Chapter 6 - 육

97 12 24
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.

⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Hai... aku muncul lagi, ayo kumpul. Ciyeee,, ada yang sumringah gak ni aku update chapter baru? Hah enggak ya.
Kekangenan membuatku ingin terus ngebucin Suga walaupun cuma di fanfict, hehee tapi lepas target ya pemirsa.

Kemaren rencananya aku mau up seminggu sekali tapi ternyata aku ada urusan diluar kota yang pp nya lebih dari 10 jam.

Kalo dulu tuh pas lagi dijalan aku bisa ngehayal bangtan #plaaakkk ngetik bkin outline macem². Sekarang karena anakku udah toddler. Yah begitu lah, akupun gak bisa lama pegang hp karena sering dia mau ambil, bukan buat nonton tapi buat dilempar karena katanya jangan main hp terus, ayo main sama dia. Jadi salah satu alasan kenapa aku updatenya di jam kalong gini,, ya itu nunggu dia tidur dulu😅😅😅. Maaf ya curhatnya kepanjangan.

Baiklah, lanjut selamat membaca~

Sebelumnya.....

Ding.....dong....

Siapa sangka, jika detik selanjutnya degup jantung Yoongi yang berangsur tenang berganti dengan bunyi bel rumah. Dan mereka tau siapa yang datang

"Aku pergi sekarang." Ujar Yoongi seraya menyaut bawaannya brutal, ia segera melarikan diri menuju ke belakang rumah.

"Yasudah pergilah, bawa saja semua kegundahanmu ke Seoul." Ujar Ibu dengan senyum ejekan. Entah karena kesal, atau ia memang memberi ruang merenung untuk Yoongi.

Pria itu berdecak sesaat sebelum ia membalikkan badannya pergi. Setelah punggung Yoongi menghilang ditelan dinding pembatas rumah mereka, Sang Ayah seketika berujar.

"Dia keras kepala, sama sepertimu." Ucap Tuan Min menohok, disusul Ibu yang mengangguk setuju.

"Itulah.. karena dia sama sepertiku, aku yakin dia pasti juga menyukai Jinju. Yoongi itu hanya gengsi tau~." Oceh Ibu lantas berlalu berniat membukakan pintu untuk tamu mereka.

Tuan Min mendengus panjang disusul mengangguk pasrah. "Ya ya~ terserah kalian saja. Kuharap ini berjalan lancar."

𝓕𝓲𝓻𝓼𝓽 𝓵𝓸𝓿𝓮

Tak perlu waktu lama, pintu besar itupun dibuka lantas memunculkan Jinju dan orang tuanya.

"Ya~~~ Sohyun-ah" pekik Ibunya Yoongi dengan senyum lebar gembira, Park Haeun.

"Yak~ Joonki Eomma-! kau ini. Seperti tak bertemu dengannya bertahun-tahun saja." Kelakar sang suami, Tuan Min malu cendrung mengejek karena kelakuan sang Istri yang masih seperti remaja.

"Iya~ tadi kan kita tidak bisa leluasa di pernikahan anaknya Yoora. Tak enak dengan banyak tamu." Ucap Haeun membela diri, seraya menyeret pelan lengan Sohyun.

𝓕𝓲𝓻𝓼𝓽 𝓵𝓸𝓿𝓮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang