Bab 6

348 34 15
                                    

Setelah menunggu beberapa jam akhirnya Taufan bangun dari pingsan nya.

"Ufan? Ufan dah bangun? Ini minum dulu" ucap Thorn memberikan air putih ke Taufan.

"Makasih Thorn" ucap Taufan dengan senyuman nya dan duduk dari tidurnya

"Ufan sih udah di tanyain " sayang nyawa" apa ga"

"Ya kan ufan gatau kalo biskuit itu bikin orang pingsan"

"Sekarang dah tau kan? Semua orang disini tuh takut sama biskuit nya yaya"

"Kenapa? " tanya Taufan menaruh minumannya.

"Tentu saja karena biskuit itu sangat keras, dan bikin orang pingsan! Jadi pada takut sama biskuit yaya" ucap Thorn sambil meng praktek kan biskuit keras itu dan pura-pura pingsan, itu membuat Taufan mengigit bibir bawahnya karena terlalu imut.

"Ya kau benar, pantas saja mereka takut aku gabakal makan biskuit yaya"

"Sebenarnya kucing juga pingsan kalo makan biskuit itu"

"Dasyat betul tu biskuit"

"Ya lah"

"Ufan sini dulu ya jaga toko, Thorn mau beli makan dulu" ucap Thorn berdiri ingin pergi tetapi tangan nya di pegang oleh Taufan.

"Kenapa? " tanya Thorn menghadap Taufan.

"Ufan ikut"

"Kak ufan mau ikut? Yaudah yuk, lumayan deket kok toko nya di kunci sebentar"

"Hm"

Karena Taufan ingin ikut karena takut kenapa napa sama Thorn, Thorn langsung saja mengunci toko nya dan berjalan bersama Taufan ke warteg yang tidak terlalu jauh dari tokonya.

"Pak aku beli nasi kayak biasa dua ya" ucap Thorn membeli makanan nya seperti biasa.

"Oke" ucap bapak² itu.

"Ufan Thorn bayarin aja ya" ucap Thorn menghadap ke Taufan.

"Ga usah Thorn, ufan bisa bayar sendiri"

"Anggap aja ini karna Taufan bantuin Thorn"

"Ga usah Thorn, ufan bisa bayar sendiri apa kamu aja yang aku bayari? "

"Engga usah kak"

"Makanan nya ufan beli sendiri aja"

"Pliss kak sekali² ajaa.. " ucap Thorn dengan muka melas nya dan itu membuat Taufan tidak tega, akhirnya Taufan mengalah jadi Thorn yang membelikan makanannya.

"Yaudah deh sekali ini aja"

"Okee"

Setelah Thorn berbicara seperti itu Taufan langsung saja mengelus rambut Thorn, dan itu tidak apa² kok Thorn memang suka di elus² rambutnya dan Taufan suka sama rambut nya Thorn yang lembut dan wangi.

"Wah Thorn udah punya pacar ya? " tanya bapak itu sambil memberikan nasi yang Thorn dan Taufan beli.

"Eh, en-engga kok pak cuma temen dekat" ucap Thorn dengan rona merah di pipinya, dan itu membuat hati Taufan potek dikit.

"Masa? Kok pipi kamu merah? " tanya bapak² itu lagi.

Bagus pak kau membuat wajah Thorn memerah seperti tomat, dan Taufan hanya rona merah saja di pipi nya.

"Ahahaha, bapak becanda ini makanan kalian" ucap bapak itu.

"Ah, iya makasih pak" ucap Thorn sambil menetralkan wajah dan jantung nya.

"Makasih pak" ucap Taufan.

Karena Thorn memesan makan di warteg itu mereka ber dua akhirnya makan di warteg itu, dan setelah selesai makan, mereka membayar masing-masing karena Taufan tidak ingin merepotkan Thorn dengan membayar kan makanan nya.

Leaf Flowers Store. [Tauthorn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang