Chapter (The Moment)

206 33 1
                                    

Karna rasanya gak ada bau-bau romance kalo berfokus pada alur game nya so... mari buat chapter di luar game ᕙ⁠(⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠)⁠ᕗ
.
.
.
.
.

"Kamu punya celah!" Dan Heng menyerang area perut Meruu, menusuknya dengan tangannya.

Meruu yang terkejut dan tidak bisa menghindar akhirnya harus menahan perih terkena tusukan tangan Dan Heng, Meruu meringis dan terjatuh ke matras "Augh... itu sakit. Tidak bisakah kamu menahan diri sedikit, Dan Heng?"

"Jangan berlebihan, jika ini pertarungan sungguhan, kamu pasti sudah tidak bernyawa"

"Syukurlah aku tahu kamu tidak mungkin melukaiku"

Dan Heng mengulurkan tangannya untuk membantu Meruu berdiri, Meruu menerima tangan Dan Heng tapi bukannya berdiri dia malah menarik Dan Heng dengan keras hingga terjatuh.

Meruu segera membalik posisi dan sekarang dia berada di atas Dan Heng dan menjepit kedua tangan si rambut hitam itu di atas kepalanya, Meruu tersenyum jahil melihat ekspresi terkejut bercampur kesal di wajah Dan Heng.

"Dasar licik"

"Jika ini pertarungan sungguhan, kamu pasti sudah... entahlah, tergantung apa yang dipikirkan musuhmu"

Dan Heng mendengus "Lalu? Apa yang kamu pikirkan sekarang?"

"Hmm... jarang sekali bisa melihat mu seperti ini jadi mungkin aku akan..." Dengan mata setengah menutup dan senyum penuh maksud, Meruu menatap Dan Heng "Menikmati momen ini"

Jika ini orang lain, Dan Heng pasti sudah menendangnya menjauh tapi ini Meruu.

Yang entah bagaimana Dan Heng malah membiarkan nya, mungkin karna selama ini Meruu selalu kalah dalam sparing makanya kali ini Dan Heng sedikit bermurah hati.

Atau mungkin karna hal lain(?)

"Kamu menurunkan penjagaan mu" Meruu berkomentar, menyadari tidak ada perlawanan apapun dari si rambut hitam di bawahnya.

"Aku rasa tidak perlu terlalu waspada padamu"

"Kamu yakin? Mungkin aku bisa berbuat yang tidak-tidak"

"Dan apa yang memang nya bisa kamu lakukan?"

Saat itu Dan Heng ingin menarik kata-katanya barusan, begitu melihat sorot mata Meruu yang tadinya penuh kejahilan kini berubah 180⁰.

Meruu menyentuh kening Dan Heng dengan jari telunjuknya (tangannya yang satu lagi masih menahan tangan Dan Heng), lalu sentuhan itu turun dan berhenti pada bibir Dan Heng.

Dan Heng terkejut, Meruu tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Dia tau bahwa si rambut putih senang merayu baik secara sadar atau tidak, tapi ini? Sama sekali tidak pernah.

Dan Heng menggerakkan tangannya, berusaha melepaskan diri, namun pegangan Meruu jauh lebih kuat (yang mana membuat Dan Heng kembali terkejut).

Meruu melepaskan Dan Heng dan berdiri menjauh darinya.

"Maaf, aku tadi memikirkan sesuatu" Meruu membantu Dan Heng berdiri, lalu berbalik badan dan berjalan keluar dari ruangan sparing.

Meninggalkan Dan Heng dengan jantung yang masih berdebar kencang.

Di lain sisi, Meruu mengomeli dirinya sendiri atas tindakannya barusan. Sebenarnya apa yang dia pikirkan? Mengingat ekspresi Dan Heng, sepertinya Meruu agak kelewatan.

"Pasti gue benar-benar dicap buaya sama Dan Heng"

********

Dr. Veritas Ratio, si jenius pemegang 8 gelar doktoral. Seorang pria bertemperamen eksentrik, berlidah tajam namun dengan sikap anggun.

The Bride  (HSR x Seme!Male OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang