Chapter 12

94 17 0
                                    

Happy reading!!!

*****

Gaby berjalan menyusuri koridor sekolah. Mengetahui bahwa rapat guru belum selesai, banyak para murid yang masih asik menikmati waktu istirahat mereka. Beberapa ada yang menghabiskan waktu di kantin, beberapa juga ada yang menghabiskan waktu dengan sekedar mengobrol bersama temannya.

Berbeda dengan yang lain, Gaby memilih untuk kembali ke kelas. Meninggalkan Caca yang mungkin saat ini masih sibuk mengantre jajan di kantin. Awalnya Gaby juga ingin ikut bersama dengan Caca, tapi entah kenapa kali ini kantin bukan tempat yang diminati olehnya.

Saat masuk ke dalam kelas, Gaby disuguhkan dengan suasana yang sepi. Tidak ada satu orangpun yang tinggal atau sudah kembali. Menyadari bahwa dia sendirian, membuat Gaby menghela napas panjang. Dia berjalan menuju bangkunya dengan sedikit lesu. Banyak hal yang memenuhi pikirannya saat ini. Entahlah, dia masih bingung dengan apa yang terjadi.

Perjalanan waktu. Kembali menghadapi cerita yang sudah pernah dia lalui sebelumnya, terasa berat menurut Gaby. Banyak hal sudah berhasil dia lalui, kini dia harus ditakdirkan untuk mengulang hal itu kembali.

Dalam pikirannya, Gaby terus berpikir apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang sedang direncanakan untuk takdirnya?

"Gue harus gimana?" ucap Gaby dengan suara lirih. Di wajahnya saat ini, terlihat bahwa dia sedang sangat lelah.

"Gue bingung harus gimana. Ini juga kenapa jadi gini sih? Gue perasaan terakhir lagi nyiapin tahun baru kenapa malah berujung gini?"

Gaby terus-terusan mempertanyakan keadaan. Dia melipat kedua lengannya di atas meja dan menenggelamkan wajahnya.

Dari Januari 2024, kembali ke Oktober 2022. Sangat aneh.

"By."

Mendengar panggilan itu, Gaby segera mengangkat kepalanya. Terkejut melihat Andra yang sudah duduk di sampingnya.

"Lo sakit?"

Gaby seperti membisu menatap Andra. Setiap dia melihatnya, Gaby selalu teringat tentang semua yang terjadi di masa lalu, salah, di masa depan nanti. Tentang perpisahan yang menyakitkan dan pertemuan kembali yang tak diinginkan.

"By?"

Gaby mengerjap pelan. Berusaha untuk terlihat baik-baik saja, Gaby tersenyum tipis.

"Enggak kok, gue baik-baik aja," jawabnya meyakinkan.

Andra yang melihat Gaby tersenyum juga ikut tersenyum. Dia mengambil sesuatu di dalam kantongnya, lalu meraih telapak tangan Gaby dan meletakkan sesuatu itu di sana.

"Tapi entah kenapa gue merasa lo sangat aneh hari ini. Seperti bukan Gaby yang gue kenal."

Gaby menatap sebungkus coklat di tangannya. Lalu beralih menatap Andra yang juga menatapnya.

"Memangnya, Gaby yang lo kenal itu seperti apa?"

Andra tersenyum, "Gaby yang suka tersenyum, Gaby yang nggak pernah berhenti bikin orang ketawa, dan Gaby yang nggak pernah menyendiri seperti sekarang."

Senyum lebar terbit di wajah Gaby saat mendengar kalimat itu diucapkan oleh Andra.

"Sekarang gue udah senyum kan? Udah balik seperti Gaby yang lo kenal atau belum?" tanyanya sengaja menggoda.

Andra tertawa, "Tumben nggak keliling sekolah, By? Biasanya kalau jam kosong seperti ini lo udah keliling kayak orang mau room tour," bukannya menjawab Andra justru kembali melempar pertanyaan yang membuat Gaby tertawa.

Time With You (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang