Menikah lagi?

24 2 0
                                    

" Ya kiranaa.. kita harus menikah, lagi."

"Tapi kenapaa? Bukankah semua orang mengatakan kita telah menikah? Dan memiliki putra dan putri? Hah?" Dahi Kirana berkerut.

"Ituu memang benar, tapi aku tidak akan menyentuh muu..karna kamu saat ini berada diraga yang berbeda, jadi aku merasa berdosa jika menjamahmu yang bukan maqrom ku." Jelas Muqodas.

"Cett..cett..cett.. sungguh sangat munafik! Kau fikir aku ngak tauu? Apa yang kau lakukan! Mimpi yang aku alami seperti nyata. Aku tidak yakin kau juga tidak ikut andil dalam nyaa.. seperti yang diketahui manusia umumnya.. seorang jin akan menggauli manusia yang dia sukai memalui mimpi.!!" Sinis Kirana memaki.

Muqodas menatap tajam pada Kirana, dia merasa tersinggung dengan ucapannya.

"Setiap manusia selalu menjadikan. Kaum kami sosok yang buruk. Menilai dari kebanyak cerita dari yang belum tentu benar! Bahkan seperti kaum kalian yang manusia.. kaum kami juga ada yang taat akan perintah Allah dan juga pada dalil nya. Demi Allah Aku tidak pernah melakukan hal yang dilarang agama dan juga perintahnya!!" Ucap Muqodas lantang Kirana hanya terdiam sambil menggerakkan kerongkongannya.

"Untung yang mengatakan ini kamu, dan juga dalam keadaan tidak sadar. Jika yang melakukannya orang lain. Atau dalam keadaan sadar... Maka kupastikan nyawamu berakhir ditiang gantungan!" Tegas Muqodas kesal

Kirana bergidik takut, selintas terbayang olehnya ketika lehernya dililiti tali dan digantung. Lagi-lagi Kirana mendegup kerongkongannya.

"Berapa hari kamu disini?" Tanya Muqodas tajam.

"Ti-ti-tig-tiga.. hari.."jawab Kirana terbata-bata.

"Heh! Apakah kamu pernah merasakan hal yang janggal, dengan kuu? Apakah aku pernah memasuki kamar ini sendirian, atau mengendap endap? Dan apakah setiap berbicara dengan mu, kita hanya berdua saja.." kali ini Muqodas menjelaskan dengan geram. Kirana menggeleng setiap ucap dari Muqodas.

"Liat ituu.." tunjuk Muqodas kedepan pintu. "Kamu lihat kenapa pintu itu terbuka lebar?" Kirana tidak menjawab dia kembali menggerakkan kerongkongannya dengan tatapan sedikit takut. "Itu Karna aku menghindari timbulnya fitnah!!" Ucap Muqodas kehabisan akal. Pria itu menghempas kan tubuh memunggungi Kirana. Dan didetik kemudian dia mendengar Kirana terisak. Seketika dia membalikan badan, sepertinya Muqodas merasa bersalah.

"Jangan menangis Kirana.. maafkan aku, aku bukan memarahi muu.. tapi beginilah caraku menjelaskannya." Bujuk Muqodas.

"Berhentilah keras kepala.. tunggulah beberapa hari lagi, setelah kamu resmi menjadi istri kuu.. aku akan menceritakan segalanya." Lirih Muqodas menatap penuh Kirana, tapi Kirana membuang wajah karna kesal.

"Aku mau pulangg.." Kirana kembali terisak. Dengan tatapan menjauhi Muqodas.

"Kamu mau pulang kemana Kiranaa? Ini rumah muu.. aku tidak akan biarkan kamu pergi lagi dari sini..!"

"Akuu bingung. Tempat Ini sungguh sangat asing bagi kuu.." Kirana kembali menatap lirih Muqodas.

Muqodas tidak menjawab, dia hanya terpaku diam menatap Kirana.

"Baiklah.. jika kamu tidak mau memulangkan kuu.. maka nikahi aku malam ini juga!"

Kembali Muqodas tegugu. "Itu tidak mungkin Kirana, dimana aku mendapatkan penghulu dan para saksi malam ini.."

"Aku ngak peduli.. bukan kah kamu seorang rajaa? Pasti hal itu bukah lah Suli bagimuu.."

"Jangan keras kepala Kirana.."

"Dengar yang Muliaa.. aku akan keras kepala sebelum mengetahui segalanya!"

"Kenapa kamu terlalu keras kepala Kiranaa.." ucap Muqodas senewen. Sungguh dia kehabisan akal untuk berkata.

"Jika kamu tidak menikahikuu, malam ini jugaa.. maka aku akan pergi dari dunia ini selamanya."

Degg..Muqodas tersentak kaget seketika tatapannya dalam ke Kirana. Muqodas tau betul, jika hal itu sangatlah mudah bagi Kirana, hanya saja Kirana belum menyadarinya.

"Apa yang ingin kamu lakukan Kirana?" Lirihnya.

"Aku tidak main-main yang mulia.. sepertinya semua pegawai istana ini sangat menghormati aku sang ratu, jadii untuk pergi dari sini sangatlah mudah bagikuu!!" Ancam Kirana penuh penekanan.

Muqodas terpaku ditempat, sedangkan fikirannya saat ini sedang bekerja, Muqodas bukan tidak memiliki alasan menunda pernikahan mereka, dia hanya berfikir ketika dia menyentuh sang ratu. Maka detik itu juga Ratu nya akan mengingat segalanya, termasuk juga kekuatan yang dia miliki, tapi Muqodas tidak yakin Kirana dan tubuh nya akan mampu menerima semua ini, karna mereka kehilangan kalung Sember dari kekuatan Kirana.

Walau dengan berat hati Muqodas memilih mengalah itu yang dilakukannya saat ini.

"Aku akan lakukan. Kita akan menikah malam ini jugaa." Ucapnya dengan sorot mata kosong.

"Gitu dong! Kan urusan jadi beres.."

Kirana berfikir, inilah satu-satunya cara agar kebingungan didirinya selama ini tertuntaskan. Walau bagaimana pun dia merasa berdosa telah mengatakan orang tuanya melakukan persugihan. Dan dia sebagai tumbalnya.

'Andai kamu tau Kirana.. setelah pernikahan inii.. kamu pasti lebih kebingungan dari ini.. kecuali kalung mutiara emas telah kamu miliki.. semua pasti akan baik-baik saja'

"Dengar Kirana.. sifat yang terburu-buru.. itu adalah sifat setan, jika saja kamu mengetahui akibat dari permintaanmu ini. Pasti kamu akan menyesal nantinya.. telah mengabaikan ucapankuu.." ucap Muqodas dengan sangat dalam,sementara tatapannya menatap iba pada Kirana.

Degg!! Ntah kenapa, Kirana merasa merinding mendengarkan ucapan Muqodas. Dia terpaku ditampat dengan fikiran yang berkecamuk.

"Bersiaplah.. aku akan urus pernikahan kita malam ini juga.. ketika semua sudah selesai, aku akan urus orang menjeputmuu.." Muqodas pun berlalu.

"Baiklah, aku akan bersiap!" Ucapannya setegas mungkin,





Pengantin Raja JinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang