SPECIAL CHAPTER

1.4K 132 54
                                    

"Sayang, kamu baik baik aja?" Eunwoo mendekat ke arah Rosé yang baru saja sadar dari pingsannya.

"Aku kenapa?" Rosé melirik sekitar, di sana sudah ada Eunwoo dan seorang gadis kecil berumur 9th di samping Eunwoo.

"Kamu pingsan di halaman tadi pas lagi nemenin Jane sama Jessie belajar." Ujar Eunwoo.

Rosé terdiam sejenak, kemudian langsung duduk dan menatap gadis kecil di samping Eunwoo yang tampak takut melihat tatapannya.

"Jane, lain kali jangan ngomong kayak gitu lagi. Kamu tau kan kalo mami itu penakut?" Eunwoo memperingati putrinya, Jane.

"Tapi aku nggak mau nakutin mami, aku cuma ngasi tau." Jawab Jane dengan polos.

"Nggak usah ngasi tau mami lain kali! Mami nggak mau tau, paham kamu?" Sahut Rosé dengan kesal.

"Paham, mami.." Jawab Jane dengan polos.

Jane adalah anak kedua dari Rosé dan Eunwoo.

Mereka di karuniai 4 orang anak.

Anak pertama bernama Enzo berumur 13th, lalu anak kedua mereka si kembar Jane dan Jessie yang sekarang berumur 9th lalu si bungsu Viola yang berumur 8th.

Dari ke empat anak tersebut, Jane lah yang paling sering membuat Rosé jantungan di tempat.

Jane memang berbeda dengan anak lainnya karena dia seorang indigo, kadang-kadang jika Jane mendapat penglihatan dia selalu mengatakannya pada sang mami padahal dia tau sang mami seorang yang sangat takut dengan hal hal yang berbau gaib. Seperti saat ini, Rosé pingsan karena Jane mengatakan kalau maminya di ikuti oleh seorang kakek tua yang lagi nyari istri. Rosé yang penakut langsung pingsan membuat seisi rumah tidak heran lagi.

Kalau maminya pingsan, itu berarti karena Jane pikir mereka.

Mereka semua sudah hafal slogan itu.

Bukan sekali dua kali Rosé pingsan, tapi berkali-kali.

Diantara hal hal yang sering di katakan Jane pada Rosé adalah:

'Mami, di samping mami ada arwah om om yang lagi berdiri di samping mami loh.'

'Mami jangan pelit pelit, di belakang mami lagi ada tuyul yang lagi senyum sambil narik narik baju mami tuh.'

'Mi, jangan sering marahin aku karena temen Jane suka marah terus rasukin orang kalo lagi kesel.'

'Mi, mami lagi ketempelan tuh sama arwah nenek gayung.'

Dan masih banyak lagi hal hal yang akan membuat Rosé jantungan.

"Jane, kalo kamu nakutin mami kayak gitu lagi. Mami bakalan kirim kamu tinggal di rumah nenek Evelyn, mau kamu?!" Ancam Rosé.

"Nggak mau, Mi!" Jawab Jane takut.

Rosé tersenyum bangga.

Setau Rosé, menurut Jane rumah sang mertua dipenuhi arwah yang menyeramkan. Bukan rumah sang mertua sih, tapi tepatnya rumah di samping sang mertua karena di sana penghuninya adalah seorang dukun ilmu hitam. Bahkan saat pertama kali menginap di sana, Jane sering menangis dan selalu meminta pulang karena sering diikuti oleh arwah arwah berwajah menyeramkan.

"Mam."

Tiba-tiba pintu kamar dibuka oleh seorang anak kecil yang mirip dengan Rosé, yaitu Viola.

"Ada apa, Vi?" Tanya Eunwoo pada sang anak.

"Tadi Viola ikut lomba di handphone kak Enzo, tapi kok aku ditagih uang 2 juta?" Adu Viola pada sang ayah.

"Ditagih uang 2 juta?" Rosé dan Eunwoo saling menatap satu sama lain.

[✔] Hallo! Tetangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang