III

37 9 1
                                    

HARI ini pemuda manis berdarah bangsawan itu menjalankan harinya seperti biasa bersama kedua sahabat baiknya. "Huh, membosankan sekali" adunya kepada kedua sahabatnya.

"Kau benar gyu, hari ini kau bersikap normal lagi" ucap danielle memperhatikan beomgyu. "Apa maksudmu, memangnya kemarin kemarin aku tidak normal" ucap beomgyu heran.

"Kemarin tidak, namun kemarinnya lagi gyu. Yang aku ceritakan padamu tentang apa yang kau lakukan. sungguh aku hampir sakit hati karena kau tak mengenali kami".

"Aku jadi penasaran, apa benar tentang mitos yang kau ucapkan kemarin itu benar. Namun kan aku tidak termasuk anak bangsawan langka" ucapnya bertopang dagu.

"Bisa saja gyu, apa ibumu tak pernah memberi tahumu" hueningkai membuka suara lalu mendapat gelengan dari beomgyu sendiri.

"Apakah ibumu menyembunyikan sesuatu darimu gyu" ucap danielle heran. "Entahlah, aku juga tidak tau karena ibu jarang sekali bercerita tentang silsilah keluargaku".

"Mengapa tak kau tanya saja" mendengar itu beomgyu langsung bergeleng cepat membuat kedua sahabatnya kebingungan. "Aku tak ingin ibu memarahiku, saat aku kecil aku pernah bertanya lalu ibu memarahiku".

Keduanya tercengang mendengar hal itu. Bagaimana bisa ibunya marah hanya karena anaknya bertanya tentang kebenaran.

"Baiklah gyu. Mungkin ibumu ingin melindungimu dari bahaya" beomgyu menatap danielle heran. Bahaya katanya? Bahaya apanya memangnya ada apa.

"Ku dengar besok malam ada festival kembang api di alun alun, apa kalian mau pergi kesana" Tanpa pikir panjang kedua sahabatnya menyetujui perkataan hueningkai.

"Aku akan datang duluan!" Seru beomgyu bersemangat layaknya anak kecil berusia lima tahun. "Hati hatilah gyu, lampu dijalanan saat malam sekarang sangat redup, mengerikan sekali".

"Hey. Aku bukan anak kecil yang penakut kau tau" merasa diremehkan beomgyu langsung menukik kedua sahabatnya yang tengah tertawa.

 Aku bukan anak kecil yang penakut kau tau" merasa diremehkan beomgyu langsung menukik kedua sahabatnya yang tengah tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari tiba, beomgyu sangat tak sabar untuk pergi ke festival nanti malam. Ini pertama kalinya ada festival kembang api didaerahnya, biasanya hanya acara yang membosankan.

"Hei, bersabarlah gyu. Ini masih pukul sembilan pagi" terdengar suara lelaki diseberang sana.

"Tidak bisa! Ini pertama kalinya ada acara seperti ini. Aku tak boleh melewatkannya, hyuka" Ya, beomgyu tengah berbicara dengan hueningkai melalui ponselnya.

"Tidak sabaran sekali. Lebih baik kau sarapan sekarang sebelum terlewat" beomgyu mengangguk lalu berpamitan kemudian ia menutup teleponnya menuju kedapur untuk sarapan.

Terlihat seorang perempuan yang tampak sedikit lebih tua darinya disana menyapa. "Hi ibu!, apakah nanti malam kau ingin ikut bersamaku melihat festival kembang api itu, dani dan hyuka akan menyusul nanti" ajaknya bersemangat dengan seri diwajahnya.

WHO ARE YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang