Atap Rumah

1 0 0
                                    


Atap rumah sebelah tetiba berisik sekali. Sepertinya seseorang sedang mengerjakan sesuatu disana. Beberapa saat saya keluar kamar, menengok dari jendela dapur. Ternyata sepupu teman saya yang memutar ganggang sekali hentakkan itu ternyata. Panggil saja Elsa. Ia sedang membersihkan sampah di atap rumahnya. Letak rumah kami bersebelahan. Jadi akan jelas sekali suara yang ia buat. Pantas, gumam saya. Elsa yang umumya dua tahun di bawah saya, sedang memotong daun-daun pohon kelapa dan manga di depan rumahnya yang mulai lebat. Daun-daun itu berguguran akibat hembusan angin laut. Kerap membuat suara berisik, memukul atap di malam hari.

Itu inisiatif yang dewasa sekali, pikir saya. Bagi saya yang tentunya lebih tua darinya, tindakan solutif macam itu hanya dilakukan oleh orang tua, atau pria yang lebih tua dan itupun pada jamannya saja. Maksud saya, hari ini siapa anak muda yang mau naik ke atap untuk membersihkan sampah-sampah itu? Hal lainnya yang membuat saya semakin ciut adalah cara ia naik ke atap. Saya langsung bertanya kepada mamanya, bagaimana cara Elsa naik tanpa tangga ke atap. Lalu ia menunjuk pagar depan rumah. Saya mengamati pagar yang dimaksud. Mencoba menghitung berapa pijakan kaki yang Elsa buat hingga mampu menjangkau atap. Jadi, dia akan berdiri terlebih dahulu di pagar, kemudian sedikit menginjak dinding rumah, naik ke kusen jendela lantas menggapai seng. Mudah dijelaskan.

Namun, saya yakin dengan pasti bahwa saya tak akan bisa melakukannya. Yang begini-begini, saya jelas sudah mundur lebih dulu dalam pikiran. Tubuh saya selalu ringkih untuk menggenggam pijakan-pijakan keras itu. Saya tahu tangan mungil dan kaki kecil saya akan bergetar seperti garpu tala yang dipukul. Saya juga sudah membayangkan bagaimana nanti saya akan jatuh ke bawah dan terlipat macam rongsokan maneken. Bahkan bayangan saya sudah tiba ke zaman kelak dimana saya akan menjadi manusia cedera, momen, konyol yang tak bisa berbuat apa-apa.

Narasi Secangkir KopiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang