[Langsung scroll aja sampe vidio di atas gak keliatan agar audio otomatis berjalan tanpa berhenti]
-
•
•"motor siapa?" tanya pikiran Kevin.
Kevin kembali melanjutkan langkahnya kedalam rumah, dan berjalan menuju kamarnya. Namun, saat melewati ruang tengah Kevin melihat seorang pria sedang berbicara dengan Ayahnya. Kevin mehampirinya dan mengambil tangan sang Ayah lalu menciumnya
"Ayah, Aku pulang."
Seorang pria itu menoleh, "ini Anak mu, Jack? Sudah besar ya"
"Kenalin ini teman Ayah waktu sekolah.
Kita tidak sengaja bertemu tadi siang, jadi Ayah mengajaknya kesini. Namanya Om Suga," ungkap Jack."Ouh. Hai om saya Kevin" Sapa Kevin.
"Kevin lanjut ke kamar ya, Ayah" Izin Kevin.
"Mari om, permisi. " Kevin perlahan pergi menuju kamarnya.
Kevin membuka pintu kamar lalu menaruh tas ditempat biasanya, kemudian Kevin duduk di atas kasur yang bernuansa hitam putih itu.
"Huh..., hari pertama sekolah ternyata agak menyenangkan namun melelahkan" Kevin menghela napas dan menatap atap kamarnya.
"Tidur bentar boleh kali ya." Kevin membaringkan badannya tepat ditengah kasurnya.
***
Langit mulai gelap, bulan bersinar ditengah sunyi malam, bunyi jam berputar melengkapi malam yang dingin.
Kevin, dia masih terbaring dengan pakaian seragam sekolah nya. Jack mengetuk pintu kamar Kevin namun tidak ada respon dari kevin, Jack membuka pintunya dan memasuki kamarnya.
"Astaga Kevinnn." Jack menggelengkan kepalanya.
"Vin, vin, bangun" Jack menepuk nepuk badan Kevin.
Kevin membuka matanya dan menggosok matanya.
"Ayah, ada apa? Maaf kevin ketiduran" Kevin membangunkan badannya dan duduk di kasurnya.
"Makan dulu, Nak. Sebelum makan kamu mandi dulu gih." Suruh Jack.
"Iya, Ayah" Jawab Kevin.
"Ayah pergi ke ruang makan duluan ya"
"Ayah, tunggu, ini jam berapa? " Kevin menoleh kepada Ayahnya dengan wajah dan rambut berantakannya.
"Jam 7 lebih, hampir jam setengah 8, tuh lihat." Jack menunjuk jam di dinding.
Kevin menoleh ke jam. " Astaga, udah jam 19:18, waduh Kevin ada janji kerja kelompok malam ini. Kevin lupa, Ayah" Kevin beranjak dari kasur mengambil handuk dan lari ke kamar mandi.
"Dasar, mandi yang cepat dan sebelum berangkat makan dulu " Jack berjalan keluar kamar Kevin.
"Iya.... " teriak Kevin dari kamar mandi.
5 menit berlalu.
Kevin sudah siap untuk berangkat, dia menggunakan baju polo putih dengan di lapisi jaket dan menggunakan celana panjangnya yang hitam.
Kevin memasukkan buku serta keperluan yang lainnya kedalam tas, tak lupa Kevin mengambil handphonenya. Terlihat banyak notifikasi chat WhatsApp yang masuk ke headphone nya.
Kevin membuka chatnya dan membalasnya
Kevin mematikan handphonenya dan memasukannya kedalam saku celana. Terdengar Jack memanggil Kevin untuk segera makan. Kevin dengan cepat beranjak dari kamarnya dan menuju meja makan. Terlihat Jack sedang menunggu Kevin untuk makan bersama.
"Ayah kenapa belum makan?" tanya Kevin sambil menarik kursi untuk mendudukinya.
"Ayah nungguin kamu, makan sendiri gak nyaman, apalagi semenjak Indra hilang Ayah makin ngerasa sepi," jawab Jack
Kevin terdiam sejenak dengan jawaban sang Ayah. "Ayah.... Ayah tidak perlu khawatir biar Kevin yang mencari Indra, Ayah berdoa selalu agar Indra secepatnya ditemukan." Kevin menenangkan Jack.
"Kevin masuk sekolah SMA 2 Harapan Bangsa adalah agar Kevin mudah mencari jejak kehilangan Indra, Ayah sabar ya." Lanjut Kevin dengan meyakinkan sang Ayah.
"Ayo makan, tadi nunggu Kevin lama ya? Maaf ya, Ayah." Kevin mengambil piring dan mengisikan nasi serta lauk untuk Jack.
Jack tersenyum bangga. "Ayah begitu senang punya anak sedawasa dirimu, Kevin."
Kevin membalas pujian Jack dengan senyumannya yang manis. Jack dan Kevin melanjutkan makannya dengan bercerita hal-hal kecil yang menyenangkan. Sungguh begitu terlihat Kevin merasa tenang melihat sang Ayah tidak berlarut dalam kesedihan.
"Ayah, Kevin sudah selesai makan, aku berangkat dulu ya," Kevin merapihkan sendok dan garpu yang telah digunakan dan menghampiri sang Ayah.
"Ayah jangan tidur larut malam ya." Kevin mengambil tangan sang Ayah dan menciumnya.
Kevin perlahan pergi meninggalkan jack dan keluar rumah, Kevin menuju garasi dan mengambil sepedanya. Mata Kevin spontan melirik motor Sport yang ada didekat sepedanya.
"Sayang banget ni motor jarang di pake" Kevin mengusap motornya.
"Untuk sementara gue pake sepada dulu aja." Kevin mengeluarkan sepedanya dan tak lupa menutup kembali garasi lalu dengan cepat Kevin mengayuh sepeda menuju rumah Bara.
-Bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Brave People (On Going)
Mystery / Thriller[Vote nya hehe, makasih] "Tidak, kumohon lepaskan, jangan lakukan itu, kumo-" /Jleb/ /Srak/ Seorang pria menusukan pisau pada perut seorang laki-laki yang berbaring dan diikat dikasur khusus pasien. "Ha... Sialan! akhirnya dia berhenti berbicara...