Chapter 6 - Roh Surgawi dan Roh Bumi

244 29 1
                                    


Perbincangan yang canggung ini tidak bisa berlanjut, dan pihak lain jelas sangat tidak berminat untuk berbincang dengannya. Jiang Huating tidak memiliki pilihan selain mengucapkan selamat tinggal dan selamat malam lalu perlahan menutup pintu.

"Huh~"

Jiang Huating menghembuskan nafas keras-keras, pelayan publik yang satu ini sangat dingin!

Namun Jiang Huating segera melupakan pelayan masyarakat itu, karena dia masih punya pekerjaan untuk dilakukan!

Rumah ini dibeli oleh orangtuanya untuk dirinya. Menurut guru, rumah ini telah dibeli selama hampir dua puluh tahun. Dengan kata lain, rumah ini sudah menjadi miliknya sejak dia baru lahir.

Meskipun dia tidak memahami perkembangan ekonomi kota ini, tapi lokasi di sini sangat baik, transportasinya sangat nyaman, lingkungannya nyaman, dan feng shui-nya jauh lebih baik. Dia percaya bahwa harga rumah ini tidak akan begitu rendah.

Rumah ini telah dilengkapi dengan baik dan sesuai dengan seleranya.

Jiang Huating tahu bahwa seorang pekerja paruh waktu dipekerjakan di sini untuk membersihkan rumah ini seminggu sekali. Meskipun dia masih tidak bisa menemui orangtuanya, orangtuanya selalu tahu kondisinya, termasuk ketika dia turun dari gunung.

Jadi....

Jiang Huating membuka kulkas, dan di dalamnya sudah dipenuhi dengan bahan makanan yang segar.

Jiang Huating mengambil dua buah tomat, tiga butir telur, dan dua kepal mi, dia menyiapkan bahan untuk memasak mi.

Potong tomat dengan rapi, goreng telur dan hidangkan, lalu tumis tomat, tambahkan bumbu, tuangkan air, masukkan mi ketika air sudah mendidih, masukkan telur ketika semua bahan sudah hampir matang, dan terakhir potong daun bawang, mi tomat telur yang lezat siap dihidangkan.

Perut Jiang huating membulat setelah makan, dan dia berbaring di sofa dengan nyaman dan tanpa banyak pikiran, dia menatap langit-langit rumahnya dengan tatapan kosong.

Semua yang ada di sini dipilih secara pribadi oleh orangtuanya, dan dia bisa merasakan kasih sayang dan cinta yang mendalam dari perabotan dan detail dekorasinya.

Meskipun orangtuanya tidak ada dalam masa pertumbuhannya, dia dikelilingi oleh bayangan orangtuanya. Orangtuanya secara aktif ingin berpartisipasi dalam hidupnya dengan cara mereka sendiri.

Gurunya memperhitungkan bahwa ketika dia berusia 22 tahun, akan ada kalpa, dan selama dia bisa melewati kalpa itu, dia dan orangtuanya bisa bersatu kembali. Jika tidak, secara alami akan ada perpisahan diantara yin dan yang.

Jiang Huating sangat toleran dan tidak banyak memedulikan bencana itu. Dia sudah merasa beruntung karena bisa tumbuh sampai sebesar ini.

Dia terlahir dari sebuah keluarga yang kaya raya, dan dia seharusnya hidup sebagai bayi laki-laki emas, tapi dia tidak memiliki kehidupan semacam itu.

Dari hari pertama dia terlahir ke dunia, dia hampir mati tersedak saat sedang disusui untuk pertama kalinya, dan dia berhasil selamat setelah beberapa kali upaya penyelamatan, tapi itu membuat ibunya tidak berani menyusui dengan asinya lagi, dan menggantinya dengan susu formula.

Akan tetapi, dia alergi terhadap bubuk susu apapun yang dia minum, jadi dia harus diberi makan dengan bubur dan air pada akhirnya.

Semenjak dia masih bayi, rumah yang awalnya memiliki suasana harmonis berubah menjadi kekacauan. Entah itu pelayan yang sedang menyapu ruangan tiba-tiba terjatuh ke arahnya tanpa alasan, dan sapunya hampir menyodok mulutnya, atau anjing yang menerobos vila dan membawanya pergi, membuat keluarganya kesulitan mencarinya.

Ngomong-ngomong, hal semacam ini tidak akan pernah terjadi kepada keluarga kaya seperti mereka, tapi nyatanya itu terjadi, dan setiap kali itu terjadi tanpa penjelasan yang jelas, alasannya sangat tidak masuk akal.

Setiap kali mereka menemukan Jiang Huating, antara dia berada di tempat sampah ataupun di sebelah toilet....

Tentu saja, dia ditemukan dalam keadaan sekarat.

Tentunya, meskipun dia tidak beruntung, tapi dia cukup beruntung, untuk bisa ditemukan dan diselamatkan setiap waktu. Akan tetapi, dia menjadi semakin kurus dan lemah. Tapi yang membuat orang lebih merasa aneh adalah setiap kali Jiang Huating mengalami kesialan, keluarganya akan selalu berhasil menjalankan bisnis besar atau semacamnya, yang membuat orang-orang tidak yakin apakah harus menangis atau tertawa menyaksikan hal ini.

Untuk kebaikan tubuh bayinya, Keluarga Jiang menemui banyak orang dan banyak guru, dan mereka akhirnya menemukan Gunung Taituo.

Gurunya mengatakan bahwa, Keluarga Jiang adalah keluarga yang selalu beruntung, tapi hal semacam ini selalu berbalik. Mereka semua beruntung, jadi harus ada satu orang yang tidak beruntung. Jiang Huating inilah yang menyerap semua kesialan leluhur Keluarga Jiang ke dalam tubuhnya, dan itulah mengapa dia menjadi sesial ini.

Kesialan besar mendatanginya, dan tubuhnya secara alami akan kehilangan kesehatannya sedikit demi sedikit.

Untuk membiarkan putra mereka tumbuh dengan sehat, orangtua Jiang harus meninggalkan Jiang Huating di Gunung Taituo.

Dia tinggal di sana selama dua puluh tahun.

Tapi sekarang, dia pergi.

Jiang Huating tertidur di sofa di tengah lamunannya, dan dia terbangun dengan tubuh yang pegal-pegal!

"Sepertinya bend aini nyaman untuk duduk, tapi tidak nyaman untuk ditiduri.... Aku mungkin lebih baik tidur di lantai." Gumam Jiang Huating.

Tapi tidak ada gunanya mengeluh. Dia melihat ke arah jam besar yang tergantung di dinding dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Dengan keberuntungannya, apakah dia bisa sampai ke Rumah Sakit No.2 di Kota Jiang sebelum pukul sepuluh pagi perlu dipertanyakan!

Orang benar-benar tidak bisa menjadi sentimental, jangan mengingat-ingat masa lalu saat tidak ada pekerjaan! Wajah Jiang Huating tidak enak dipandang saat dia mengingat bahwa dia ketiduran saat melamun tanpa mandi terlebih dahulu.

Setelah mandi dalam waktu singkat, Jiang Huating keluar dengan tubuh yang masih basah.

Ketika Jiang Huating melewati ruang nomor 403, dia tidak bisa menahan diri untuk mendecakkan lidah ketika dia melihat rumah itu dikelilingi dengan keberuntungan emas.

Orang-orang memang tidak bisa dibandingkan!

Tidak peduli seberapa ketat waktunya, Jiang Huating tidak bisa menghentikan dirinya untuk membantu orang lain. Ketika dia turun ke lantai bawah, dia juga membantu beberapa paman dan bibi untuk membuang sampah. Setelah menyapa penjaga keamanan yang sedang bertugas, dia bergegas keluar dari apartemen Yonghuating.

Ada pemberhentian bus di dekat Yonghuating. Jiang Huating menemukan bus yang menuju arah Rumah Sakit nomor dua Kota Jiang dan merogoh kantungnya!

Oops.... Tidak ada uang.

Jam masih menunjukkan pukul 7:30, bank belum dibuka, hanya ATM yang buka setiap waktu, Jiang Huating sedang terburu-buru, jadi dia harus berganti ke mesin.

Melihat teknologi tingkat tinggi ini, Jiang Huating pertama berdoa dalam diam dua kali, menggumamkan sesuatu di bibirnya, "Surga dan bumi sangat indah, para dewa berkatilah aku, tolong jangan biarkan kesialanku mengambil alih, dan biarkan aku mengambil uangku dengan lancar. Roh langit dan bumi...."

Ada cukup banyak orang yang mengantri untuk menarik uang di pagi hari. Meskipun suara Jiang Huating tidak keras, tapi juga tidak lirih. Mereka menatapnya seperti sedang melihat orang gila dan mengatakan, "Hei! Darimana elemen takhayul kuno ini berasal? Apa masih ada roh surga dan bumi yang masih hidup?"

Jiang Huating, "..."

[Bl Terjemahan] I am a Miracle Doctor, Not a Magic StickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang