#maaf jika ada salah kata dan kata yang menyinggung atau kata kata kasar dan kurang enak dibaca.
happy reading❕
﹋﹋﹋﹋꒰ 🌼 ꒱ؘ ࿐ ࿔*:・゚
. . . . .
Pagi ini, tepatnya pukul 10:00 terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang sibuk di dapur. Hari ini, ia memasak cukup banyak makanan. Saat semua makanannya siap, ia langsung bergegas menuju meja makan, lalu mulai menata berbagai jenis makanan di meja dengan rapi.
"Ma?" panggil seorang remaja laki-laki dari arah tangga, membuat wanita itu menoleh.
"Iya, sayang? Kamu sudah bangun?" jawabnya.
Remaja itu mengangguk, kemudian mendekat kearah wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah ibunya sendiri.
"Mama hari ini masak banyak, untuk apa?" tanya remaja itu pada ibunya. Sementara yang ditanya hanya tertawa kecil, sembari tangannya melepas appron yang digunakannya tadi.
"Hari ini kita akan kedatangan tamu spesial" ujarnya.
"Tamu spesial?"
"Iya, calon ayahmu"
Remaja itu diam untuk beberapa saat, lalu semakin mendekat kearah sang ibu.
"Maksud mama, paman yang waktu itu datang kemari?"
Sang ibu mengangguk, "iya, tapi kali ini dia tidak datang sendiri. Dia akan mengajak anak-anaknya beserta cucu dan menantunya."
Remaja itu mengangguk.
"Kamu kenal mereka?"
"Kenal, ma. Waktu paman itu kemari, paman menunjukkan semua foto anaknya kepadaku. Cucu dan menantunya juga"
"Baguslah kalau begitu"
"Kalau begitu aku akan bersiap."
Sang ibu terkekeh, "baiklah baiklah, jangan terlalu lama, ya?"
"Iya,"
. . . . .
Disisi lain, tepatnya di dalam rumah keluarga Adhitama, terdapat seorang anak kecil yang tengah berlari-lari guna menghindari kejaran seorang pria yang merupakan ayah dari anak itu. Mereka adalah Gavin dan Evan.
"Avin, ayo pakai sepatumu!" teriak Evan.
"TIDAK MAU!"
"Avin!"
Yang di panggil Avin menoleh, "apa?"
"Cepat pakai sepatumu, sayang"
"AVIN TIDAK MA---Aw!"
"Kena kau, anak nakal." Evan menjewer telinga Gavin. Tidak keras tapi berhasil membuat anak itu menangis.
"Papa jahat! Telingaku sakit!" Gavin berteriak.
"Jangan drama,"
"MAMA! PAPA NAKAL!" teriakkan Gavin semakin keras, membuat Evan gelagapan.
"Hei, jangan berteriak."
Gavin menggeleng ribut. Tak lama kemudian, terlihat seorang wanita cantik dengan seorang anak kecil digendongnya, menuruni tangga. Wanita itu Mira.
Mira mendekat kearah Gavin, lalu menjauhkannya dari jangkauan Evan.
"Anak mama kenapa?" ujarnya. Tangannya ia gunakan untuk menghapus air mata yang kini membasahi pipi gembul anaknya.
"Papa menjewer telingaku, mama~" adu Gavin kepada Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐌𝐚𝐥𝐢𝐧𝐨 ✓
Short StorySedikit cerita tentang anak remaja bernama Malino Resha Adhitama, atau akrab di panggil Lino oleh orang orang di dekatnya. . . Nggak pandai buat deskripsi, langsung baca aja kalau penasaran, hehe. -ann ©-𝐑enan𝐉un