Ning Hakim & Gus Perwira

🕊️CHAPTER 1🕊️

⚠️peraturan sebelum membaca⚠️

1.Sebelum membaca alangkah baiknya kita mengucapkan basmalah.
بسم الله الرحمن الرحيم

2.Cari posisi yg aman ygy.
3.Aku UP setiap hari Minggu

Happy reading semua:)

"Jangan menasehati orang bodoh, Karena dia akan membencimu. Nasehatilah orang yang berakal, karena dia akan mencintamu."
-Ali bin Abi Thalib-

🌹🌹🌹

Pesantren Alfaridzi

Suara lantunan ayat suci Al-Quran serta shalawat dan ucapan bahagia terdengar dari gedung serba guna milik pesantren Alfaridzi yang sudah disulap sedemikian rupa menjadi panggung yang indah.

Hari ini adalah hari yang selalu dinanti-nanti oleh para santriwan dan santriwati karena hari ini adalah hari kelulusan mereka. Acara nya berlangsung meriah banyak tamu terutama para wali santriwan dan santriwati yang ikut menghadiri acara.

Suasana senang, nan meriah terasa di gedung serba guna milik pesantren, berbanding terbalik dengan suasana hati pemuda yang merupakan putra terakhir dari pasangan Kiayi Faisal Azhar Alfaridzi dan istrinya yang bernama Karina Mustika Rahayu. Sedang melanjutkan perjalanan hidup nya menjadi Abdi Negara, TNI-AD di profesi itulah ia mencari masa depan berpangkat sebagai Kapten. Dia bernama Devano Bintang Alfaridzi.

Berbeda dengan semua keluarganya yang merupakan pendakwah dan pemuka agama, Devano banting stir menjadi seorang perwira TNI.

Dari awal hingga sekarang, keputusan Devano ditentang abah nya, karena Abah nya ingin anak anaknya menjadi penerus nya, menjadi pewaris pesantren, dan menghidupkan pesantren, Namum Devano menolak, dia nekat mendaftar Akademi Militer bermodalkan restu Jiddah Kartika, Umma, dan Shayra kakak perempuan nya.

Saat ini ia sedang berdiri di balkon kamar nya seraya memandangi acara yang sedang berlangsung itu.

Netra tajamnya tak bisa di tafsirkan, wajahnya yang datar, netra nya yang tajam, badannya yang tegap serta sikap nya yang dingin menambah aura ketampanan nya, sungguh berbeda sekali dengan kakak kakaknya maupun kerabat nya.

Pandangan nya teralihkan ketika seorang perempuan yang sedang berpidato di atas panggung seraya melantunkan ayat suci Al-Quran.

"Akhirnya kita bertemu kembali Zefandra Bulan Tsabitha" ucap Devano sambil mengulas senyuman.

Devano pun tak henti hentinya mengucap syukur dalam hati nya.

"MasyaAllah kenapa nih adik kakak senyum-senyum sendiri?." Tanya Kakak perempuan Devano yang menyadari adiknya senyum-senyum sendiri.

Devano yang menyadari kedatangan kakak nya pun kembali dengan wajah datar nya. "Kirain siapa kak." Jawab Devano sambil melirik sang kakak.

"Lagi mikirin apa? Kok gak biasa nya" Tanya sang kakak sembari menaik turun kan alis nya.

Bukannya menjawab Devano malah bertanya kembali "kak itu yang lagi pidato siapa?"

"Oalah itu ustadzah Zefa ada apa kamu nanya nanya Ustadzah Zefa? Naksir yaa Kakak bilangin umma ya, soalnya ustadzah Zefa tuh Kesayangan umma."