Gue duduk di tanah sambil menatap hamparan salju. Gue udah gak tau berapa lama gue keliling tapi gak menemukan apa-apa selain monster fragmentum atau item-item lainnya. Plus gue juga nemu info mencengangkan.
Planet ini...
Stellaron udah terlalu mengakar sampe bisa mempengaruhi pemimpin disini. Pasti sekarang pikiran beliau itu lagi kacau dan kesulitan membedakan mana yang bener dan salah.
Dan temen-temen gue pastinya bakal ketemu sama pemimpin itu, untungnya Crystal ikut sama mereka. Gue jadi bisa tenang dikit.
Gue buang napas panjang.
Kalo suara yang gue denger tadi adalah bagian dari ingatan Mitis, kemungkinan ingatan tentang Sang Pengantin gak benar-benar lenyap. Hancur sih iya, tapi masih ada kepingan yang selamat dan tersebar.
Berarti soal Mitis yang merasa keberadaan pengantin nya berubah-ubah itu karna serpihan ingatan tentang Sang Pengantin ada disana. Serpihan itu bisa aktif lagi begitu Sang Pengantin berhasil reinkarnasi.
Tapi tetep aja ini gak membantu gue buat menemukan siapa sih pengantin Mitis.
Kalo gue inget lagi Mitis tuh gimana. Gagah, berwibawa, dingin-dingin tapi softy, dan ganteng dalam wujud manusia, pasti pengantin nya ini gak kalah cakep. Semisal visualnya b aja, pasti personality nya yang berhasil bikin makhluk sekelas jelmaan bintang jadi bucin.
Duh ini kan pengantin gue juga ya, secara gue bagian dari Mitis. Apa gue sanggup ketemu sama orang ini nanti?
Gue takut salting cuy!
Mon maap nih, gue selama hidup dulu dan sekarang belum pernah yang namanya pacaran. Pada gak mau sama wibu kuper kayak gue.
Gak usah ketawa lu semua.
(Gak disana, gak disini. Semuanya suka bikin Raphi nambal dinding)
Lagi asik-asiknya ngelamun membayangkan pertemuan sama Sang Pengantin, tiba-tiba gue denger suara dari belakang. Gue berdiri dari duduk dan balik badan menghadap monster fragmentum yang udah siap nyerang gue.
Gue ngarahin jari telunjuk ke monster itu.
"Dorr"
BOOM!
Monster itu meledak sampe bikin tanah di sekitar gue bergetar, kayaknya gue berlebihan dikit nyerangnya.
Crack... crack...
Ah, apa gue tadi udah bilang kalo sekarang gue lagi di atas tebing? Belom, ya? Yaudah, kalian udah tau sekarang.
Dan sekali lagi gue apes karna bagian tanahnya retak dan mulai patah.
Akhirnya gue jatoh deh :"
********
_Sementara itu di Hotel Goethe_
"Apa masih belum ada kabar dari Meruu?" tanya Caelus.
Setelah membicarakan pertemuan dengan Supreme Guardian, Cocolia Rand, Caelus baru sadar sedari tadi dia belum mendengar kabar apapun dari Meruu. March bilang dia akan mengirimkan koordinat mereka agar Meruu bisa menyusul tapi sejak tadi March tidak terlihat menyentuh ponselnya.
"O-Oh ya! Aku hampir lupa mengirimkan lokasi kita" March mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak Meruu untuk mengirim pesan. "Anak itu memang sering lupa waktu kalau sudah pergi sendirian, ini bukan pertama kalinya dia pergi sendiri saat misi dan tidak mengabari keberadaannya"
Dan Heng memperhatikan gelagat March yang terlihat aneh jika sudah menyangkut Meruu. "March, apa kamu tahu sesuatu?"
March sedikit tersentak mendengar pertanyaan Dan Heng "E..Eh? Tahu apa? Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride (HSR x Seme!Male OC)
Fanfiction(NOTE : INI CERITA BL DAN MENGANDUNG SPOILER GAME HONKAI STAR RAIL) Meruu Nemu, pemilik nama diluar nalar itu (Meruu : JABINGAN LU RAPH!) mendapati dirinya terpental ke dunia lain yang ternyata memiliki hubungan dengan jiwanya. Dia hanya punya satu...