutuskan untuk berjalan kaki. Ia berlari kencang menuju sekolah, berharap tak terlambat terlalu lama. Sepanjang jalan, ia baru mengingat kalau hari ini ada homework ah sial sekali hari ini gumamnya lagi, Ia merasa kesal dan panik.

Sesampainya di sekolah, Zara langsung berlari ke kelasnya, napas terengah-engah. Ia melihat Mister. Aaron, guru disiplin yang mengerikan, sudah berada di dalam kelas. Zara merasa sedih, baru saja ia mengingat bahwa jam pelajaran pertama diajarkan oleh Mister. Aaron. "Oh, tidak," gumamnya, mencoba mencari cara untuk menjelaskan kejadian ini pada Mister. Aaron.

"Zara, kenapa kau terlambat?" tanya Mister. Aaron dengan wajah ketus. Ia terkenal dengan ketatnya dalam menjalankan aturan sekolah. Semua siswa takut padanya, terutama jika terlambat masuk kelas. Zara tahu bahwa Mister. Aaron akan memberinya hukuman yang berat jika ia tak menjelaskan alasan yang masuk akal.

"Maaf, Mister," kata Zara, menunduk malu. "Saya terlambat bangun dan ketinggalan helikopter sekolah, jadi saya berjalan kaki."

Mister. Aaron menatap Zara dengan tatapan yang tajam. "Helikopter sekolah sudah terbang pukul 07.30. Kenapa kamu baru bangun sekarang?" tanyanya, suaranya ketus. Ia terkenal dengan ketatnya dalam menjalankan aturan sekolah. Semua siswa takut padanya, terutama jika terlambat masuk kelas. Zara tahu bahwa Mister. Aaron akan memberinya hukuman yang berat jika ia tak menjelaskan alasan yang masuk akal.

"Saya, emm... saya tertidur pulas semalam," jawab Zara dengan gugup. Ia takut jika Mister. Aaron akan memberinya hukuman yang lebih berat lagi. Ia mencoba mencari alasan yang lebih masuk akal, tapi ia tak bisa mengingat apa pun yang terjadi semalam.

"Tertidur pulas?" Mister. Aaron mengerutkan keningnya, seolah tidak percaya. "Di mana ibumu?" tanyanya lagi, suaranya sedikit berubah.

Zara menunduk, merasa sedih. "Bunda saya di rumah sakit jiwa," jawabnya dengan suara lirih.

Mister. Aaron terkejut mendengar jawaban Zara. Ia tak menyangka bahwa Zara mengalami kesulitan seperti itu. Ia mencoba untuk bersikap lembut, meskipun ia terkenal dengan ketatnya.

D'TOPENG [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang