"Anak seusiamu biasanya ingin peliharaan jadi aku memberimu ini"
"Apa ini, ma?"
"Peliharaan barumu"
Peliharaan yang dimaksud adalah sebuah slime berwarna ungu di dalam tabung kecil seukuran gelas. Meruu bisa merasakan gerakan dari dalam tabung, slime itu hidup.
Meruu tidak menyangka ibu angkatnya akan memberikan makhluk asing sebagai peliharaan anak umur 5 tahun.
.
.
.
.
.
"Ayo makan, Kururin" Meruu membuka tutup sebuah tabung setinggi 1 meter di kamarnya.Meruu diizinkan membawa Kururin, slime peliharaan nya, naik express karena Kururin sangat membantu PomPom membersihkan celah-celah gerbong yang sulit dijangkau. Makanan Kururin juga tidak begitu sulit, cukup diberi solid water 2 kali sehari.
Tidak hanya membersihkan, Kururin juga pemijat yang handal. Lendir tubuh Kururin tidak bau, malah sangat harum dan membuat rileks, sangat cocok untuk minyak pijat dan pelembab kulit.
Meruu membiarkan Kururin keluar dari tabungnya untuk makan, slime itu tampak senang bisa keluar dan menikmati makanannya.
"Aku dengar kau tadi membantu PomPom membersihkan bagian bawah kereta, ya? Anak pintar~" puji Meruu sambil mengelus-elus Kururin.
Kururin bergerak-gerak yang Meruu artikan sebagai wujud rasa senangnya.
"Meruu, Himeko mencarimu" March membuka pintu kamar Meruu yang dari tadi tidak tertutup rapat, "Oh! Kururin!"
March adalah salah satu orang yang sudah berkenalan langsung dengan peliharaan Meruu, awalnya March enggan mendekat tapi sekarang March selalu berbinar-binar saat melihat Kururin keluar dari tabung.
"Wah! Kururin tambah besar ya, rasanya bulan lalu dia baru memenuhi setengah tabungnya" March berujar sambil bersalaman(?) dengan Kururin.
"Mhm, sekarang tabungnya nyaris penuh. Aku harus segera mencari tabung yang lebih besar"
"Apa dia tidak bisa membelah diri?"
"Aku belum pernah memikirkan itu, mungkin bisa?"
Keduanya mengobrol sebentar sampai akhir March teringat tujuannya mencari Meruu, March lalu menari Meruu pergi menemui Himeko.
Dan ya, mereka melupakan Kururin yang masih asik makan.
Tapi tenang saja, Kururin sudah terlatih untuk kembali ke tabung nya sendiri setelah selesai makan.
Kururin hanya tidak bisa menutup tabungnya sendiri.
*********
"Meruu, apa kau di dalam?" Caelus mengetuk pintu kamar Meruu, tapi tidak ada jawaban.
Sepertinya tidak ada orang di dalam, Caelus pun hendak pergi mencari Meruu ke tempat lain tapi dari dalam kamar itu terdengar suara seperti beberapa barang jatuh.
Jika tidak ada orang mengapa sepertinya di dalam ada suara-suara berisik?
Apa jangan-jangan ada penyusup yang masuk ke kamar Meruu? Caelus ingat kalau Meruu sering melakukan research sendiri dan punya banyak data penting yang dia simpan, bukan tidak mungkin ada orang yang mau mencuri darinya.
Bruk! Bruk!
Caelus membuka paksa pintu itu (yang ternyata tidak dikunci), matanya membelalak waktu melihat makhluk asing sedang mengangkat barang-barang di kamar Meruu. Makhluk itu berhenti bergerak dan seakan berbalik menghadap Caelus, Caelus tidak tahu pasti karena tidak bisa melihat jelas dimana mata makhluk itu.
Caelus hendak mengeluarkan pemukulnya tapi gerakannya kalah cepat dengan makhluk itu, kedua tangannya tiba-tiba saja sudah dililit. Saat itu Caelus sadar, makhluk itu adalah slime karena tubuhnya yang berlendir dan lembek, tapi meski begitu lilitannya sangat kuat.
Dia mencoba berontak melepaskan diri, tapi semakin Caelus mencoba lepas semakin kuat slime itu memeganginya.
Slime itu lalu mengangkat tubuh Caelus, membuat si rambut abu-abu itu sedikit panik, apalagi ketika kakinya pun dililit. Tidak sampai situ, Caelus bisa merasakan slime itu mulai menjalar di tubuhnya.
"Apa yang- ngh!" Caelus tersentak saat merasakan slime itu menyelinap dan menyentuh langsung kulitnya. Tubuhnya semakin terlilit namun lilitan itu seperti sebuah pijatan, membuat Caelus lama-kelamaan berhenti berontak.
"Haah... haah..." Kepalanya jadi ringan. Apakah slime selalu se-harum ini? Harusnya Caelus merasa jijik karena tubuhnya kini berlumuran lendir tapi tidak, lendir dingin itu malah membuat otot-ototnya terlalu rileks.
Sebuah lenguhan lolos dari bibir Caelus ketika dia merasakan hisapan pada punggungnya, tubuhnya terlalu lemas untuk melawan sentuhan dari makhluk asing itu.
.
.
.
.
.
"Data yang kemarin gue simpan dimana, ya...?" Meruu mendapati pintu kamarnya terbuka. Ah, pasti tadi dia tidak sempat mengunci kamarnya. Tidak mungkin ada pencuri di kereta ini, begitulah pikir Meruu.
Dengan tanpa curiga Meruu memasuki kamarnya.
Tapi kemudian gelas minumannya jatuh dan mengotori lantai dengan jus.
"A-" Meruu tidak bisa berkata-kata, tidak ketika dia melihat Kururin sedang memberikan service pada Caelus yang mana sepertinya berlebihan hingga membuat si rambut abu-abu itu kelihatan lemas dan di ambang antara sadar atau pingsan.
"Kururin! Turunkan temanku!" perintah Meruu.
Kururin yang terkejut mendengar perintah tiba-tiba itu, langsung melepaskan Caelus, Meruu bergegas menangkap Caelus sebelum dia jatuh menyentuh lantai.
Meruu duduk di lantai dengan Caelus dipelukannya, dia memeriksa keadaan Caelus, matanya setengah terpejam tapi tidak fokus, wajahnya memerah, dan baju serta kulitnya lembab karena lendir Kururin.
Meruu (sambil mengucapkan permisi) mengintip ke dalam baju Caelus, sebuah helaan nafas panjang keluar dari mulut Meruu ketika mendapati bekas-bekas hisapan dari Kururin.
Dia tahu tujuan Kururin baik. Meruu sudah mengenalkan kru Astral Express pada Kururin melalui foto dan cerita darinya, Kururin pasti hanya ingin bersikap baik pada Caelus yang dikenalnya sebagai teman tuannya.
Hisapan yang Kururin lakukan bertujuan untuk mengeluarkan racun atau zat tidak baik dari tubuh.
Kururin kembali ke tabungnya setelah Meruu mengomelinya agar lain kali tidak boleh sembarangan menyentuh teman-teman Meruu tanpa izin.
"Caelus? Hey?" Meruu mencoba menyadarkan Caelus, tapi si pemilik nama hanya mengeluarkan suara-suara pelan yang tidak bisa Meruu artikan.
Caelus akhirnya benar-benar tidur dengan kepalanya bersandar pada dada Meruu, Meruu menghela napas. Dia bisa saja memindahkan Caelus ke tempat tidurnya, tapi entah kenapa dia merasa itu tidak perlu.
Entahlah, apa karena stellaron di dalam Caelus membuatnya selalu merasa tertarik? Layaknya besi pada magnet, stellaron itu selalu berhasil membuat arus pikiran Meruu tergelitik dan kadang tidak karuan, anehnya itu tidak mengganggu nya.
"Kalo lo emang kunci buat misi gue..." Meruu memainkan helaian rambut Caelus di jarinya, "Gue gak bakal biarin lo lepas dari pengawasan gue, Caelus"
Mhhm, possesive much and for what?
Meruu : Diem deh
![](https://img.wattpad.com/cover/344704075-288-k328862.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride (HSR x Seme!Male OC)
Fanfiction(NOTE : INI CERITA BL DAN MENGANDUNG SPOILER GAME HONKAI STAR RAIL) Meruu Nemu, pemilik nama diluar nalar itu (Meruu : JABINGAN LU RAPH!) mendapati dirinya terpental ke dunia lain yang ternyata memiliki hubungan dengan jiwanya. Dia hanya punya satu...