Madhava [ON GOING]

Chapter 1

••●✰●••

Hari kelulusan adalah hari yang menyedihkan dikarenakan masa dengan teman seangkatan sudah usai dan juga harus berpisah dengan warga sekolah. Membuat beberapa orang bahagia karena mereka tidak sabar merasakan duduk di bangku Sekolah Menengah Atas dan mendapatkan pengalaman baru

"Selamat Kelaya, kamu termasuk murid yang mendapatkan banyak prestasi. Dan selamat karena Kamu bisa melanjutkan belajar di sekolah terbaik yang ada di kota ini. Tetap tingkatkan belajar kamu dengan baik"

"Terima kasih, bu. Ini semua juga berkat ibu yang membantu saya dalam belajar"

"Itu sudah tugas saya" ibu guru tersenyum hangat pada Murid didepannya

Dari kejauhan terlihat teman Kelaya yang berlari menghampirinya "AYAAA SELAMAT AYAA. KITA SATU SEKOLAH LAGIII" Teriak gadis berparas cantik yang menghampiri Kelaya. Dia Prisha.

"Jangan teriak teriak. Suara Lo cempreng" Ucap lelaki berbadan tinggi. Dia Antara

"Enak aja kalo ngomong. Dari pada lo mirip knalpot motor"

"Nelon, Gue izin nendang kembaran lo boleh kan?" Tanya Antara kepada Fenelon

"Sebelum Lo nendang Prisha. Lo yang Gue tendang duluan" Jawab Fenelon Abang Prisha

Suara tertawa menambah suasana menjadi sempurna. "Asha. Kamu hebat banget, nama kamu tertulis di lembar siswa teladan tahun ini"

"Kita sama sama hebat Aya. Ini semua karena usaha kita, dan sekarang kita bisa diterima di sekolah impian kita"

••●✰●••

Kelaya berlari memasuki rumah untuk menemui sang Nenek "NENEK. KELA PULANG"

Nenek mendengar suara Kela lalu menghampirinya "Kela, bagaimana acara kelulusanmu?. Maafkan Nenek tidak bisa datang, ya Kela"

"Tidak apa Nenek. Kela ada Surprise buat Nenek" Kela mengeluarkan kertas persegi panjang yang ada di dalam tasnya "Nenek baca, ya"

Nenek membaca kertas persegi pancang tersebut "Kela?. Ini beneran kamu dapat beasiswa di SMA Nawasena?. Kerja keras kamu tidak sia sia Kela. Nenek bangga padamu" Nenek memeluk Kela di sertai tangisan bahagia dari keduanya

Selesai berpelukan. Kela mempertanyakan pertanyaan yang membuatnya penasaran selama ini "Nek, apakah Kela sudah boleh tau siapa orang tua Kela?"

"Sepertinya Kela harus tau tentang Orang tua Kela, umur Nenek sudah semakin Tua. Nenek takut telat kasih tau tentang semua ini kepada Kela"