Part 6

969 63 9
                                    

Happy Reading



Sudah tiga bulan haechan bekerja di tempat mark, haechan hanya melakukan apa yang di perintah oleh mark. Tapi terkadang haechan juga harus memuaskan nafsu mark. Tak jarang juga mommy nya mark datang untuk melihat haechan.


"Haechan ini sudah tiga bulan kamu nugak lagi saya selalu memberikan mu kesempatan, kemarin satu minggu. Sekarang mana ini sudah bahkan kamu belum ikut susulan ujian, apa kau tidak memiliki uang?" Ucap guru haechan

"Maaf bu, saya belum gajian tolong kasih saya waktu lagi bu satu minggu" mohon haechan


"Maaf haechan ibu tidak bisa membantu mu, ini pihak dari kepala sekolah bahwa kau di keluarkan dari sekolah ini"


"Saya mohon bu jangan keluarkan saya dari sekolah ini" haechan memohon bahkan ia sudah menangis


"Maaf sekali lagi, sekarang bereskan semua yang kau punya lalu keluar dari sini"


Haechan berdiri ia berjalan ke kelas nya ia masuk dapat haecha lihat banyak orang yang melihatnya dengan tatapan remeh.


"Kasian banget sih keluar dari sekolah, pasti gak mampu bayar ya. Ups! Hahah" gelak tawa yeri dan temanya.


Haechan dengan cepat mengambil barang nya lalu pergi keluar, banyak pandangan orang yang melihat, tak lain juga mark melihat haechan sedikit terkejut.


"Itu haechan keluar dari sekolah?, kenapa bisa?" Ucap jeno selaku teman mark.


"Katanya dia belum sanggup bayar uang sekolah, dia nugak tiga bulan" jawab jaemin pacar nya jeno.


Mark hanya diam ia harus menanyakan ini kepada haechan nanti, ada rasa janggal di hati nya, ia melihat haechan keluar dari gerbang ia tau haechan menangis.


Haechan berjalan dengan tatapan kosong dia bingung harus cari sekolah di mana, haechan merasa tidak berguna untuk hidup.


Suara deringan ponsel milik haechan bunyi dahi nya mengkerut menatap siapa yang menelpon
'Paman'


"Hallo paman ada apa?"tanya haechan


"Apa benar ini haechan?" Seorang dari sana

"Iya saya sendiri ini siapa?, dimana paman saya"


"Pemiliki ponsel ini mengalami kecelakan, anda bisa ke rumah sakit ***"

"Baik saya akan ke sana"


Haechan langsung mematikan ponselnya lalu bergegas ke rumah sakit menggunakan taxi, setelah sampai haechan berlari di koridor rumah sakit. Bertanya kepada suster

"Suster di mana ruang 233?"

"Ada di sebelah kanan lalu belok kiri"

"Terima kasih"

Tanpa menunggu lama haechan pun lari dengan cepat, ia sampai di ruangan sang paman

"P-paman" lirih haechan

Sang paman melihat itu tersenyum, "haechan j-jaga diri mu baik baik, m-maafkan paman haechan" ucapnya dengan nafas tersengal sengal

"Haechan sudah memaafkan paman"

...

Tatapan kosong menatap gundukan tanah "paman haechan sekarang sendiri kenapa paman cepat sekali perginya"

Paman haechan meninggal dunia usai tabrakan yang sangat mengerikan itu, "sekarang haechan punya siapa siapa lagi, haechan selalu sendiri"

"Semoga paman yang tenang di sana, pasti sudah melihat mommy haechan ya?"

"Paman haechan pamit pulang" haechan berdiri menatap batu nisan yang tertulis nama sang paman

Harus cepat pulang karna hari mulai gelap karna mau hujan, 20 menit perjalanan akhir sampai di rumah, sekarang dia sendiri tidak ada yang menemani nya.

Walapun sang paman sering menyiksanya ia tetap memaafkan kesalahan sang paman, bahkan tanpa ragu haechan memeluk pamannya untuk terakhir kalinya.

Ia berjalan ke dapur untuk memasak dan makan untuk nya,

"Apa aku harus mengundurkan diri dan pergi ke thailand untuk mencari kerja di sana?" Gumam haechan

"Besok aku akan datang ke apertemen kak mark dan akan mengundurkan diri"

Lalu ia memasak dan makan dengan senangnya















Mungkin aku unpubils
Sorry klo bnyk kata yg salah
Happy end or sad end?
Pilihan ada di tangan kalian







Tbc

Bully || Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang