Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
–
"Je!" Dahyun datang dengan senyum mengerikannya.
"Hai je!" Chaeyoung menepuk bahu jeongyeon keras dengan wajah yang dihiasi senyuman horor.
"Je yasa" tzuyu datang menjitak jeongyeon yang terlihat bingung.
"Aduh sakit tzu!" Aduh jeongyeon mengelus kepala.
"Gara gara lo! Bini gua ngambek!" Chaeyoung melotot pada jeongyeon.
"Gara gara lo! Gua sama sana marahan!" Dahyun menatap sinis jeongyeon.
"Gara gara lo yang jadi pasangan jihyo! Gua kebakar api cemburu!!!" Tzuyu kembali menjitak kepala jeongyeon.
Dahyun dan chaeyoung pun ikutan menjitak kepala jeongyeon berkali kali.
"Duh! Aw! Sakit cokk!! Awww!!! Udahh ampunn~!"
"Rasain ni rasain!" Dahyun gemes mencubit perut jeongyeon.
"SAKIT WOYY!!! UDAH!!!"
"nyesel gua ikutin permainan sesat dari lo je!" Chaeyoung menjambak rambut jeongyeon.
"Udahh woyyy!!!" Ucap jeongyeon yang akhirnya membuat dahyun, chaeyoung dan tzuyu berhenti.
"Gua minta maaf dahhhh" ucap jeongyeon.
"Ck! Ga sepadan!" Dahyun berdecak.
"Terus gua harus ngapain?"
"Kebetulan gua sama sana mau foto studio, lo bayarin baru gua maafin lo"
"Oke gua bayarin!"
"Booking 1 kamar hotel Bintang 5! 2 malam! Baru gua maafin lo" ucap chaeyoung.
"Anjir! 1 malam aja apa! Boncos gua!" Protes jeongyeon.
"Okelah! 1 malam deal"
"Nah gitu dong! Deal!" Jeongyeon dan chaeyoung berjabat tangan.
"Kalo lo tzu? Mau apa?" Tanya jeongyeon sambil menatap wajah datar tzuyu.
"Ga perlu! Duit gua banyak" ucap tzuyu singkat.
"Yaelah tzu! Lumayan dibayarin je" dahyun.
"Biarin! Duit gua lebih banyak ini dari dia" sombong tzuyu.
"Ya tuhan terima kasih... dompet hamba jadi ga boncos banget" jeongyeon dengan wajah terharu.
Setelah masalah jeongyeon selesai, kini malah dahyun dan chaeyoung yang saling adu bacot.
"Apa lo liat liat!" Dahyun judes.
"Lo juga! Mata lo biasa aja kali!" Balas chaeyoung.
"Jelas jelas lo duluan natap gua!" Dahyun.
"Kenapa emang?! Ga seneng?!" Chaeyoung.
"Gak lah! Ada masalah lo sama gua?!" Sengit dahyun.
"Ada!"
"Apa?! Ngomong lah kalo ada masalah!"
"Ga suka gua lo beliin mina ini itu!"
"Lah gua juga ga suka ya! Lo natap sana sebegitu nya! Demen lo sama bini gua?!" Dahyun tak mau kalah, menarik kerah baju chaeyoung. Chaeyoung yang mendengar ucapan dahyun tak terima dan ikutan menarik kerah baju dahyun
Jeongyeon dan tzuyu berusaha menengahi.
"Woy udah woy!" Jeongyeon menarik chaeyoung menjauh.
"Day udah day!" Tzuyu menarik baju dahyun kebelakang.
"Lepasin gua!" Chaeyoung memberontak.
"Lepasin tzu!" Dahyun ikutan memberontak.
Chaeyoung berhasil lepas dari jeongyeon dan langsung memukul dahyun kencang hingga menyebabkan bibir dahyun terluka dan mengeluarkan darah sangking kencangnya pukulan chaeyoung.
Emosi dahyun meningkat, kekuatannya kini bertambah dan berhasil lepas dari cengkraman tzuyu.
"Anjing lo!" Ucap dahyun lalu balas memukul chaeyoung tepat di pipi nya.
"UDAH ANJING!!!!" Teriak jeongyeon.
Chaeyoung terduduk sambil memegangi pipi nya yang langsung memar. Sedangkan dahyun masih mengatur nafas dan emosi nya sembari sesekali menyeka bibirnya yang berdarah.
"Bocah tolol!" Ucap tzuyu menatap kedua nya.
"Baikkan ga lo berdua?!" Jeongyeon berkacak pinggang seperti bapak yang tengah memarahi kedua anaknya.
"Maap!" Chaeyoung memutar bola matanya malas.
"Ya! Maap juga! Impas sekarang!" Dahyun dengan senyum miringnya.
"Nah gitu dong! Senyum dulu dong! Bapak mau foto!" Jeongyeon nyengir sambil mengeluarkan ponselnya.
Tzuyu bersedekap dada melihat dahyun dan chaeyoung yang kini tengah bergaya didepan kamera ponsel jeongyeon.