Chapter 4

63 29 108
                                    

••●✰●••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••●✰●••

Setelah masalah selesai, mereka semua di persilahkan keluar dari ruang BK. Aksa segera membawa Kelaya pergi meninggalkan tempat itu

Amaya dan Nuraga di pertemukan kembali setelah beberapa tahun tidak terlihat. "kita harus bicara" Ucap Amaya

Amaya dan Nuraga sudah keluar dari lingkungan sekolah. Mencari tempat yang di rasa aman untuk membicarakan masalah mereka

"Di mana Anak saya" Tanya Amaya

"Saya dan Kelaya tidak pernah bertemu semenjak kejadian itu" Jawab Nuraga

"Kamu jangan membohongi saya lagi, Nuraga. Saya tau Kelaya ada bersamamu. Kebalikan Kelaya kepada saya"

"Pada hari itu, saya menitipkan Kelaya kepada Ibu saya. Dan sampai sekarang saya tidak tahu keberadaan mereka dimana"

"Kenapa diri kamu begitu egois, Nuraga. Saya bisa mengurus Kelaya sendirian. Gak perlu kamu serahkan ANAK SAYA kepada Ibu kamu. Kelaya, Anak saya, Saya yang melahirkan Kelaya" Ujar Amaya dengan emosinya yang tidak bisa ia tahan

"Maaf Saya egois pada saat itu. Saya ingin mengasuh Kelaya, tetapi Istri saya tidak mengizinkan Saya mengasuh Kelaya. Terpaksa saya serahkan Kelaya kepada Ibu saya"

"Saya tidak butuh alasan kamu. Saya akan mencari Kelaya sendiri" Ucap Amaya lalu pergi meninggalkan Nuraga yang kini masih setia menatapnya

Begitupun Nuraga, ia kembali ke mobil miliknya. Nuraga tidak fokus saat mengendarai mobil tersebut, dikarenakan takut jika Amala mengambil Kelaya dari dirinya

Saat memasuki jalanan yang sepi, mobil Nuraga melaju dengan kecepatan tinggi. Tidak sadar jika di depannya ada seorang pejalan kaki "AWAAAS AAAAAA"

Ciiiiiit

BRUGG

Terlambat

Nuraga terlambat untuk mengerem Mobilnya. Seseorang terpental beberapa meter di depannya. Nuraga segera pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan yang kacau

Orang orang berdatangan menghampiri seseorang yang berlumuran cairan berwarna Merah pekat

"inalillahi wainailaihi rojiun"

••●✰●••

Kelaya kembali di antar oleh Aksa saat pulang sekolah. Melihat rumahnya yang rame dikerumuni dengan tetangga di samping rumahnya dan adanya bendera kuning yang menancap sempurna di depannya

Perasaan Kelaya sudah awur awur an. "Nenek" Kelaya langsung berlari kedalam rumahnya

Aksa yang melihatnya segera melepas Helm yang di pakainya lalu berlari mengikuti Kelaya

Madhava [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang