Happy Reading
...."Saya menyapa yang mulia kaisar dan yang mulia putra mahkota."
Saat hampir tertidur karena terlalu bosan, Arcell dibuat kembali tersadar saat mendengar suara orang yang menyapa kaisar dan dirinya.
Menoleh, pemuda itu melihat seorang pria yang mungkin berumur 40 tahun di sana bersama dengan putrinya yang ikut berdiri di sampingnya.
"Ah, Count Travic." Kaisar mengangguk.
"Ini adalah putri saya, yang mulia." Pria itu menunjuk putrinya yang menunduk dengan malu-malu. "Perkenalkan dirimu." Bisiknya pada sang anak.
Gadis itu membungkuk dan dengan cepat memperkenalkan dirinya sendiri. "Nama saya adalah Emily Derrina Travic. Izinkan saya memberi salam kepada yang mulia kaisar dan yang mulia putra mahkota."
Kaisar menganggukkan kepalanya. Menatap Count Travic, ia bertanya. "Ada apa, Count?"
Pria yang memiliki gelar sebagai Count tersebut tersenyum lebar, pria itu melirik Arcell yang kini sudah mengalihkan pandangannya dari mereka dan sedang menopang dagunya dengan pandangan mata melihat ke arah para bangsawan di ballroom.
Menggosokkan tangannya, Count kembali berbicara dengan dengan senyuman lebar hingga giginya terlihat. "Jika hamba boleh tahu, apa putra mahkota sudah memiliki calon putri mahkota, yang mulia?" Pria itu bertanya dengan begitu berani.
Karena pertanyaan yang keluar dari mulutnya tersebut, para bangsawan di ballroom mengalihkan pandangan mereka ke arahnya dan kaisar. Mereka awalnya terkejut karena pria itu dengan begitu berani menanyakan hal tersebut. Namun, mereka sebenarnya juga sangat penasaran dengan jawaban dari kaisar.
Mendapat pertanyaan yang tiba-tiba itu, kaisar sedikit merasa terkejut. Pria itu menoleh pada putranya di samping.
Arcell yang awalnya tidak tertarik, kini kembali menoleh pada Count Travic dengan tatapan dingin. 'Berani sekali dia.'
Melihat tatapan dingin putranya, kaisar berdehem. Menegakkan tubuhnya, pria itu menjawab. "Karena Count sudah bertanya, maka aku akan menjawabnya dengan jujur."
"Putra mahkota masih belum memiliki calon putri mahkota. Pesta yang aku adakan hari ini juga sebenarnya untuk putra mahkota agar bisa memilih calon putri mahkotanya sendiri." Kaisar menjelaskan.
Mendengar hal itu, para bangsawan yang ada di sana langsung dibuat terkejut dan heboh. Mereka tidak tahu bahwa pesta yang diadakan malam ini adalah untuk putra mahkota mencari calon putri mahkotanya. Karena dalam surat undangan tidak tertulis bahwa pesta ini untuk mencari calon putri mahkota. Di sana hanya tertulis bahwa semua bangsawan yang memiliki putri yang belum bertunangan dan menikah diwajibkan untuk hadir ke pesta yang di adakan oleh kaisar di istana kekaisaran.
Para bangsawan yang memiliki putri seumuran dengan putra mahkota mengumpat di dalam hati karena tidak menyadari hal tersebut. Andai mereka tahu, maka mereka juga akan mendorong putri mereka untuk memperkenalkan diri pada kaisar dan putra mahkota. Karena, siapa tahu putra mahkota mungkin tertarik dengan salah satu dari putri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Cruel Crown Prince
De TodoGadis itu mati, saat kembali membuka matanya, ia menyadari bahwa dirinya telah masuk ke dalam sebuah novel dengan latar belakang abad pertengahan. Dia masuk ke dalam tubuh seorang putra mahkota yang di tinggalkan dan di abaikan oleh kaisar, ayah ka...