PEMAKAMAN

73 23 1
                                    

"Rumah adalah dimana kamu dikelilingi oleh orang yang sayang padamu "
°Alaska Austin Wiliam°






Rumah Alesya dipenuhi dengan para pelayat yang datang untuk memberikan belasungkawa kepada Fiona.

Dari teman, sahabat,serta tetangga dan beberapa staf guru memenuhi rumah tersebut.

Sementara Widia masih dalam perjalanan pulang.

"Sya lo yang sabar ya, kak fiona pasti udah bahagia di sana" ucap Angela memeluk tubuh Alesya.

Alesya masih tidak begitu menduga bahwa kakaknya pergi secepat ini,dia merasa kehilangan yang begitu besar dengan kepergian Fiona.

"Kak fiona di kuburnya sekarang apa nunggu nyokap lo Dateng?"

Alesya mencoba menarik nafasnya dan mengembuskan nya perlahan rasa sesak itu terus mengepung rongga dadanya.

"Jangan dipaksa kalau memang belum bisa, kehilangan memang hal yang paling sulit kita terima, semuanya tidak mudah"kata Criss

Alesya mengangguk dengan mata yang sendu menatap lurus peti mati yang ada didepannya saat ini.

Zoe dan Zea mendekat di samping Alesya, sementara Diego tampak terpukul dengan kepergian Fiona.

"Kasian kak Diego, dia pasti terpukul banget dengan kepergian kak fiona secara tiba-tiba apalagi, dia pacar nya." Ucap Zea.

Alesya baru menyadari keberadaan Diego, di mana dioge pada saat kejadian itu terjadi? pasti dioge adalah pelakunya. Alesya beranjak lalu menghampiri Diego langsung ia layangkan sebuah tinju di pipi pria itu.

"Lo pasti seneng kan? Ngebunuh kakak gue?" Tuduh Alesya terus menampar wajah diego hingga pria itu tersungkur.

Itu membuat tamu yang datang melihat adegan didepannya.

Criss yang melihat itu langsung menghentikan Alesya.

"Lo pasti pelakunya,ngaku lo brengsek!"

"Apa maksud lo Alesya?" Tanya dioge membersihkan darah disudut bibirnya.

"Apa salah kak fiona sama lo? Oh apa karena gue hajar adek kesayangan lo itu sampai dia pingsan terus lo bales dendam hah?!"

"Apasih gue gak tau maksud lo apaan gue benar-benar terpukul dengan kepergian Fiona "

"Haha penipu, jangan pura-pura gak tau apa-apa deh lo "

"Ingat ini baik-baik Diego Michiels gue akan balas perbuatan lo berkali-kali lipat atas apa yang lo lakuin sama kakak gue! Gue akan bawa lo ke neraka!"

"Dan target pertama itu adalah adek kesayangan lo, Edrea"

Plak-!!!

Diego menampar wajah Alesya, bukannya gadis itu menangis Alesya malah menyeringai."akhirnya lo buka topeng asli lo Diego haha"

"Iya gue yang membunuh Fiona haha, syukur dia udah mati haha dan gue udah bebas dari jalang murahan itu"

Alesya yang mendengar itu semakin emosi ia berniat untuk meninju Diego lagi namun sebuah pelukan tangan kecil dari belakang mengentikan niatnya.

"Cudah kakak lily, langan emoci,kacian kak ona lihat kakak layak gini" ucap Arzan, anak kecil itu menampilkan gigi kecilnya.

Alesya yang melihat adiknya langsung memeluknya dan menangis tersedu-sedu di pelukan Arzan.

"Cudahlah kakak angan cedih, ada alzan di cini" kata Arzan mengelus pundak sang kakak.

Alesya mengangguk dengan mata yang masih berkaca-kaca"terima kasih,kakak sangat merindukan mu" kata Alesya Mengelus pipi gembul itu.

D'TOPENG [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang