BAB>.11.~ DIDESA IBU

5 1 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Matahari sudah tenggelam menandakan malam sudah tiba, banyak obor-obor menyala di pinggir jalan maupun di rumah rumah warga desa, suasana desa juga mulai sepi tak ada keramaian lagi

Di dalam rumah Alice duduk di kursi meja makan sendirian, dirinya menunggu paman Brady yang belum kunjung pulang ke rumah dari siang hari, diatas meja makan juga sudah ada makanan yang tertata rapi

Alice berdiri dari duduknya dirinya pergi mengambil buku pemberian dari ayahnya yang berada di kamarnya, lalu kembali duduk di kursi meja makan, Alice membuka buku itu dan mulai membacanya

*Tok tok tok

Mendengar suara ketukan pintu Alice pun bergegas berdiri dan membukakan pintu, Alice sempat terkejut dengan seseorang yang ada didepan pintu berdiri bersama paman Brady

Apa Alice mengenal pria itu? Jelas Alice sangat mengenalnya bahkan dirinya baru saja bertemu dengannya tadi

Paman Brady pun masuk ke dalam rumah setelah Alice membukakan pintu, "maafkan paman karna pulang cukup lama hingga tak membuat makanan untuk mu, Alice" ucap paman Brady menatap Alice

"Tidak apa apa paman aku sudah memasak untuk makan malam kali ini" jawab Alice tersenyum pada Paman Brady sebelum dirinya kembali menatap pria yang ada di luar pintu

"Alice suruh dia masuk ke rumah" ucap paman Brady yang berada di arah pintu dapur pada Alice

"Baik paman" jawab Alice lalu menatap pria itu dan menyuruh nya masuk ke dalam rumah, "kenapa pangeran ada di sini?" Tanya alice

"Aku?"

"-_- Bukan" Alice merasa kesal dengan pria yang berada di depan nya itu

"Aku akan menginap di sini" jawab pria itu yang tak lain adalah pangeran Alaric

Alice sedikit menyipitkan matanya dan menatap pangeran Alaric tak percaya," yang benar saja" ucap Alice

Pangeran Alaric mengangguk menatap Alice yang menyipitkan matanya, dirinya juga terlihat menahan senyumnya saat menatap Alice seperti itu karna dirinya merasa Alice menggemaskan

"Ah, sudah lah lebih baik kita makan saja aku sudah lapar" sahut Alice dengan berjalan menuju meja makan yang diikuti oleh pangeran Alaric di belakangnya

Mereka bertiga pun makan malam bersama setelah selesai Alice juga mencuci piring kotor dan kembali ke kamar dengan membawa buku yang ia bawa sebelumnya

Berada di dalam kamar Alice terduduk di ranjangnya dan bersandar pada dinding kamar, sambil membaca buku tentang sihir juga buku pemberian ayahnya

Alice sempat berfikir saat umurnya nanti tepat pada delapan belas tahun dirinya ingin bisa menyelamatkan banyak orang dari pertumpahan darah

Alice membaca buku tentang sihir bahkan dirinya juga menghapal mantra mantra nya hingga dirinya merasa lelah dan tertidur

....

GADIS MAWAR HITAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang