Bak bercermin

7 2 1
                                    

"Bismillahirrahmanirrahim.." Kirana memulainya dengan basmalah, kemudian berzikir mengikuti insting.

Sebuah gambaran terlihat oleh Kirana, ketika zikir mulai terlafas.
Matanya yang tertutup seperti bergerak kesana kemari seperti mencari arah dan tujuan.

Walau masih samar, tapi Kirana masih berusaha berusaha. Hingga sebuah cahaya menyinari nya dalam sekejap rohnya pun masuk kemasa lalu.

"Aaakkk...!" Pekik gadis itu ketika mendarat disebuah sungai yang sangat jernih dan pemandangan disana sangatlah indah.

Seketika otaknya berputar tentu pertanyaan mulai muncul disana. "Dimana inii??" Mata berpedar kesana kemari. Sungguh tempat ini sangat asing baginya. Tapi dia juga merasa sangat familier dengan tempat ini.

"Tuann.. putrii.." teriak seorang dayang yang berlari saat ini menghampirinya.

Tentu dia dapat mengenal sosok itu. Ya dia adalah dayang istana yang melayaninya selama ini.

Sebuah senyum terbit disudut bibirnya. Walau bagaimana pun dia mengenali seseorang ditempat asing ini.

Dayang itu pun masih berlari menghampirinya. Yang saat ini mulai mendekat. Ketika Kirana akan menyapa, eh' rupanya sang dayang berlari melewatinya. Kirana hanya terpaku menatap dayang itu berlari. Hingga dia tertegun ketika melihat sosok wanita cantik, dengan rambut panjang dan basah terurai di tepian sungai yang berbatu tengah mandi membersihkan tubuh. Gadis itu saat ini membelakanginya.

"Ayoo tuan putrii.. kita pulang, andai yang mulia raja mengetahui.. tuan putri mandi kawasan terbuka inii.. dia pasti akan marah.." dengan ngos-ngosan Karna berlari dayang itu berucap.

"Tenang saja..Ayahanda pasti tidak akan mengetahui ini.. kita bukan lagi berada dikerajaan Ayahandaa " jawab wanita yang dipanggil tuan putri tersebut dengan senyum ramah.

Perlahan Kirana mulai mendekat. Dengan langkah perlahan..dia penasaran siapa wanita yang dipanggil tuan putri oleh datangnya itu. Apakah gadis itu Sya'adah? Tapi tidak mungkin. Karna dari postur tubuhnya gadis itu adalah gadis dewasa. Sedangkan Sya'adah masih terbilang abege kalau didalam nyata.

"Iya tuan putri, Hamba tauu.. tapi ini sudah terlalu lama kita meninggalkan istana.. hamba takut, jika nanti yang mulia raja menyadari kita tidak berada diistana.."

Gadis itu hanya tersenyum menanggapi ucapan sang dayang, dia masih asik memeras rambut panjang terurainya agar sedikit mengering dari air.

"Jika itu terjadi.. yang mulia raja pasti akan membunuh, hamba.. karna telah lancang membawa tuan putri kesini.." ucapnya lagi..

"Kamu hanya terlalu khuatir.. Melatih.." jawab wanita sembari berbalik badan.

Sungguh Kirana terkejut bahkan menutup mulut yang ternganga dan mata membelalak. Kenapa tidak, dia bak bercermin melihat sosok yang ada dihadapannya itu. Wajahnya sangat mirip dengannya, bedanya wanita yang ada dihadapannya itu, mengenakan pakaian kerajaan.

"Baiklah.. jika kamu mau kita pulang, yaudahh.. sekarang kita pulang." Balasnya lagi dengan senyuman.

"Tapi bagaiman dengan pakaian tuan putri?"

Gadis itu pun menyadari saat ini seluruh pakaian nya basah, tentu dia tidak bisa pulang seperti ini.

"Ouhh.." gadis itu memejamkan mata dan seketika pakaiannya pun berubah kering.

"Ayoo jalan.." ucapnya ketika berpakaian kembali ke ala putri kerajaan. Saat ini gadis itu mengenakan lengkap pakaian lengkap dengan hiasan kepala.

Melatih tersenyum, kemudian mengikuti langkah sang tuan putri dari belakang.

Pengantin Raja JinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang