Part 8

999 71 8
                                    


Happy Reading 💐



Seorang pria menatap datar nan lurus kedepan dengan rokok di tangan nya, melihat orang sedang tertidur dengan cukup menggenaskan senyum miring terbit dari sudut bibirnya. Ia tidak menyesali perbuatan nya.



Sekarang jam sembilan malam ia berdiri dari duduknya lalu ke arah ranjang mendekati seorang yang sedang tidur, ia memejukan kepalanya ke kuping pria tersebut.



"Kau tidak ingin bangun hm?, apa tidur mu lebih enak dari pada siksaan ku?"



Merasa terusik ia perlahan membuka matanya, merasakan nyeri di punggung nya dan juga perut nya, dengan cepet ia menggeser kan tubuh nya. Tatapan takut kembali terlihat tangannya meremat selimut yang menutupi tubuhnya penuh luka


"Kenapa kau takut padaku?" Ucapan mark membuat haechan meremang



Haechan sudah menangis isakan nya cukup keras membuat mark menggeram, lalu tangannya mencengkeram pipi haechan dengan keras



"Sakit kak l-lepas" ia memohon agar di lepaskan, bukanya di lepaskan malah mark menekan pipinya.



Lalu menghempaskan dengan kasar hingga pipi haechan menoleh ke samping, tanpa berkata mark pergi keluar meninggalkan haechan yang menangis. Entah kenapa ia tidak tega melihat haechan menangis seperti ini.


Haechan melihat dirinya di cermin banyak luka cambuk, dan juga banyak kissmark di lehernya. Ia menatap lalu tersenyum pahit "apa yang diharapakan dengan hidup ku?" Batin nya


Ia teringat masa lalu nya yang kelam dengan sang paman, tanyanya terangkat menjambak rambutnya



"DIMANA UANG NYA JALANG" bentak nya


"Hiks paman haechan belum d-dapat uang nya hiks" tangisnya


Sang paman murka dengan jawaban haechan, ia menarik rambut haechan dengan keras membuat pening di kepala haechan


"Hiks ampun p-paman"


"T-tidak hikss"  haechan meracau dengan keadaan menjambak rambutnya sendiri


Tanpa ia sadari ada seorang melihat nya di depan pintu menatap lurus
"Haechan"


"A-ampun hiks paman"




"Lee Haechan" bentak mark menyadarkan haechan




Haechan yang tersadar pun menatap mark kaget lalu mundur, pandangan nya perlahan menunduk



Apa mark melihat nya? Pertanyaan itu di benaknya



"M-maafkan aku"



Baru pertama kali mark melihat haechan menyakiti dirinya sendiri, ia melihat mark membawa makanan di tangan nya. Haechan sungguh lapar tapi ia tidak boleh meminta makanan itu.



Mark yang melihat haechan memperhatikan makanan nya pun tersenyum miring



"Kau lapar?" Ucapnya datar




"T-tidak" haechan menggeleng pelan



Mark tertawa pelan dia tahu jika haechan sangat kelaparan, tangan nya mengambil makananya lalu ia suapkan ke mulut nya. Sedangkan haechan mati matian menahan laparnya haechan menatap mark yang makan dengan lahap




"Makanlah, aku tidak mau mangsa ku mati kelaparan. Oh ya besok adalah hari kematian mu" ucapnya dengan senyum miring membuat siapa saja merinding




"Makasih" haechan mengambil mapan di tangan mark



Lalu ia melihat mark keluar kamar.

.....



Haechan melihat mark membawa pisau tajam di tanganya ia yakin mark akan membunuhnya, haechan tidak sedih karna dirinya akan hilang dari bumi ini setelahnya.



"Berdiri" suruhnya dingin




Dengan perlahan ia berdiri dengan rasa sakit menjalar di tubuhnya, mark menarik tangan haechan lalu ia masukan di toilet.



"Bagaimana jika ini menusuk jantung mu?"




Haechan mengangguk dengan senyuman di iringi oleh air mata yang mengalir sejak tadi
"B-bunuh aku secepat nya mark" ucap purau haechan


Ia menatap haechan dengan tatapan yang berbeda ia belum pernah melihat senyum haechan semanis ini,



"Kenapa?" Tanya mark dingin



Ia menggeleng lalu tersenyum dan berkata yang membuat mark kaget.



"Maafkan aku, aku mencintai mu mark" lalu ia memeluk tubuh mark



Tubuh mark menegang dapat pelukan seperti itu "aku pergi aku akan menunggu mu di meja makan" ucap mark lalu pergi


















Haechan jngn di bunuh dulu, di siksa aja deh smpe mark nyesal

Vote nya

















Tbc

Bully || Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang