7. Ancaman

64 13 6
                                    

7. Ancaman

" Gue ga bakal biarin mereka nyentuh lo"
_Arsenio Ganendra

***

Ketika pulang sekolah para anggota Golden Boy's menyempatkan waktunya untuk sekedar duduk atau hanya absen di markas Golden. Arsen sebagai ketua lebih sering, sampai hampir setiap hari ia mengunjungi tempat tersebut. Karena menurutnya markas Golden adalah tempat ternyaman gue.

Seperti biasa mereka membicarakan hal-hal yang diluar dugaan dan berbagai jokes receh mereka. " kirahkira jodoh gue siapa, ya?" ujar Kalingga si badut.

" Mikirin jodoh yang masih panjang, pikirin aja nilai matematika lo tuh" ujar Ezra yang tengah belajar. Memang sekolah minggu depan akan diadakan ujian akhir semester.
" ngga nyangka ya, udah mau kelas sebelas aja kita" sambung Devon merasa bangga dengan apa yang telah mereka lewati satu tahun ini.

" Waktu cepat banget berlalu ya! rasanya baru kemaren kita masuk, tapi udah mau satu tahun" kata Arsen menatap anggotanya satu persatu. " dan ga kerasa abang udah 9 tahun ninggalin gue" lanjut Arsen matanya mulai berkaca-kaca.

Devon yang tadinya berdiri kini menghampiri Arsen dan berkata " lo masih punya kita, Sen. kita saudara dan kita tunjukin ke abang lo kalo kita bisa menguak siapa orang dibalik semua ini"

" Thanks gais, mungkin kalau ga ada kalian, gue ga tau lagi mau kemana, selain kalian gue cuma berharap kalau Queen tau kejadian dulu, karena dia orang yang udah nyelamatin hidup gue" jelas Arsen.

Nando yang biasanya hanya menyimak obrolan mereka, kini ia ikut nimbrung " gimana sama usaha lo?" tanya Nando.

" Kalungnya hilang, gue ga tau mau pakai cara apalagi. Cuma kalung satu-satunya kunci supaya Queen yakin" jawab Arsen pasrah.

Mereka yang tengah berpikir bagaimana cara agar meyakinkan Queen tiba-tiba

Brak

Suara nyaring seperti benda jatuh terndengar membuat mereka sontak kaget, seluruh anggota inti yang berada di dalam markas langsung keluar, dan benar saja terlihat motor salah satu dari mereka terjatuh ke tanah. Dan ada dua orang bermasker yang tiba-tiba melempar sesuatu.

Arsen yang geram dengan tingkah orang misterius tersebut, tanpa berpikir panjang mengikuti motor yang diduga telah menjatuhkan motor anggotanya. Disusul Devon, wakil ketua itu tak tinggal diam melihat sang ketua mengejar orang misterius sendirian.

Suasana jalan sore yang sepi, membuat ketiga motor tersebut melajukan kecepatan diatas rata-rata dan saling menyalip. Ketika Arsen hampir saja menggapai orang misterius tersebut, tiba-tiba ia ditendang dari belakang. Diduga orang tersebut sekongkol dengan orang misterius yang datang ke markas. Membuat Arsen hilang kendali dan jatuh terpelanting tak jauh dari tempat tadi ia ditendang.

Begitu dengan Devon, sebelum Arsen ditendang kepinggir jalan, lebih awal Devon terjatuh. Devon yang melihat sang ketua terpelanting pun akhirnya menghampiri.

" Sialan" gumam Arsen.

" Sen, lo ngga papa? " tanya Devon memastikan ketuanya baik-baik saja.

Ketika Arsen tengah bangun dari jatuhnya, Devon mendapatkan kabar jika mereka sedang tidak aman, dan diancam akan menghancurkan mereka ketika ikut campur urusannya.

" Sen, lo kenal sama mereka?"tanya Devon

" Gue ngga kenal" jawab Arsen

" Lo punya musuh selain Caree's gang? " tanya Devon lagi.

" Gue rasa ngga, emang kenapa?" tanya Arsen balik.

" Soalnya tadi gue dapat kabar dari Nando kalau kita diancam, terutama lo, Sen" jelas Devon

FIRST LOVE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang