[🍓] Chapter 33

1K 168 61
                                    

Pagi ini Eunwoo berjalan menuju ruang kelasnya, namun beberapa siswa-siswi di sepanjang koridor tampak berbisik dan Eunwoo tentu tau alasannya.

Eunwoo memilih mengabaikan dan berjalan menuju ruang kelasnya dalam diam.

"Woo!" Langkah Eunwoo terhenti saat Mingyu tiba-tiba berhenti di depan pintu menghadang jalannya.

"Kenapa?" Tanya Eunwoo bingung.

"Lo udah liat grup kelas nggak tadi pagi?" Bambam ikut berjalan mendekat.

"Emangnya ada apa?" Tanya Eunwoo lagi.

"Ibunya Minghao meninggal."

🍓🍓🍓

Suasana rumah duka benar-benar dipenuhi oleh orang-orang berbaju hitam, suara tangisan terdengar di setiap sudut rumah, karangan bunga datang silih berganti dan sekarang Eunwoo datang dengan beberapa pengurus OSIS beserta beberapa wali kelas termasuk sang kepala sekolah.

Jungkook memberitahu nya tadi sebelum berangkat kalau Rosé tidak masuk sekolah karena gadis tersebut ke rumah Minghao dan sekarang Eunwoo tengah mencari cari dimana keberadaan Rosé saat ini.

"Itu Rosé." Tunjuk Yeri selaku anggota OSIS yang paham apa yang sedang dicari oleh Eunwoo.

Di depan sebuah peti mati tertutupi bunga Lily, Rosé tampak menangis di pelukan Minghao. Bahkan kedua orang tua Rosé juga ada di sana.

Eunwoo bersiap menghampiri Rosé namun bahunya ditahan oleh Jungkook, Eunwoo menoleh. "Jangan sekarang." Jungkook menggeleng seolah tidak setuju akan tindakan Eunwoo selanjutnya.

Eunwoo hanya ingin menghampiri Rosé saja, namun nampaknya suasana akan memburuk kalau dia ke sana saat ini, jadi Eunwoo memilih diam.

Eunwoo terdiam sejenak kemudian menghela napas panjang.

"Ayo kita temui anggota keluarga yang berduka." Ajak Pak Kim setelahnya.

......

Acara kunjungan sudah mulai mereda dan kini beberapa orang sudah bersiap membawa mendiang ibu Minghao ke pemakaman, sehingga suasana kembali ricuh saat Rosé tiba-tiba pingsan.

"Rosé!" Pekik Eunwoo.

Dengan langkah lebar, Eunwoo langsung meraih tubuh Rosé yang ada di tangan Minghao. "Kamu urus pemakaman ibu kamu dulu, Rosé biar aku yang urus." Ucap Eunwoo pelan dan Minghao mengangguk.

Eunwoo pun membawa tubuh Rosé ke sebuah sofa diikuti bibi Claire, Jungkook dan anggota OSIS yang lain.

"Rosé udah dari tadi di sini, Bi?" Tanya Eunwoo setelah meletakkan tubuh Rosé dengan pelan.

Claire mengangguk. "Dari jam 5 pagi Rosé udah di sini, kemarin jam 3 pagi Minghao nelpon Rosé, Rosé kekeuh mau ke sini jam 3 tapi Bibi nggak kasi izin, pas jam 5 dia lari nyari ojek pengkolan yang biasa nongkrong di perempatan, sampe sekarang juga dia belum makan apa apa." Jelasnya dengan nada khawatir.

"Woo, ini pakein minyak angin dulu." Jungkook menyerahkan minyak angin pada Eunwoo.

"Woo, ini tadi gue beli bubur di depan, kasi Rosé nanti kalo udah sadar." Yeri ikut mendekat dan menyerahkan sekantong bubur.

"Guru yang lain udah ke pemakaman?" Tanya Eunwoo.

"Iya."

Beberapa saat setelah menunggu Rosé sadar, akhirnya Rosé mulai membuka matanya.

"Nak, kamu udah sadar?" Claire menatap Rosé dengan lega.

"Bibi Yuan..." Lirih Rosé.

Kemudian Rosé langsung mendudukkan dirinya, bersiap berdiri namun ditahan oleh Eunwoo.

[✔] Hallo! Tetangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang