Muqodas dan Manjulika/ Kirana
*
*
*
*Kirana Larasati adalah anak tunggal dari pasangan Sugiono dan Sumiati. Mereka orang terkaya didesa itu. Bahkan ayahnya sangat disegani oleh warga desa.
Saat ini Kirana berusia 20 tahun, seperti keluarga lainnya Ayah dan Ibu nya pun memberikan kejutan yang sangat mengesankan baginya. Bahkan mungkin hal itu tidak akan bisa dia lupakan seumur hidup.
Kirana berada didepan pintu, ketika pulang dari kuliah, dia melihat suasan didalam sangatlah gelap tanpa adanya penerangan.
"Kenapa gelap sekalii? Apakah papa dan mama ngak dirumah?" Gumamnya sembari mengintip dari jendela. Tapi tetap dia tidak bisa menebus penglihatan sampai kedalam.
"Mbokk.. buka pintunya.." serunya dari luar sedikit berteriak.
Dari tadi Kirana menekan bel pintu rumah, tapi pintu rumah tak kunjung dibuka.
"Hmm ada apa sih dengan semua orang? Kenapa mereka tidak mendengar panggilan kuu.." keluhnya sembari duduk dengan wajah yang tertekuk.
"Ayoo dongg.. bukain." Keluhnya sekali lagi dengan suara memelan.
Pada akhirnya Dia memutuskan untuk melakukan panggilan telfon.
Diraihnya ponsel didalam tas, kemudian memulai panggilan pada penghuni rumah.Kirana sekali lagi berdiri dan kembali menoleh kedalam rumah yang gelap gulita. Dari dalam dia mendengar jelas suara deringan telfon rumah.
"Anehh... Kenapa tidak ada yang menerima panggilan" lagi - lagi dia bergumam.
Mematikan panggilan, Saat ini Kirana memutuskan menunggu saja diteras. Ketika dia sudah kehabisan akal, dengan langkah pelan seisi rumah datangan berobongan, mengetkan Kirana. Dengan langkah yang berjinjit, kedua orang tua dan juga beberapa pelayan dirumah itu.
"Kejutannn..!!" Seru setiap orang dengan sebuah kue ditangan sang ibu,dan senyum mengambang. Sontak Kirana kaget dong.
"Selamat ulang tahun, non Kirana.." seru para pelayan
Katrina yang masih terkejut hanya bisa menutup mulutnya yang sedikit ternganga. Saat ini wanita cantik itu sangat lah bahagia bercampur haru.
"Selamat ulang tahun sayangg.." ucap Sang ibu penuh semangat.
"Mama..papa.." memeluk kedua orang tuanya meluap kebahagian. Dia lakukan saat ini. Orang tuanya pun membalas pelukan itu dengan hangat. Ciuman bertubi-tubi diberikan oleh sang ibu. Sebelumnya dia telah memberikan kue pada pelayan.
"Terimakasih mah, pah..Kirana malah lupa hari ini umur Kirana berkurang satu. Hehehe.." Ucap nya sambil tersenyum.
"Jangan bilang gitu non, serem banget dengernya.." ujar sang pelayan.
"Yee.. kan emang bener mbok.." balas Kirana ngak mau kalah.
"Udah..udah.." Ibu melerai dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Raja Jin
Fantasyperjanjian yang terjadi 20 tahun lalu, bagai petaka buat Kirana. Kenapa tidak? diusia dia yang sekarang ini, dan dihari itu juga orang tuanya dituntut untuk menepati janjinya oleh seorang jin yang bernama Muqodas, Muqodas adalah jin muslim mengikat...