07

156 35 0
                                    

I want to be your oppa
Why don't you know my heart for you?
Even if you ignore me
Even if you act cold, I can't push you out of my mind
I want to be your oppa
I want to be your oppa
I will be your man, just watch
So that my heart can touch yours
I will run to you right now

.


.



.

Suzy menampakkan diri, setelah menghilang setelah beberapa hari. Menurut info Tzuyu , Suzy melarikan diri kerumah neneknya di Gwangju. Dan memang sengaja tak berinteraksi dengan siapapun dengan alasan ingin menenangkan diri.

Tentu saja Jungkook langsung menyambangi kediaman Suzy. Meskipun gadis yang sekarang berambut merah menyala itu enggan keluar kamar.

Tapi menyerah bukan pilihan. Dengan sedikit sogokan, Tzuyu membantu Jungkook untuk menyelinap masuk ke kamar Suzy yang memang bersebelahan dengan kamar Tzuyu.

"Kau benar benar pria aneh dan susah ditebak ya, kemarin kau bilang tak mau menemui ku, tapi sekarang kau berada disini." Ucap Suzy yang baru keluar dari kamar mandi.

Mata gadis itu bengkak, pertanda jika ia menangis. Tapi tetap masih sempat melotot.

"Mianhe, harusnya aku tak cemburu begitu."

"Kau belum percaya padaku kan ?."

"Astaga tidak, aku hanya tak ingin kau dicap sebagai prempuan yang suka mengurusi hubungan orang."

"Aku tak ingin mengurus hubungan orang tapi Sehun bukanlah orang lain. Aku hanya tak ingin melihat dia di permainkan, karena dia terlalu baik."

"Kenapa harus kau ?."

"Karna aku lebih dulu membuat nya luka , siapa yang peduli pada dia kalau bukan aku sebagai sahabat." Ucap Suzy.

"Ya tapi kenapa kau harus menghilang juga noona ?."

"Karna itu keinginan mu, bukan kah sudah kukatakan bahwa aku mencintai mu dan akan bodoh karna itu. Jadi meski aku sakit aku akan menuruti semua yang kau mau, termasuk jika kau ingin aku menjauh ataupun kau ingin hubungan ini usai."

"Jangan, jangan begitu lagi ya lain kali. Ini hubungan dua arah ,kita ini bukan boss dan karyawan melainkan sepasang kekasih yang hubungan nya berjalan dua arah."

Seketika tangis Suzy kembali pecah, tapi kali ini ia menangis dalam dekapan Jungkook.


.

Setelah hari itu ,Suzy memang memaafkan Jungkook tapi hanya di lisan saja, karna gadis itu masih terlihat menghindar dari Jungkook.

Seperti sekarang saja, jika tidak ditunggu sehabis selesai kelas, mungkin Jungkook tak memiliki kesempatan untuk bertemu Suzy.

"Bisakah kau lepaskan aku? Kita belum sepenuhnya baik." Pinta Suzy.

Diabaikan oleh Jungkook yang sedang sibuk menyetir sambil sesekali memainkan jemari Suzy.

"Ayo makan siang, sehabis itu kita menonton, kau tau aku dapat tiket untuk menonton live final boys planet, bukankah kau mengikuti acara itu kan noona? Kau bahkan menyuruh semua orang yang kau kenal mendukung pick mu, siapa namanya? Maddie? Mikael?."

"Matthew, namanya Seok Matthew. Kenapa kau tak hafal hafal sih, padahal sudah setiap hari kusuruh untuk vote. Dan kau curang karena membujukku dengan tiket live." Omel Suzy.

"Ya memang, kalau tidak begini kau kan tak akan memaafkan ku. Jadi apakah aku dimaafkan?."

"Ya." Jawab Suzy dengan suara kecil.

"Aku tidak dengar, noona."

"Aku mau makan masakan china." Tukas Suzy, mengalihkan pembicaraan.

"Ya baiklah ibu ratu." Jawab Jungkook, sembari mengecup pipi Suzy.

***

Jungkook mengelap ujung bibir Suzy dengan tissue, karna gadis itu makan seperti anak kecil. Tapi Jungkook senang karna Suzy sudah tak sedingin kemarin.

"Jangan menghilang tiba tiba lagi ya Noona." Kata Jungkook.

"Selama kau tak meminta maka aku tak akan menghilang." Jawab Suzy dengan senyum.

"Ya, aku janji akan lebih mengontrol emosi ku."

"Baguslah kalau begitu, ah aku mau membeli baju, karena tak mungkin kan menemui Matchu dengan pakaian tak layak begini." Ucap Suzy dengan senyum semakin merekah.

Dibalas Jungkook dengan anggukan, dalam hati mempertanyakan apakah perasaan Suzy mulai luntur dan terganti oleh Seok Matthew ini?.

.

Jungkook hanya tersenyum kecil, saat kembali ke mobil dan mendapati Suzy masih menangis. Tidak, bukan Jungkook yang membuat Suzy menangis, melainkan hasil dari final boys planet.

"Astaga noona, bukan kah Matthew berhasil debut, kenapa pula masih menangis." Kata Jungkook, mengusap airmata Suzy dengan tissue.

"Memang ta...tapi aku merasa bukankah lebih baik jika line debut ditambah dengan Keita dan Jay, lalu mereka debut bersebelas seperti pendahulu nya." Jawab Suzy dengan suara serak, efek dari terlalu banyak berteriak dan menangis.

"Tak apa, mungkin mereka akan bersinar di grup permanen nya sendiri."

Tapi bukannya berhenti, tangisan Suzy semakin menjadi karena mendengar kata grup permanen. Membuat Jungkook terkekeh, lalu memeluk kekasihnya.

"Sudah jangan menangis, semua ini baru dimulai untuk mereka. Jadi nikmati saja masa sekarang. Juga apakah kau tak merasa berdosa dengan Day6 mu karena sudah menangisi idol lain selain mereka?."

"Tidaklah, Day6 band sementara yang satu lagi boyband." Jawab Suzy.

Dihadiahi kecupan di dahi oleh Jungkook.

ChaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang