3. Hampa

83 21 8
                                    

Halo, aku kembali
Semoga kalian suka, Aamin🌻
Happy reading gaiisss🤍


3. Hampa


Mungkin rumah bukanlah bangunan yang megah, tapi di dalamnya tersimpan banyak kisah yang tak ternilai.

»»--⍟--««

Kamu nanti bakal kesini lagi, 'kan?

Queen yang teringat kalimat tersebut, hanya diam mematung. Ia seperti mengenal sosok laki-laki yang kini berjalan menuju kursi ujung kantin.

Vanya menarik tangan Queen agar temannya itu agar segera berjalan menuju kelas. " Queen, kita ke kelas aja, yuk"

Tak jauh dari kantin, mereka berdua berhenti.

" Queen. Lo kok ga takut si, sama dia!" Vanya dengan raut wajah yang masih tegang karena takut.

" Takut? emang dia siapa?" Queen bertanya balik

" Lo ngga tau, ya. Dia tuh ketua geng motor yang di takuti anak-anak sini" jelas Vanya

" ya... walaupun ganteng" lanjut Vanya

Queen yang mendengar informasi dari temannya itu, semakin membeku.

Gue liat dia kaya ga asing, ya?
Apa kita pernah ketemu?
Suara itu...
Suara itu gue kaya pernah denger, tapi siapa?

Vanya yang melihat Queen hanya bengong dihadapannya itu, menepuk pundak Queen " Queen?"

Queen yang terkejut hanya mengusap wajahnya " Oh kenapa?"

" Lo sakit, ya?" Vanya memastikan jika teman barunya itu, baik-baik saja.

" Engga, gue gapapa"

Kemudian Queen meninggalkan Vanya dan menuju toilet " gue ke toilet dulu, ya!"

" I-iya, LO TAU DIMANA TOILETNYA?!" suara Vanya menggema di setiap ruangan kelas yang kosong.

»»--⍟--««

Devon yang curiga melihat tingkah sahabatnya belakangan ini, terlihat penasaran dan bertanya, " Sen, gue liat-liat kok kaya ada yang beda dari lo"

Pertanyaan Devon membuat Arsen bingung, kenapa ia di sebut beda? apa semenjak ada siswa baru itu?

" Gue ga berubah, perasaan lo aja kali" timpal Arsen.


" Tapi, ga cuma gue aja yang ngerasain, yang lain juga. Ya kan?"

Ucapan Devon disetujui oleh teman lainnya " Iya, Sen. Lu kalo punya masalah, cerita sama kita"

" Engga, gue cuma ngerasa ga asing kalo liat anak baru itu. Kek yakin kalo dia tuh cewek yang gue temuin waktu kecil"

" Kenapa lo bisa yakin gitu?" tanya Ezra.

" Ya... gue cuma ngerasa aja, soalnya nama tu cewek, sama gadis kecil yang gue temuin dulu itu namanya sama" jawabnya.

" Siapa tau cuma kebetulan, Sen"

Arsen bingung, walaupun merasa yakin, tapi ia tidak punya bukti yang jelas"

" Gimana, biar lo tau dia siapa sebenernya, lo minta bantuan Nando" Devon menyarankan.

Selain kulkas, Nando juga bisa mencari tau seseorang bahkan sampai akarnya. Ia seperti intel yang sudah berpengalaman. Banyak yang berhasil menggunakan jasanya. Namun, berbeda dengan intel lainnya, Nando tidak mau jika dirinya di beri upah. Ya, walaupun wajahnya kaku, tapi sebenernya dia baik.

FIRST LOVE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang