Part 1

1.2K 82 1
                                    


....

"
AKU MENYURUH MU UNTUK MENCARI KERJA, BUKAN UNTUK MAIN MAIN. HAECHAN" bentak seorang pria dengan menatap tajam.

"Hiks... paman a-aku belum dapat p-pekerjaan lebih"

Haechan sudah melemah, tubuhnya bahkan sudah banyak luka setelah di cambuk. Hanya bisa menangis dalam diam.

BGUH

BGUH

BGUH

tubuh itu di tendang tanpa rasa kasian, haechan berusaha melindungi tubuhnya, tapi sia sia tangannya di ingkat lalu tubuh nya di cambuk seperti anjing.

"P-aman ampun s-sakit hiks" ia memohon untuk berhenti tubuhnya remuk. Kapan ia mati. Haechan tidak sanggup jika hidupnya seperti ini.

"Dasar kurang ajar, kau adalah anak pembawa sial. Setelah membunuh orang tuanya sendiri" sakrasnya

"Kerja di club itu sangat mudah bukan?, kau bisa jadi jalang untuk mereka"

Haechan tidak akan pernah menginjakkan kakinya di sana, walapun hanya kerja. Dia menggeleng kepalanya cepat.

CTAS

CTAS

CTAS

CTAS

Tubuh itu kembali merasakan sakit yang luar biasa, haechan mengigit bibirnya menahan sakit yang menjalar. Ia selalu berdoa agar hukuman ini berakhir.
Setelah puas dengan tindakan yang ia lakukan. Melempar sabuk itu ke sembarang arah

Tubuh haechan langsung ambruk seketika. Ia sudah pingsan yang tidak ia tahan. Tubuh polosnya itu di penuhi darah yang mengalir. Tidur di lantai dingin itu.

"Kenapa ia selalu menyusahkan sekali huh, bagaimana jika aku menjualnya di club dengan harga mahal.
Tidak, tidak akan mudah dia bisa saja kabur, aku juga belum menikmati tubuhnya itu" ucap sang paman penuh kebencian

Lalu berjalan ke luar rumah untuk memain judi, ya paman haechan selalu meminta uang hasil kerjanya untuk bermain judi. Bahkan untuk menyewa seorang wanita malam di club.


....

Pagi yang indah. Tentu saja, matahari bersinar terang tanpa terhalangi oleh awan. Burung Burung  terbang kesana kemari sambil sesekali bernyanyi suara kendaraan menambah kesan cerah dan ramai

Suara jam digital mengganggu tenang nya tidur seorang pemuda manis dengan rambut coklat terang, Ia pun mengerjapkan matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk dari celah celah ventilasi. Ia pun bangun  dan mengambil posisi duduk.

"Jam berapa sekarang? Tanya nya ntah sama siapa, ia pun melirik jam digital yang ada di atas nakas lalu ia menghela nafasnya.

"06:20" batinya

Ia pun menyikap selimutnya lalu beranjak dari kasurnya, dia juga merapikan tempat tidur nya. Lalu mengambil handuk dan berjalan kearah kamar mandi.

Setalah 10 menit dirinya sudah siap lalu pergi keluar tak lupa mengambil ponsel miliknya. Ia pergi ke dapur untuk sarapan jika boleh.

"Pagi paman" sapa pemuda itu  sebut saja haechan.

Sang paman tidak menjawab hanya acuh "untuk apa kau kemari?" Tanya nya

"Kau tidak dapat makan hari ini, jika kau dapat kerja lebih kau boleh makan" ucapnya tajam

Yang lebih muda hanya mengangguk dan berpamitan dan lalu pergi ke sekolah, ia berjalan kaki jika menggunakan bus ia tak memilki cukup uang. Sekolahnya tidak terlalu jauh hanya 20 menit perjalanan.

Ia merasa lega karna di sekolah masih sepi, jadi dia bisa duduk dengan tenang. Tapi juga merasakan sakitnya di punggungnya.

Haechan merasakan sakit perut tanpa pikir panjang ia pergi ke toilet. Setelah selesai dengan urusanya ia pergi untuk mencuci tangan.

Saat mengangkat wajah ke cermin di kejutkan oleh senior yang membullynya.

"Hai kita bertemu lagi babe." Ucapnya penuh smrik.






Ciee gantung 🤣

Tbc

Bully || Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang