Happy Reading
....
Di lapangan, tempat pelatihan para Ksatria Kediaman Count Bathory, semua Ksatria dari Divisi 1 Istana sudah berada di sana.
"Mengapa kita dikumpulkan dengan orang-orang ini?" Ksatria Kediaman Count Bathory bertanya kesal saat mereka dikumpulkan dengan Ksatria dari Istana yang beberapa saat yang lalu berselisih dengan mereka.
"Cih! Memangnya kau pikir kami ingin berkumpul dengan orang pinggiran seperti kalian di sini?!" Salah satu Ksatria Divisi 1 dari Istana membalas tak kalah kesal dan mencemooh.
Mendengar cemoohan dari salah satu Ksatria Istana, Ksatria dari Kediaman Count Bathory merasa marah dan terhina.
"Diluar dugaan. Kupikir Ksatria yang datang dari Ibukota memiliki adab, tapi ternyata tidak." Salah satu Ksatria Kediaman Bathory kembali mengomentari dengan sinis.
"Kau benar. Orang-orang ini benar-benar kurang ajar! Sayang sekali Kaisar memiliki orang-orang seperti mereka di sisinya." Ksatria lain Kediaman Bathory ikut menyahut.
"Tutup mulut kalian! Memangnya siapa kalian berhak mengatakan hal seperti itu mengenai kami?!" Ksatria dari Istana menjawab tidak terima.
"Kalian yang memulai, sialan!" Ksatria Kediaman Count Bathory kembali membalas dan menunjuk marah pada Ksatria Divisi 1 dari Istana tersebut.
"Putra Mahkota akan segera datang! Berhenti berdebat dan berbaris dengan rapi!" Malven, yaitu Ajudan Kaisar berteriak dengan suara keras untuk membuat para Ksatria itu tidak lagi berdebat dan berdiri dengan rapi di tempat mereka.
Semua Ksatria itu akhirnya berhenti berdebat dan dengan patuh berbaris rapi. Mereka terkejut saat mendengar bahwa Putra Mahkota akan datang.
Dengan gugup, para Ksatria itu menunggu kedatangan Putra Mahkota ke sana. Mereka tidak sabar ingin melihat wajah pemuda, yang sebelumnya dirumorkan jelek, bodoh dan lemah kini telah berubah menjadi kejam dan tak kenal ampun. Perasaan mereka semua dibuat campur aduk.
Tak lama setelahnya, Arcell memasuki Lapangan, tempat pelatihan para Ksatria Count Kediaman Bathory. Pemuda itu berjalan diikuti oleh Luden dan Komandan dari Divisi 2, yaitu Helios di belakangnya.
Dengan rambut yang diikat rendah dan disampirkan di bahu kanannya, Arcell naik ke sebuah panggung kecil. Dimana, di bawahnya terdapat semua Ksatria Kediaman Count Bathory dan Ksatria Divisi 1 dari Istana berkumpul. Mereka semua menunduk dengan sopan dan tidak ada yang berani mengangkat kepala tanpa ada perintah terlebih dahulu.
Arcell berdiri dengan tubuh tegak dan dagu terangkat, tatapan sedingin es miliknya menyelusuri semua orang di bawah sana.
Menarik napas, pemuda itu kemudian berteriak dengan suara keras. "PERHATIAN!"
Mendengar suara tegas tersebut, semua Ksatria di bawah sana akhirnya mengangkat kepala mereka untuk menatap Putra Mahkota, yang berdiri dengan percaya diri di atas panggung kecil di depan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Cruel Crown Prince
RandomGadis itu mati, saat kembali membuka matanya, ia menyadari bahwa dirinya telah masuk ke dalam sebuah novel dengan latar belakang abad pertengahan. Dia masuk ke dalam tubuh seorang putra mahkota yang di tinggalkan dan di abaikan oleh kaisar, ayah ka...