Part 5 Berkenalan Dengan Saskia

3 3 0
                                    


*
"Permisi izin duluan pulang ya Rit,ungkap Saskia"

"Eh koq cepat amat,belum ngumpul semua lho" ujar Rita.

Saskia tersenyum lembut,

"Sudah malam." tuturnya halus.

Aku memperhatikan Saskia tidak berkedip.

"Wanita bercadar itu siapa?."

"Saskia anak Bio 2" jawab Rita santai.

"Dsainer Interior itu,"

"Yups,kenal?"

"Belum."

"Sas,jangan pulang dulu,ada yang mau kenalan."teriak Rita sebelum Saskia melewati pintu depan.

Rita menghampiri Saskia dan menariknya.

"Nih kenalan dulu."
Pandangan mataku menusuk tajam,tapi dia biasa aja.

Tatapan matanya datar,walau yang kulihat hanya matanya,aku dag dig dug tergetar,ia manis sekali,tidak terlalu tinggi dan sedikit berisi walau tidak gemuk.

"Kenalin nih Doni anak Bio 1." tutur Rita.

"Doni Gusnandar?."

"Bukan?,Doni Ardana."

"Oh",Ia menangkupkan tangannya padaku,tanpa ingin bersentuhan salam denganku,model salam ukhty ukhty,mataku menyipit.aku suka.... memandangnya,aihhhh,cantiknya,lirikku puas.

"Maaf ya Rit,terimakasih undangannya,permisi."

"Oalah,ngapain cepet cepet sih,gak ada suami juga."tandas Rita manyun.

Wanita itu menunduk
,"Kasihan anak anak"jawabnya lembut membuat aku hatiku tergetar.

**

Aku membuka pintu kamarku,kulihat Rena tidur terlentang seperti tidak bernyawa.

Ia memang seperti itu.

Tidur seperti mati.

Jam 3 pagi bangun,jam 5 pulang,tidur sampai jam 9 malam,trus bangun melakukan apa yang bisa dia lakukan,tidur lagi jam 11 malam atau jam 12 malam,begitu rutininitasnya setiap hari.

Tadi aku memenuhi undangan Rita ngajak ngumpul ngumpul teman teman SMA dulu,sampai aku tergugah dengan si wanita bercadar itu,aku gak pernah mengenalnya karena kata teman teman aku dia gak begitu bergaul,bergaulnya cuma di acara pengajian dan pesantren kilat SMA saja.

Waktu melihatnya hatiku begitu bergetar dan ingin mengenalnya.

Bolehkah?

Ehhh...
Aku cengengesan.

"Saskia"lirihku.

"Hmmm" aku tersenyum tipis.

Sudah lama aku gak ngagumi cewek.

Sejak perselingkuhanku dengan Indri wanita bersuami yang tergila gila padaku.

Walau tampangku biasa aja,dengan suaraku yang mendayu banyak perempuan kelepek kelepek sama aku.

Satu notifikasi muncul di layar ponselku,pemberitahuan dari group Alumni SMA.

"Hai Saskia selamat bergabung di group Wa ya,ajang silahturahmi kita." tutur Rita.

Makhluk cantik yang tadi kukagumi sedang mengetik...

Waw beruntung nian aku dapat nomor Wa nya.

"Terimakasih udah masukkan aku di group." jawabnya.

Kemudian teman teman lain berebutan ngisi group Wa dengan dentingan bertalu talu buat guyonan rame di group.

Aku menyimak saja,sampai timbul ide memberanikan diri menyapanya lewat jalur pribadi.

"Assalamu'alaikum" tegurku.

Gak di balas,sedetik dua detik,tiga detik,15 detik,aku menghela nafas.

Gak di balas padahal dia online.

"Hmmm,balas dong."kukirim lagi ke jalur pribadinya,centang biru,hatiku berdegup,ketar ketir,belum pernah aku gelisah karena di kacangi seperti ini,karena selama ini,siapa pun itu yang tidak respek sama aku,itu tidak penting,karena bagiku mereka hanya debu!!!.

"Maaf ini siapa ya." jawabnya.

Aku tersenyum

***

Pagi ini aku bangun lebih segar,setelah begitu banyak kekesalan kekesalanku yang mengurai perasaan dan emosiku ngelunjak ngelunjak,hatiku lebih cerah setelah mengenal satu nama yang bernama Saskia.

Entah bagaimana wajahnya aku begitu terpesona,rasanya rasa sakit hatiku pada Rena sedikit terkurangi karena sosok lembut yang ingin kukenal ini,ia memang gak banyak bicara di chat kemarin malam,mungkin itu karakternya.

Aku menawarkan diri untuk membuat plank usahanya.

Rupanya dia baru pindah ke kota ku ini setelah memutuskan berpisah dari suaminya.

Sebelumnya ia tinggal di provinsi sekarang balik ke daerah asalnya,daerahku dan daerahnya satu daerah.

Dengan bersiul aku menghidupkan becak Rena untuk belanja kebutuhan Lapas dan Rena menyusul dengan motornya.

Kutebus dingin hari dengan hati yang ceria.

"Saskia."desisku bahagia.

Adab Dulu Baru IlmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang