Godaan Zayan

26.2K 2.5K 196
                                    

Bimo lanjut mengerjakan berkas-berkas yang ada di mejanya, begitu juga dengan Devran.

.
.
.

Akhirnya selesai, semua barang Zayan sudah tersusun rapi, tinggal cek kamar sebelah, sepertinya mereka sudah selesai juga di sana.

"sudah selesai?"

"sudah tuan."

"terima kasih, kalian boleh kembali."

"baik, permisi tuan."

Sudah, sekarang apa yang perlu Zayan lakukan?

Sepertinya sedikit perawatan akan berguna, Zayan akan memberikan pelayanan terbaik untuk Devran.

"ok, mari kita memanjakan diri di dalam kamar mandi."

...

"bimo, aku akan pulang."

Bimo menghentikan pekerjaan yang sedang Ia lakukan.

"oh, baiklah, hati-hati di jalan."

Devran meninggalkan ruangan, para karyawan masih sibuk melakukan pekerjaan mereka, hanya beberapa meja saja yang kosong.

Hari ini Devran akan mengobrol banyak bersama Zayan, Ia pikir hal itu perlu dilakukan, menyuarakan isi hati satu sama lain.

Terbuka pada pasangan adalah hal yang sangat penting untuk meminimalisir kesalahpahaman, komunikasi yang baik diperlukan di dalamnya.

"ah, aku lupa mengatakannya."

Devran merogoh ponsel di saku celananya, menekan nomor sang sekretaris untuk dihubungi.

"Bimo, kosongkan jadwalku untuk besok."

"..."

Setelah memasukkan ponselnya ke dalam saku celana, Devran kembali berjalan menuju mobilnya, tidak ada hal mendesak, hanya ingin segera melihat sang istri.

Devran tak memperhatikan secara sengaja, Zayan sedikit lebih berisi, pipi tirusnya kini agak chubby dan bagian tubuh kesukaan Devran juga sedikit lebih montok.

Sudah lama Ia tak merasakannya, merasakan kenikmatan dan kebahagiaan itu, sampai saat ini itu satu-satunya pengalaman yang Devran miliki.

Jika Ia tak segera melakukannya lagi, mungkin Devran akan kehilangan teknik-teknik yang sudah Ia kuasai.

Belum ada satu kesempatan pun Devran menggunakan keahliannya, dulu saat membuat Ian pun hanya satu ronde dan menggunakan satu posisi.

Entah kapan Zayan akan menyerahkan tubuhnya pada Devran, Zayan sama sekali tak pernah menyinggung soal berhubungan badan dengan Devran.

Apa Devran saja yang memulai, tapi Ia takut Zayan risih atau semacamnya, belum lagi jika Zayan menolak.

'sepertinya aku harus memanfaatkan ian.'

...

Zayan merasa tubuhnya sangat segar dan berkilau, ini semua berkat beberapa perawatan yang Ia lakukan.

Memakai lulur, masker wajah, dan mencukur bulu-bulu halus di beberapa tempat.

Semua tempat suci sudah Ia bersihkan, beruntung Ia tak perlu terlalu bekerja keras.

Another Zayan (Hiatus+Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang