Cerita yang ada di dalam book ini hanyalah fiksi, diharapkan kebijakan pembaca untuk menyaring dan membedakan mana fiksi dan kenyataan, penulis berharap pembaca tidak membawa cerita ini ke kehidupan nyata tokoh
Tag : Mature / Explicit Content 🔞 Kissing, Rated M, Hand Job, Foursome, Harsh Word
- Please Enjoy -
~• ~•~ •~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~• ~•~ •~
"AAAH... Mingyuu..ngghh"
Tubuh Wonwoo terhentak hentak melawan arah goyangan pinggul Mingyu, matanya menjuling saat penis Mingyu menabrak sweet spot nya.
"Gyuuhhh.... cum...nghh..cum.."
Mingyu mempercepat gerakan pinggulnya saat mendengar kekasih nya akan mencapai orgasme nya, Wonwoo mengangkat kedua tangannya mengalung pada leher Mingyu untuk memberikan kecupan manja di bibir sang dominan.
Dari bawah sini Mingyu terlihat ratusan kali lipat sangat tampan, di tambah dengan keringat yang membasahi pelipisnya dan bibirnya yang terbuka mengeluarkan desahan dan geraman memanggil nama Wonwoo yang terus menerus dia tatap saat dirinya menggoyangkan pinggulnya.
"Mingyuuu.....AAAH..."
Wonwoo menyemprotkan spermanya membasahi perut Mingyu dan cipratannya mengenai wajahnya sendiri, Mingyu mendekati wajah Wonwoo dan menjilati Sperma yang berada di wajah Wonwoo seakan menjilati sebuah es krim, dia sangat menikmatinya.
"Won... I'm out inside...ngghh"
Mingyu mendongak saat dia mencapai orgasme nya di dalam tubuh Wonwoo, sedangkan Wonwoo membusungkan dadanya saat cairan itu memenuhi perutnya, hangat dan penuh. Wonwoo suka ini.
Mingyu menjatuhkan tubuhnya di samping Wonwoo, nafas mereka berdua beradu karena kelelahan. Mingyu memeluk tubuh Wonwoo dan terlelap tanpa melepaskan penisnya dari anal Wonwoo, sedangkan Wonwoo sendiri tampaknya biasa saja saat penis itu masih tertancap pada analnya dan ikut tertidur lelap.
• • •
"Pr apaan njirr, gak ada ya"
Wonwoo kelabakan membuka buku tulisnya saat Soonyoung yang merupakan teman sebangkunya mengatakan bahwa ada tugas yang diberikan guru beberapa minggu yang lalu, matanya sibuk menggulir membaca tiap kalimat yang tertulis di dalam bukunya, sedangkan Soonyoung si pemberi informasi berusaha keras menahan tawanya.
